1. Doding: Haleluya No. 497:1-2
    Holong ni Jesus manggomgom ganup Kuria,
    na patotapkon hasadaonta in.
    Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
    idop uhur-Ni batar-batarta in.
    Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta,
    idop uhur-Ni batar-batarta in.

Riap ma hita sauhur martangkap tangan,
ibagas damei na humbai Tuhan in.
Marpangarapan tongtong bai horja ni Tuhan,
hataridahan ni hasintongan-Nin.
Marpangarapan tongtong bai horja ni Tuhan,
hataridahan ni hasintongan-Nin.

  1. Tonggo
  2. Ayat harian: Jakobus 2:8
    “Sibahen na madear ma nasiam tongon, anggo gok idalankon nasiam titah ni Harajaon in, domu hubani hata ni Surat in, “Haholongi ma hasomanmin songon dirimu!”

“Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik.”

  1. Renungan
    Jemaat yang terkasih,
    ayat hari ini merupakan bagian perikop di mana Yakobus dalam konteks jemaat pada saat itu yang memandang muka dengan cara berpihak kepada orang kaya, sementara di sisi lain menghina orang miskin. Bagi Yakobus, tindakan demikian adalah hal yang bodoh. Mengapa? Sikap demikian mengabaikan kesetaraan di antara orang percaya. Harus dipahami bahwa orang percaya setara di hadapan Tuhan. Tidak ada yang ditinggikan, atau direndahkan, tidak ada yang diutamakan, serta tidak ada yang dipinggirkan. Juga berkaitan dengan tujuan hidup orang percaya, yakni sorga, di mana Allah telah menyediakannya bagi semua. Maka, sikap yang mementingkan sebagian orang dan merendahkan sebagian yang lainnya adalah tindakan diskriminasi, terlebih kepada orang yang miskin. Maka itu merupakan penindasan dan kejahatan di mata Tuhan. Itu sama dengan menghina gambar Tuhan di dalam diri mereka.

Untuk itu Yakobus memberi nasihat dan perintah dengan cara menegaskan kembali agar tetap mendasarinya dari ajaran dan hukum yang telah diketahui oleh jemaat sejak dari Perjanjian Lama (Im. 19:18) dan juga ajaran Tuhan Yesus (Mat. 22:39), yakni tentang perintah kasih sebagai hukum yang utama dan terutama. Jemaat dipanggil untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, kekuatan dan juga mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengasihi Allah tetapi juga untuk mengasihi sesama. Jadi tindakan pilih kasih adalah melanggar perintah Tuhan ini. Itulah sebabnya dikatakan ketika orang percaya melakukan kasih kepada sesamanya, maka ia telah berbuat baik, sebab ia taat pada ajaran dan perintah Tuhan. Kita dipanggil untuk memperlakukan sesama dengan baik, memberi hormat, melayani, memperhatikan apa yang dibutuhkan sesama kita.

Orang percaya dipanggil untuk hadir melayani sesama tanpa diskriminasi, dengan cara terus mengingat dan melakukan perintah dan hukum Tuhan, yakni mengasihi Allah dan sesama. Bukti kesetiaan iman percaya kita kepada Tuhan akan terlihat melalui perbuatan kasih kita kepada sesama kita. Siapapun yang membutuhkan bantuan ketika kita mampu untuk menolongnya, maka lakukan itu dengan tulus, ikhlas dan penuh kasih. Maka orang lain akan merasakan kehadiran kasih Tuhan di dalam kehidupan mereka melalui anak-anak Tuhan yang senantiasa hidup dalam kasih. Amin.

  1. Doding: Haleluya No. 250:1+6
    Haholongan na mapansing, humbai Jesus Tuhankin;
    Sai sogopi, sai masuki, uhur ampa tonduyhin.

Haholongan humbai Jesus, sai parborsih uhurhon.
Tong sai usir ganup tikas, ‘se borsih tong tonduyhon.

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Kantor Sinode GKPS