1. Mandoding Haleluya No. 350:1-2
Holong na humbani Tuhan, na roh humbai Jesus in.
Sai totap do marsinondang, holong ni Tuhanta in.
Sai sondangkon ma holongNi das bai hagolapan in.
Ase haganup pardousa ipaluah Naibata.

Dousa pakon kuasani, ampa sipangagou in.
Sai marhoih do ganupan, bani paruntolon in.
Sai sondangkon ma holongNi das bai hagolapan in.
Ase haganup pardousa ipaluah Naibata.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Lukas 1:50
“Ai marsundut-sundut do idop ni uhur-Ni bani na mangkabiari-Si.”

“Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
salah satu bentuk respons yang dapat kita lakukan atas keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan adalah ikut dalam rencana Tuhan. Oleh karena itu, kita harus memahami dengan baik rencana Tuhan dalam hidup kita. Benar bahwa rencana Tuhan itu terkadang mustahil bagi kita, maka kita diminta dengan iman percaya memandang dan mengimaninya, dan Tuhan akan memberi jalan keluar. Ayat harian hari ini adalah kesaksian dari Maria (ibu Tuhan Yesus), yaitu sebuah kesaksian tentang respons atas rencana Allah yang besar dalam hidupnya. Kesaksian itu dinyatakan dalam pujian yang penuh sukacita.

Sukacita ini terjadi saat Maria mengunjungi Elisabet. Bayi di dalam rahim Elisabet sampai melonjak ketika mendengar salam Maria (Lukas 1:41, 44). Lalu Elisabet mengucapkan berkat bagi Maria karena telah dipilih menjadi ibu Tuhan (Lukas 1:42-43). Juga karena Maria percaya bahwa perkataan Allah akan digenapi (Lukas 1:45). Meskipun apa yang akan terjadi pada Maria kelihatan mustahil, tetapi Elisabet percaya akan kasih setia Allah. Oleh karena itu, ia tidak cemburu meski mengetahui bahwa Maria menerima berkat yang lebih besar. Ini membuat Maria bersukacita atas karya terbesar Allah bagi dunia melalui dirinya. Sukacita itulah yang dinyatakan dalam ayat harian ini. Maria menjawab panggilan Allah dengan penuh sukacita, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Pujian sukacita Maria ini dapat menjadi contoh bagi kita tentang bagaimana kita dapat memohon kepada Allah agar ikut ambil bagian dalam “optimisme” rencana Allah. Maria bersukacita karena karya Allah bagi dirinya (Lukas 1:46-49). Ia yang rendah telah diperhatikan Allah, sehingga segala keturunan akan menyebutnya berbahagia. Maria memuji karya Allah atas orang yang takut akan Dia, sebaliknya Dia akan mempermalukan orang yang menjadi musuh-Nya (Lukas 1:50-53).

Dari kesaksian ayat harian ini diberitakan bagi kita sebuah doa yang mencerminkan iman kepercayaan yang sangat mendalam. Maria mempercayai apa yang akan dilakukan oleh Allah atas dirinya. Sepanjang hidupnya Maria tetap penuh percaya pada kasih karunia dan kebaikan hati Allah (Lukas 1:50). Nyanyian pujian Maria merupakan sebuah contoh indah tentang kenyataan bahwa kita tidak perlu melakukan perbuatan-perbuatan besar di mata publik untuk menyenangkan Allah atau menguraikan secara terperinci suatu isu teologis yang mendalam. Dengan mengikuti teladan Maria dalam mengasihi Allah, mempercayai Dia dan dengan rendah hati berjalan bersama-Nya, maka kita semua pun dapat menyenangkan Allah. Ketika kita datang menghadap Tuhan setiap hari dalam doa pribadi, maka seperti Maria yang memiliki kerendahan hati dan iman percaya mampu mendeklarasikan bahwa, “Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan kuduslah nama-Nya.” (Lukas 1:49).

Dalam kesaksian yang dilantunkan dari pujian ini, Maria berbicara tentang kerendahannya tetapi diperhatikan oleh Allah. Baik dia maupun Elisabet bukanlah orang-orang berkedudukan tinggi di dalam masyarakat pada waktu itu, tetapi Tuhan justru memakai orang-orang kecil ini agar kemuliaan Tuhan dinyatakan dan belas kasihan-Nya diberikan bagi orang-orang yang tidak layak ini. Tuhan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mulia melalui orang-orang yang rendah dan tidak layak. Dalam kesaksian pada Lukas 1:50 ini mengingatkan kembali bahwa orang-orang rendah yang tidak layak ini memiliki hati yang takut akan Tuhan. Tuhan tidak akan pakai orang congkak dan sombong. Tuhan hanya akan memakai orang yang takut akan Tuhan dan sadar akan kerendahannya. Orang kaya yang membanggakan kekayaan tidak mungkin akan Tuhan pakai. Orang kaya yang sadar dirinya rendah dan tidak layak, dia akan Tuhan pakai. Orang miskin yang penuh keluh kesah dan sifat iri hati tidak akan Tuhan pakai. Orang miskin yang takut akan Tuhan dan terus bersyukur kepada Tuhan, ini akan Tuhan pakai. Tuhan tidak perlu orang berkedudukan tinggi, kuat, dan kaya. Tuhan tidak akan memakai mereka. Tetapi Tuhan akan pakai orang-orang yang rendah hati dan takut akan Tuhan. Orang-orang ini akan melihat pekerjaan-pekerjaan agung yang Tuhan kerjakan dan bahkan akan mempermalukan orang-orang yang berkedudukan tinggi dan kaya. Tuhan memakai yang lemah untuk mempermalukan yang kuat agar menjadi nyata bahwa segala hal yang mulia yang dilakukan oleh orang-orang lemah itu adalah dari Tuhan saja. Mari terus merendahkan diri di hadapan Tuhan, supaya kita semakin ikut dalam rencana Tuhan yang telah dinyatakan dalam Yesus Kristus. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 407:1-2
Puji ma Jahowa Tuhan Naibata, ai marjumbalang do Goran-Ni in.
Haganupan jolma sai marsombah ma, sai hagoluhkon Hata-Ni in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malasni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap, rap mangolobkon Goran-Ni in

Ningon do marsombah bani Naibata, puji ma Ia pargogoh do in.
Ulang marnaloja sai irikkon ma, rap mambalosi hata-Ni in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malas ni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap rap mandodingkon: Haleluya!

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS