1. Doding: Haleluya No. 52:1-2
    Jesus tolong Ham hanami, bani tahun baru on.
    Sai pabayu gogohnami, mangirikkon Ham tongtong.
    Pasu-pasu Ham homa, ganup na porsaya da.

Pingkiranku ‘pa horjangku sai pasangap Ham ma in.
Puho barang modom ahu, Ham tongtong i lambungkin.
Laho luar masuk pe, Ham hasomankin use.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Rom 5:5
    “Anjaha pangarapan ai seng paroh habadoron, ai domma iuseihon hubagas uhurta holong ni uhur ni Naibata marhitei Tonduy Na Pansing, na dob binere-Ni banta.”

“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    jemaat di Roma yang terdiri dari orang Yahudi dan non Yahudi yang sudah menerima Injil, sering berhadapan dengan ketegangan internal terkait perbedaan budaya dan tradisi agama. Di sisi lain, jemaat Roma juga menghadapi tekanan berupa penganiayaan dari pihak Romawi karena dianggap sebagai ancaman terhadap kekaisaran. Kondisi tersebut yang mendorong Paulus menulis suratnya untuk memperkuat iman mereka dan memberi penghiburan kepada mereka yang sedang mengalami penderitaan atau penganiayaan. Pendekatan rasul Paulus adalah dengan menjelaskan ajaran dasar iman Kristen, khususnya mengenai pembenaran oleh iman, hubungan antara hukum Taurat dan kasih karunia, serta bagaimana orang percaya seharusnya hidup dalam kasih dan persatuan. Dengan demikian, meskipun mereka menghadapi penderitaan, pengharapan yang mereka miliki dalam Kristus tidak akan pernah mengecewakan.

Jemaat Tuhan,
bahwa orang percaya dibenarkan oleh iman dan memiliki damai sejahtera dengan Allah melalui Yesus Kristus. Meskipun orang percaya juga hidup dalam penderitaan, namun penderitaan dapat menghasilkan ketekunan, dan juga menghasilkan pengharapan. Pengharapan ini tidak akan mengecewakan karena kasih Allah yang telah dicurahkan dalam hati umat percaya melalui Roh Kudus. Tentu ayat ini adalah pengingat bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segala sesuatu, tetapi bagian dari proses yang mengarah pada pengharapan yang lebih besar dalam Kristus. Bahwa kasih Allah yang dinyatakan melalui Roh Kudus memberi pengharapan yang teguh, meskipun mereka berada dalam situasi yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Pengharapan yang bukanlah harapan yang rapuh, seperti harapan duniawi yang dapat hancur oleh kenyataan, tetapi yang kokoh karena didasarkan pada janji Allah yang tidak terlepas dari kasih Allah yang telah dicurahkan pada umat-Nya, kasih yang nyata dan aktif dalam kehidupan kita. Kasih itu dicurahkan kepada kita melalui Roh Kudus yang tinggal dalam hati setiap orang percaya, yang menguatkan, memberikan penghiburan, dan menjamin kita akan kasih Allah yang tidak berubah. Paulus juga menekankan bahwa Roh Kudus tidak hanya memberi kita pengharapan dalam saat-saat sukacita, tetapi juga dalam penderitaan. Ketika kita menghadapi pencobaan atau kesulitan, kita tidak sendirian, karena Roh Kudus ada untuk menguatkan kita, mengingatkan kita bahwa kasih Allah tetap ada, dan mengarahkan hati kita kembali kepada pengharapan yang tidak akan mengecewakan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kita baru saja melewati tahun 2024, dan melangkah pada hari kedua di tahun 2025 ini. Sepanjang tahun 2024, seringkali kita menemui hal yang tidak sesuai dengan harapan. Ada banyak mimpi yang tidak terwujud, perjuangan yang tampaknya sia-sia, dan saat-saat ketika kita merasa putus asa. Namun nas ini memberikan satu janji yang luar biasa dari Tuhan, “Pengharapan tidak mengecewakan.” Ini adalah sebuah pengharapan yang lebih dari sekadar impian atau harapan duniawi; pengharapan yang berasal dari kasih Allah yang telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Pengharapan ini tidak akan pernah mengecewakan kita, karena dasar dari pengharapan itu adalah kasih Allah yang sempurna dan tidak terbatas. Maka, saat kita melangkah pada tahun 2025 ini, melangkahlah bersama dengan Kristus yang menjadi sumber pengharapan kita, karena dengan-Nya maka kita akan berjalan dalam indahnya hidup. Amin.

  1. Doding: Tiap Langkahku
    Tiap langkahku diatur oleh Tuhan, dan tangan kasih-Nya memimpinku.
    Di tengah badai dunia menakutkan, hatiku tetap tenang teduh.
    Tiap langkahku ku tahu Tuhan yang pimpin. Ke tempat tinggi ku dihantar-Nya.
    Hingga sekali nanti aku tiba di rumah Bapa sorga yang baka.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS