
Sebelum meninggalkan kantor Sinode GKPS, Direktur Eksekutif Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) berfoto bersama dengan Pimpinan Sinode GKPS. (Foto: Humas GKPS)
PEMATANG SIANTAR. GKPS.OR.ID. Direktur Eksekutif Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Delima Silalahi bersama dengan 6 orang stafnya bersilaturahmi ke kantor Sinode GKPS di Jl. Pdt. J. Wismar Saragih 23, Pematang Siantar, pada Senin (13/1/2025) siang. Kedatangan rombongan Direktur KSPPM ini disambut langsung oleh Pimpinan Sinode GKPS, Ephorus Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba dan Sekjend Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe; Kepala Departemen Pelayanan Pdt. Dr. Jenny Purba; Kabid. Kesejahteraan Masyarakat Pdt. Sarmen Girsang, S.Th, MA; Praeses GKPS Distrik XII Pdt. Drs. Mardison Simanjorang, M.Hum yang juga salah satu Pengurus KSPPM.
Silaturahmi berlangsung sekitar 1 jam di ruang rapat kantor Sinode GKPS dan diisi dengan perkenalan serta percakapan tentang peningkatan kerja sama diantar kedua lembaga.
Setelah Delima Silalahi memperkenalkan diri dan juga para stafnya, ia pun menyampaikan tujuan kedatangan KSPPM ke kantor Sinode GKPS.
Dalam keterangannya Delima menyampaikan bahwa salah satu maksud kehadirannya bersama para staf ke kantor Sinode GKPS merupakan silaturahmi balasan setelah pada Desember 2024 yang lalu, Pdt. Jenny Purba berkunjung ke kantor KSPPM di Girsang 1, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun.
Delima Silalahi menceritakan historis KSPPM yang tak terlepas dari GKPS, dimana beberapa Pendeta GKPS ikut membidani lahirnya KSPPM serta turut mendukung program-porgram kerjanya. Selain itu Pelpem GKPS juga pernah menjadi “rumah” bagi KSPPM, untuk belajar dan berdiskusi bersama, misalnya pelatihan madu yang difasilitatori bapak Rasekat di Dolog Huluan, pelayanan HIV/AIDS, pengelolaan sampah plastik dan lainnya.
Kebersamaan yang terjalin antara KSPPM dan GKPS semakin meneguhkan lembaga yang dipimpin Delima Silalahi untuk terus menyuarakan isu lingkungan yang merupakan concern pelayanan KSPPM. Delima berharap kemitraan tersebut tidak hanya soal isu lingkunan namun juga isu yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Dalam dua tahun belakangan ini, GKPS bersama dengan KSPPM aktif mendampingi warga gereja dan masyarakat di Sipolha dan Tambun Raya terkait isu lingkungan hidup. GKPS melalui Departemen Pelayanan mengundang KSPPM untuk membantu memetakan pemasalahan di desa ini berkaitan dengan munculnya hama kera dan isu kepemilikan tanah.
Ditambahkan Pdt. Mardison Simanjorang, selain kerjasama di Sipolha dan Tambun Raya, KSPPM pun dilibatkan GKPS dalam pendampingan masyarakat di Dolog Silau yang terdampak langsung dengan adanya aktivitas penebangan kayu di hutan desa secara illegal. Kerjasama ini pun membuahkan hasil, aktivitas penebangan kayu pun telah berhenti di Dolog Silau. Melihat kerjasama yang berkelanjutan ini Pdt. Mardison berharap ke depan semakin terajut kembali hubungan antara KSPPM dengan GKPS.
Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe menyampaikan selamat kepada Delima Silalahi yang meraih penghargaan Internasional Goldman Enviromental Prizee 2023. Sekjend GKPS melihat penghargaan yang diberikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari KSPPM. Sebagai Pimpinan Gereja Sekjend GKPS ikut bangga atas penghargaan tersebut.
Disambung Pdt. Paul Munthe, GKPS juga berusaha mengedukasi jemaat untuk memelihara alam ciptaan, misalnya dengan melatih para petani menggunakan pupuk organik dengan tujuan untuk menjaga kelestarian tanah, sebab tanah adalah sumber kehidupan sebagian besar petani di Simalungun yang kelak akan diwariskan kepada anak-cucu.
Pdt. Paul mencontohkan salah satu daerah di Sumatera Utara yang tanahnya rusak diakibatkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan. GKPS belajar dari peristiwa ini agar hal yang sama tidak terjadi di Simalungun.
Rocky Pasaribu yang merupakan staf di Bidang Advokasi KSPPM menyampaikan bahwa isu yang sangat urgen saat ini yang dapat dikerjakan secara bersama-sama antara KSPPM dengan GKPS adalah tentang sempadan danau.
Memang wilayah pelayanan KSPPM tidak sampai ke wilayah Simalungun, namun KSPPM berkantor di Parapat, Kabupaten Simalungun. Panggilan untuk membantu masyarakat secara khusus masyarakat Simalungun yang dekat dengan Danau Toba, seperti Sipolha, Tigaras, Haranggaol dan lainnya. Peraturan tentang sempadan danau ini sudah ditetapkan namun belum disosialisasikan ke masyarakat.
Ia pun mengharapkan kerja sama antara lembaganya dan GKPS dalam mensosialisasikan peraturan sempadan danau ini. Karena jika tidak disampaikan mungkin masyarakat tidak mengetahuinya.
Ephorus GKPS menyambut apa yang disampaikan Rocky, khususnya tentang program pariwisata yang sedang gencar-gencarnya membangun pariwisata di Danau Toba. Ephorus pun berharap agar ada penggalian potensi-potensi pariwisata Danau Toba.
Diakhir silaturahmi atas nama KSPPM, Delima Silalahi memberikan oleh-oleh berupa tas, kalender, madu (yang dulu belajar dari Pelpem), dan parfum kemenyan yang menjadi produk pemuda adat yang di dampingi oleh KSPPM di Sipituhuta, Tapanuli. Oleh-oleh yang disampaikan meninggalkan pesan dan harapan agar hutan kemenyan dikembalikan sehingga para pemuda adat dapat memproduksi parfum sebagai sumber pencaharian. Untuk menyatukan gerak dalam menyuarakan, Delima Silalai menyerukan, “kembalikan hutan kemenyan, beli parfum kemenyan”. Setelah itu silaturahmi ditutup dengan doa oleh Ephorus GKPS. (hks/bgs)
Pewarta: Pdt. Sarmen Girsang