
- Doding: Haleluya No. 202:2-3
Domma roh au Ham Tuhanku, roh ma use Ham hujon.
Ai i rumah ianan-Mu hamegahon do tongtong.
Masuk Ham bai uhurhon, rumah-Mu ma in tongtong.
Sai hormat ma parlahouhu dompak bohi-Mu ijin.
Suruh Ham ma bai uhurhu, TonduyMu Napansing in.
Ase sai tongtong torsa tonggo ’pa dodingku da.
- Tonggo
- Ayat harian: 1 Johannes 2:2
“Ia do pardearan pasaloseihon sagala dousanta, tapi seng pitah dousanta, tapi dihut do dousa ni haganup dunia on.”
“Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
- Renungan
Jemaat yang dikasih Tuhan Yesus Kristus,
kitab 1 Yohanes merupakan salah satu kitab yang dituliskan oleh rasul Yohanes, salah satu murid Yesus, pada akhir abad pertama Masehi. Saat itu, gereja menghadapi tantangan dari ajaran-ajaran sesat, gnostikisme, doketisme, dan pengaruh-pengaruh dunia yang bertentangan dengan ajaran Kristus. Pada ayat-ayat sebelumnya Yohanes mengungkapkan bahwa Allah adalah terang dan tidak ada kegelapan di dalam-Nya. Ia juga mengajarkan bahwa kita harus hidup dalam kebenaran dan mengaku dosa-dosa kita agar kita dapat diampuni dan dibersihkan oleh Yesus Kristus, ketika kita berbuat dosa, ada Sang Pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.
Jemaat Tuhan,
Firman Tuhan pada hari ini adalah penegasan yang diajukan Kristus. Ia dalam kapasitas sebagai pendamaian untuk segala dosa manusia. Yesus Kristus disebut sebagai “pendamaian” propisiasi (dalam beberapa terjemahan, “penebus” atau “pengantara”), yang berarti Ia mengorbankan diri-Nya untuk menghapuskan dosa umat manusia. Sebagai pendamaian untuk segala dosa kita, Yesus menanggung hukuman untuk dosa kita dan memenuhi hukuman Allah yang adil terhadap dosa. Ia menjadi korban demi penebusan, korban persembahan pendamaian yang telah dipersembahkan kepada Sang Hakim atas segala pelanggaran yang telah kita perbuat. Pendamaian ini menunjukkan bahwa Yesus mengambil alih hukuman dosa yang seharusnya kita terima, sehingga kita dapat diperdamaikan dengan Allah. Lalu, prinsip pendamaian yang dilakukan Tuhan Yesus adalah tidak hanya pendamaian untuk dosa kita saja, melainkan juga untuk seluruh dunia. Karya pendamaian Kristus bersifat universal, yang bukan hanya untuk orang-orang Yahudi atau orang Kristen saja, tetapi untuk semua orang, di seluruh dunia, tanpa terkecuali. Penyelamatan yang terbuka untuk semua bangsa, dan hal ini mengajak kita untuk melihat karya Kristus sebagai pemberian kasih Allah yang melampaui batas-batas etnis dan budaya. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima keselamatan melalui Yesus. Jangkauan dan tujuan-Nya adalah menjangkau semua suku, bangsa dan negara. Pengampunan dosa ditawarkan kepada semua orang di dunia dan diterima oleh mereka, sehingga berbalik kepada Kristus melalui pertobatan dan iman.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian ini menekankan bahwa kesadaran akan dosa kita sangat penting dalam menerima karya pendamaian Kristus. Saat kita menyadari kebutuhan kita akan pengampunan, kita dapat datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh rasa syukur dan pertobatan. Mendorong hidup yang hidup dalam pertobatan. Karya penebusan melalui pendamaian yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus mengundang kita untuk hidup dalam pertobatan terus-menerus, menjauhi dosa, dan hidup dalam kasih dan kebenaran. 1 Yohanes 2:2 juga menegaskan betapa besar kasih Allah kepada dunia ini, karena Ia memberikan Yesus Kristus sebagai pendamaian untuk dosa-dosa kita. Ini adalah ungkapan kasih Allah yang luar biasa, yang mengajak kita untuk membagikan kasih ini kepada orang lain, dan untuk itulah kita dipanggil di tengah-tengah dunia ini. Amin.
- Doding: Haleluya No. 234:1-2
Tandai Ham ma au, pareksa Ham pakon uhurhu.
Uji Ham au, papangkei Ham pakon dalanku.
Itandai Ham do au on, o Tuhan.
Holong ateiMu, mangidah ganup parlahouhu.
Ai ma tongon, hotop do sai kahou langkahku.
Sai sasap Ham dousangkin, o Tuhan.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS