
Selasa, 29 April 2025
1. Doding Haleluya No. 252:1-2
Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin
Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in
Sai idilohon Jesus: Irikkon ma lah Au.
Tadingkon hagolapan, janah haposi Au
Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin
Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in;
Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin
Ianan na tarsulur do i lambung-Ni in
Domma sirsir itagang hasonanganta in
Ase marhasonangan na roh hu Jesus in
Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin,
ianan na tarsulur do i lambung-Ni in
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Totap ma marianan ibagas nasiam, na dob binogei nasiam humbani mulani in. Anggo totap marianan ibagas nasiam na binogei nasiam humbani mulani in, totap ma marianan age nasiam ibagas Anak in ampa ibagas Bapa in.” (1 Johannes 2:24)
“Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.” (1 Yohanes 2:24)
4. Renungan: “Firman Yang Tetap Tinggal di Dalam Kita”
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus. Hendaklah hal itu tetap tinggal di dalam kamu berarti firman Allah (Injil Kristus) yang telah mereka percayai dan akui, yang mereka yakini memiliki tempat di dalam hati mereka, dan yang telah mereka peluk dan akui. Oleh karena itu rasul Yohanes menasihati mereka untuk bertekun di dalamnya. Untuk tetap dalam ajaran yang benar tentang Bapa dan Anak, dan hubungan antara satu dengan yang lain, yang merupakan fondasi dari doktrin Trinitas. Allah itu tunggal namun memiliki tiga pribadi yakni Bapa, Anak dan Roh Kudus, ketiganya memiliki hakekat dan kedudukan yang sama namun memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
Jemaat mula-mula telah mendengar sejak semula, tidak hanya secara fisik tetapi juga batiniah/rohani, dengan hati yang taat untuk menaati firmanNya. Mereka telah menerima dan telah mendengar dari rasul-rasul yang adalah saksi mata dan telinga, karena mereka saksi hidup tentang Firman yang menjadi manusia itu. Itulah yang disampaikan kepada umat. Injil Kristus yang menuntun mereka kepada pertobatan. Injil itulah yang ditekankan oleh para rasul yakni tentang ke-Anak-an Kristus, di mana setiap orang yang percaya diajarkan dan mengaku, serta dibaptis di dasarkan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dan mereka hidup di dalam iman yang mereka percaya.
Orang percaya yang telah berada di dalam Bapa dan Anak, selanjutnya hidup di dalam persekutuan dengan Allah. Dan orang yang berada dalam persatuan dengan Allah ini tidak lagi terlepas dariNya, sebab mereka sudah berada dalam kasih Kristus yang tidak akan dipisahkan. Ibaratnya setiap orang yang percaya dan dibaptis itu telah berada dalam pelukan dan dekapan tangan Kristus yang tidak ada lagi dapat merenggutnya. Nah, inilah dari pihak Tuhan, setiap orang yang telah masuk dalam lingkaran anugerahNya akan tetap dinaungiNya. Maka manusia dihimbau agar tetaplah tinggal di dalamNya yakni bertujuan untuk melakukan kasih dan perwujudan imannya kepada Tuhan; merawat persekutuan dengan Tuhan, sepenuh hati, tetap bertahan hingga akhir. Hidup dalam anugerah dan kasih karunia Allah. Hidup bersama Tuhan.
Demikianlah panggilan orang percaya untuk tetap tinggal dan berada di dalam persekutuan dengan Allah. Anugerah telah diberikannya kepada kita. Maka kita bertanggungjawab untuk merawat anugerah itu dengan tetap merawat hubungan yang benar dengan Allah lewat hidup beriman dan melakukan kasih selama kita hidup di dunia ini. Jangan goyah atau kendor semangatnya di dalam Tuhan, apapun tantangannya tetaplah bertahan. Sebab tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan, karena kita telah ditebusNya dengan darah yang mahal dan itulah anugerah keselamatan kekal bagi anak-anak Tuhan. Amin.
5. Doding Haleluya No. 501:1+4
Sada ma ganup na tardilo rup, manjalo Tuhan in.
Mandoding rumbuk, marmegah pe rup, mamuji Goran-Niin
Mandoding rumbuk, marmegah pe rup, mamuji Goran-Niin
Totap ma Tuhan, baen Ham hanai on, sada ampakon Ham.
Sai Ham ma tongtong, Parmahan tongon, manjaga hanai on.
Sai Ham ma tongtong, Parmahan tongon, manjaga hanai on.
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami
Kantor Sinode GKPS