
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 2 April 2021
1. Doding Haleluya No. 64:1 “Laho do Biri-biri In”
Laho do Biri-biri in mamorsan ganup dousa,
ni haganupan jolma in ase maluah hita.
Iporsan naboritta in, ibere do diri-Ni in,
Hu tangan ni pamunuh,
itaron do na sahit in, das bai na rotap hosah-Niin
nini “Sai porsanon-Ku”
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 22:2
Ham Naibatangku, mase ma itadingkon Ham ahu, mandaoh Ham humbani elek-elekku pakon humbani sora ni doruh-doruhku?
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
4. Renungan
“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Ini juga adalah perkataan Yesus ketika berada di kayu salib di Golgota. “Eloi Eloi lama sabacthani.” Sebagian orang Yahudi mengejek dan meremehkan apa yang dikatakan Yesus, mereka mendengar dan berpikir bahwa Yesus sedang meminta tolong dengan memanggil nama nabi Elia. Mereka mendengar seruan pahit yang disampaikan oleh Yesus itu tetapi sedikit pun tidak ada rasa bagi mereka untuk dapat berempati ikut merasakan kepedihan dan kesakitan yang dirasakan oleh Yesus.
Yesus sebagai Anak Allah merasakan bahwa saat itu ia dalam kepahitan dan penderitaan yang sangat dalam. Meski harus diakui bahwa pengorbanan Yesus adalah karya terbesar dalam rangka penyelamatan manusia berdosa. Namun Yesus mengingat bahwa Ia telah dikhianati dan ditinggalkan oleh Yudas, tidak diakui oleh Petrus dan juga seolah-olah dibiarkan oleh Allah Bapa, menahan derita itu. Walau pada dasarnya tentu kita meyakini bahwa Allah Bapa tidak pernah meninggalkan Anak-Nya walau sedetikpun justru Allahlah yang menguatkan dan memampukan Anak-Nya Yesus Kristus dapat bertahan melalui via dolorosa untuk membayar hutang dosa dan kematian karena kasih-Nya bagi dunia ini. Sebab Anak Manusia harus menanggung akibat dosa meski Ia tak berdosa demi tebus dosa banyak orang, di sanalah selesai semuanya.
Dalam suasana Perayaan Jumat Agung ini, kita dituntun untuk dapat merasakan begitu pahit dan getirnya perasaan Yesus ketika harus sampai di kayu salib dan tergantung di sana. Tantangan yang sangat berat namun itu sudah selesai dan tuntas, Yesus melakukan misinya secara sempurna. Mengorbankan diri-Nya sekali untuk selama-lamanya, demi menebus dosa dunia ini, untuk sepanjang masa. Yesus disalibkan karena dosa kita. Ia menanggung dosa dan pelanggaran kita. Itu karena kasih-Nya besar bagi kita dan betapa berharganya hidup kita diselamatkan oleh Yesus. Apa yang dapat kita lakukan? Tuhan yang begitu sangat baik bagi kita rela menyerahkan diri-Nya untuk menebus kita, lalu mengapa kita masih memakai hidup kita menurut keinginan kita sendiri? Mengapa kita kurang menghargai pengorbanan Yesus bagi kita? Anugerah yang begitu besar nilainya itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak bernilai hingga kita sering hidup menurut keinginan kita sendiri. Marilah merenung tentang kasih Allah bagi kita. Amin.
5. Doding Haleluya No. 211:1 “Silang na Mapansing in”
Silang na mapansing in ham tongtong baen gantarhin
Lao manlawan dousa in pakon pandoleian in
Bani sitaronon in Ham tongtong baen gantarhin
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS