1. Doding: Haleluya No. 11:1
    Na ijon do au Tuhanku, na manombah hu Bamu.
    Ganup iluh ni matangku, husombahkon hu Bamu.
    Uhur-Mu mando hu bangku, na masihol au Bamu.
  2. Tonggo
  3. Ayat harian: Psalmen 10:1
    “Mase mandaoh-daoh Ham jongjong, ale Jahowa, marponop Ham bani panorang hasosakanku?”

“Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?”

  1. Renungan
    Jemaat yang dikasihi Tuhan,
    Daud sebagai pemazmur menanyakan TUHAN dalam kegemasan dan kecemasan orang yang beriman ketika melihat merajalelanya orang-orang fasik. Pertanyaan tersebut wajar, karena itulah fakta yang dirasakan dan dilihat oleh pemazmur. Ia gemas dan cemas karena pada waktu itu banyak orang ditindas dan diperdaya tanpa ada yang membela; orang fasik menista TUHAN tanda ada hukuman; mereka mengingkari TUHAN sebagai hakim tanpa ada tindakan dari TUHAN; segala yang mereka perbuat berhasil; nyawa sesamanya tidak ada artinya. Sekali lagi TUHAN tetap diam karena mereka tetap dapat hidup dengan sejahtera dan tanpa mengalami penghukuman apa pun. Dengan mata jasmaninya pemazmur melihat mereka yang melakukan segala kejahatan nampaknya tetap dapat menikmati hidup dengan enak tanpa ancaman hukuman. Namun pada kenyataannya mereka yang melakukan kejahatan itu tidak benar-benar terbebas dari penghukuman-Nya. Itu dapat dilihat pemazmur dengan mata iman bahwa Tuhan melihat kesusahan dan sakit hati, sehingga Ia mengambilnya ke dalam tangan-Nya sendiri. Artinya, TUHAN akan mengambil alih kesusahan dan sakit yang dialami umat-Nya. Ia juga melihat bahwa Tuhanlah Raja. Pemazmur bisa juga melihat bahwa Tuhan mendengarkan orang yang tertindas dan menguatkan hati mereka serta memberi keadilan kepada mereka yang membutuhkan.

Pemazmur dapat mempunyai mata jasmani dan mata iman karena ia adalah orang yang dekat dengan Tuhan. Hal itu dibuktikan, dengan pertama, keterbukaan dan keberanian dia untuk mengungkapkan kebingungannya. Kedua, ia gemas dan cemas bukan hanya berorientasi untuk kepentingan manusia, namun juga kemuliaan dan kehormatan Tuhan.

Kita yang sudah jadi ciptaan baru dalam Kristus, harus terus mengembangkan persekutuan pribadi dengan TUHAN agar dapat memiliki mata jasmani dan mata iman. Keadaan atau kondisi bangsa kita mirip dengan yang dikeluhkan pemazmur. Tetapi kita dapat bertahan dalam iman dengan memiliki dua jenis mata tersebut. Kita menjalani kehidupan sebagai orang benar dan tidak membiarkan perbuatan orang fasik menjadi bagian dalam hidup kita. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 451:1
    Sihol do uhurhu, patimbulhon Ham Jahowa, na pagoluhkon au pardousa.
    Sanggah na hudilo, goran-Mu lao mangurupi, sirsir do Ham roh mambalosi.
    Itogu Ham do, au humbai lombang bagas, in ma ianan hagolapan.
    Sai boban Ham ma au hu nagori atas ase tongtong marhasonangan.
  2. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS