Renungan Mingguan Namaposo GKPS, 09 Februari 2025 (5 Set. Epiphanias)

Nas                  : Keluaran 13:17-14:29

Doding            : Hal. 138: 1, 2

Tema                : Allah Menyertai Perjalanan Umatnya

Tujuan             : Agar Namaposo mengerti bahwa kekuatan Allah tiada taranya, tidak ada jalan buntu di hadapan Tuhan, dan Tuhan memelihara kita menuju masa depan yang baik.

TOUR GUIDE TERBAIK

(Tim Penulis)

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, saat kita berkunjung ke suatu tempat, terkadang kita membutuhkan seorang tour guide untuk memandu dan membantu kita dalam perjalanan. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan menarik tentang tempat-tempat yang akan kita kunjungi. Tour guide memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan fakta-fakta menarik dari destinasi yang mereka pandu. Mereka memastikan bahwa kita mengikuti rute yang telah ditentukan dan tiba di setiap lokasi sesuai dengan jadwal, serta mengatur logistik seperti transportasi, akomodasi, dan makanan. Selain menjamin kebutuhan tersebut, tour guide juga memastikan bahwa setiap wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan dengan memberikan instruksi keselamatan, menangani situasi darurat, dan memastikan semua wisatawan mengikuti tur dengan menaati aturan yang ada.

Sama halnya dengan Tuhan dalam konteks firman ini pun dalam kehidupan kita saat ini. Peristiwa ini menjadi hari terakhir bagi Bangsa Israel berada di Tanah Mesir dan mereka akan melakukan perjalanan menuju Tanah Kanaan. Sebagai Tour guide dari Bangsa Israel Tuhan betul-betul merancang perjalanan mereka sedemikian rupa. Setelah akhrinya firaun membebaskan Bangsa Israel pergi , Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri Orang Filistin, walaupun secara jarak jalan ini adalah jalan yang terdekat. Dapat ditempuh dengan waktu hanya beberapa minggu. Namun tour guide Bangsa Israel memilih jalur memutar yang akan ditempuh dengan waktu 40 Tahun lamanya. Mengapa harus demikian?

Saudara-saudara yang terkasih, perjalanan panjang yang dilalui bangsa Israel ternyata adalah proses yang diberikan Tuhan kepada mereka. Tuhan mengizinkan bangsa Israel menghadapi kesulitan secara bertahap agar mereka bertumbuh dalam iman dan kebenaran Firman Tuhan. Allah tidak membawa bangsa Israel melewati negeri orang Filistin meskipun rutenya lebih pendek, karena Dia tahu bahwa rute tersebut akan membawa mereka menghadapi perang. Jika bangsa Israel menghadapi perang terlalu cepat, mereka akan menjadi takut dan berusaha kembali ke Mesir. Allah, dengan kebijaksanaan-Nya, memilih untuk membawa bangsa Israel melalui jalur yang lebih panjang dan mengelilingi padang gurun menuju Laut Teberau. Ini adalah keahlian dari seorang tour guide yang mampu memprediksi situasi. Tuhan mengambil keputusan yang penuh perhatian sebab Ia tahu kelemahan dan ketakutan bangsa Israel pada saat itu. Tuhan menghindarkan mereka dari sesuatu yang belum siap untuk mereka hadapi. Dalam perjalanan Panjang yang akan mereka lalui Tuhan selalu menyertai mereka melalui tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari untuk memberi petunjuk dan perlindungan. Tiang tersebut sebuah penanda bagi umatNya bahwa Tuhan selalu bersama-sama dengan mereka. Sebagai bukti bahwa Tuhan tidak tertidur dan selalu menjaga kita pun diwaktu siang maupun malam.

Proses perjalanan bangsa Israel menuju tanah Kanaan ternyata kontras dengan kehidupan kita dewasa ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering didorong seba cepat, lancer, instan, dan tanpa kesulitan. Akibatnya adalah ukurang keberhasilan kita terkadang diukur dari seberapa cepat, mudah untuk mencapai tujuan atau keberhasilan. Bukan dari proses bagaimana mencapai keberhasilan atau tujuan tersebut. Maka dari seorang Tour guide  ini kita harus meyakini bahwa Dia tidak menghendaki kita sebagai umatNya menjadi orang-orang yang manja bermental instan dan mengabaikan proses. Allah menghendaki kita menjadi umat yang berkualitas dalam iman. Karena itu tidak ada jalan yang pintas untuk sesuatu yang berkualitas. Melalukan sesuatu yanag instan, cepat-cepat, mengabaikan proses, dengan alasan yang penting terlaksana dan asal ada dalam laporan. Akibatnya, yang dihasilkan adalah sesuatu yang murahan, asal-asalan, asal ada, asal terlaksana.

            Saudara-saudara yang terkasih, perjalanan hidup bersama Tuhan di jalanNya adalah perjalanan yang penuh tantangan. Bumi ini bagaikan padang gurun bagi kita. Kita sama seperti bangsa Israel yang mengembara di dunia ini untuk menuju ke tempat yang dijanjikan Tuhan kepada kita yaitu Surga. Selain itu juga, aktivitas sehari-hari kita seumpama padang gurun yang kita lalui baik itu kerja, sekolah, Persekutuan, pelayanan, semuanya itu butuh proses untuk mencapai suatu tujuan dalam aktivitas kita tersebut. Ingat bahwa pergumulah, tantangan, masalah dan persoalan dan hambatan akan selalu ada sebagai proses Tuhan bagi kita. Ingat Tout guide lebih paham rute yang harus dilalui.

            TOUR GUIDE: Berangkatlah!

            saudara-saudara terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, pimpinan Tuhan pada bangsa Israel memang sedikit mengherankan. Pada pasal 13 kita menemukan bahwa Tuhan tidak ingin bangsa Israel Kembali lagi ke Mesir sehingga Ia memilih rute yang lebih Panjang. Namun pada pasal 14 kita melihat bahwa Tuhan mengatakan “Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik Kembali….” Walaupun demikian Tuhan memiliki maksud yang jelas akan perintah ini. MaksudNya bukanlah, supaya orang-orang Israel Kembali kepada perbudakan, melainkan dengan perjalan yang simpang siur itu Tuhan mau membuat Firaun menyangka, bahwa orang Israel tidak tahu pergi kemana lagi. Dan memang pada saat itu Tuhan menuntun mereka ke jalan yang buntu dan tidak ada jalan keluar. Sebab mata-mata Firaun akan menyampaikan pesan bahwa bangsa Israel sudah tersesat dan gurun-gurun telah mengurung mereka dan membangun pemahaman bahwa Tuhan tidak sanggup membebaskan Bangsa Israel keluar dari Mesir. Sehingga Firaun akan memaksa bangsa Israel untuk kembali lagi ke Mesir. Dan benar, Firaun meniadakan izin bagi bangsa Israel untuk keluar dari Mesir. Kendati demikian, maksud dan tujuan Tuhan tidak bisa ditiadakan. Sebab Tuhan memanfaatkan kesewenang-wenangan Firaun tersebut untuk menyatakan kemuliaanNya dengan cara menjerumuskan Firaun dan bangsa-bangsanya. Sehingga dengan demikian mereka akan mengalami siapa Tuhan itu (band 5:2). Baik orang Israel maupun orang Mesir akan mengalami sesungguhnya bahwa Tuhan tidak berbohong, bahwa FirmanNya bukan perkataan yang kosong saja dan bawha Dia tidak bisa diolok-olok (Gal 6:7). Bagi orang Israel pengalaman dibebaskan dari pengejaran Firaun akan menjadi pengalaman keselamatan tetap bagi Firaun dan bangsa Mesir ini akan menjadi pengalaman kebinasaan.

             Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita bersama-sama mengetahui bahwa terjadi pengejaran Firaun dan tentaranya kepada bangsa Israel di Laut Teberau yang akhirnya menenggelamkan Firaun dan tentara-tentaranya di laut tersebut. Dalam proses pengejaran tersebut meskipun Musa mengetahui maksud Tuhan bahwa Dia akan menolong bangsa Israel atas pengejaran tersebut. Namun ia juga berseru-seru kepada Tuhan sebab menjadi percaya tidak lantas menjadikannya berdiam diri menunggu Nasib. Ditengah kepungan tersebut Tuhan mengatakan: Berangkatlah! Sebab hanya ada satu jalan, tidak mundur tetapi, bergerak maju. Walaupun di depan adalah lautan dan dibelakang adalah kepungan tentara. Berangkatlah menjadi pesan yang harus disampaikan Musa kepada bangsa Israel.

            Musa paham kegelisahan bangsa Israel, namun ia berusaha meyakinkan bangsa Israel bahwa Tuhan ada dipihak mereka dan akan berperang melawan bangsa Israel untuk kemenangan mereka. Yang perlu dilakukan bangsa Israel adalah yakin dan percaya pada Allah. Dan benar, pada perikop selanjutntakita bisa mendapati bahwa penyelamatan Allah sesungguhnya nyata bagi bangsa Israel. Berbagai hal-hal Ajaib ditunjukkan Tuhan kepada bangsa Israel untuk meyakinkan mereka bahwa Allah yang mereka sembah dapat melakukan banyak hal yang diluar pikiran umatNya. Salah satu hal menakjubkan yang diperlihatkan kepada mereka digambarkan pada pasal 14:15-29 yaitu peristiwa terbelahnya laut Teberau ketika bangsa Israel akan menyebranginya. Peristiwa ini sangat berharga bagi bangsa Israel sebab melaluinya membuat perjalanan mereka semakin cepat sebab mereka tidak lagi perlu membuat perahu untuk melintasi laut Teberau tersebut.  Peristiwa itu bukan hanya keberhasilan untuk menyelamatkan nyawa bangsa Israel namun juga peneguhan hati dan iman mereka kepada Allah.

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Mungkin apa yang dialami bangsa Israel pada saat itu memiliki kesamaan dengan apa yang kita alami saat ini. Mungkin memang tidak sama persis, tapi kita berada dalam situasi yang sangat mendesak, istilahnya “maju kenak, mundur kenak” “maju salah mundur juga salah”. Kita berada di situasi yang serba salah dan terancam dari segala sudut. Kisah ini menolong kita untuk meneguhkan hati dan iman kita kepada Tuhan. Sebab ketika Tuhan menyuruh berangkat itu berarti jalan yang akan dilalui adalah jalan yang aman sebab Ia selalu menemani kita. Dalam peristiwa ini bukan bangsa Israel yang berperang melawan bangsa Mesir melainkan Tuhanlah yang berperang untuk mereka. Sama dengan kehidupan kita masa kita, bukan kita yang berperang tapi Tuhanlah yang mengatasi semuanya. Yang perlu kita Imani adalah bahwa Allaah sungguh akan berperang untuk kita.

Seperti Tuhan yang menyertai bangsa Israel melalui tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari untuk memberi petunjuk dan perlindungan, Dia juga selalu menyertai kita dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Kehadiran-Nya yang nyata akan memberikan kita rasa aman dan yakin bahwa Tuhan selalu bersama kita, membimbing dan melindungi kita melalui setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi.

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan adalah pemandu Tour guide terbaik dalam perjalanan hidup kita. Seperti bangsa Israel yang dipimpin oleh tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, kita juga dapat mengandalkan penyertaan Tuhan yang selalu hadir untuk memberi petunjuk dan perlindungan. Meskipun jalan yang kita tempuh mungkin penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, kita harus tetap berpegang teguh pada iman kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Ia selalu tahu yang terbaik bagi kita dan mengarahkan kita ke jalan yang aman. Sama seperti Tuhan berperang untuk bangsa Israel, Tuhan juga berjuang untuk kita, mengatasi segala rintangan yang ada di depan kita. Mari kita belajar untuk mempercayai proses yang Tuhan berikan, yakin bahwa setiap langkah yang kita ambil ada dalam rencana-Nya yang sempurna. Dengan demikian, kita dapat hidup dengan keyakinan dan keberanian, mengetahui bahwa Tuhan selalu bersama kita. Lalu apa yang menjadi ketakutan kit ajika Ia sudah berjanji akan selalu bersama-sama dengan kita sebagai Tour Giude terbaik dalam hidup kita? Mari kita renungkan bersama-sama. Amin.