
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 8 Mei 2025
1.Doding Haleluya No. 219:1+4
Marmegah-megah hita on mamuji Naibata.
Ai idop ni uhur-Ni do na masuk bai uhurta in.
Ibaen nuan mardomu in, ijon sadari on, ijon sadarion
O Jesus, tatap hanai on, Ham ma margogohi on.
Marhitei-hitei tondu-Mu, lao pasaudkon titah-Mu.
Mambaen rarat ambilan-Mu, bai jolma haganup, bai jolma haganup.
2.Tonggo
3.Ayat Harian
Ai pasangan na bani tangkuhukni pakon lanja-lanja na bani abarani ampa lonsing-lonsing ni sipangodoh-odoh, Ham do na mamonggolhon songon bani ari ni Midian (Jesaya 9:3).
Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kau patahkan seperti pada saat hari kekalahan Midian (Yesaya 9:3).
4.Renungan: Sukacita dari Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Sebuah kalimat bijak yang mengawali renungan kita hari ini adalah, “Setiap perjuangan dalam hidup ada untuk memberimu pelajaran. Saat-saat seperti itulah yang membentukmu.” Benar, bahwa dalam kehidupan ini, kita akan tetap diperhadapkan pada sebuah situasi perjuangan yang akhirnya kita dapat belajar dalam proses itu, dan kita juga akan terbentuk dalam mental dan karakter. Bahwa bangsa Israel juga mengalami proses perjuangan itu, dalam mencoba untuk mengalami proses perjuangan yang membentuk mereka. Seperti yang tertulis dalam nas kita, yang dilatarbelakangi dengan situasi yang berat, ketika bangsa itu berhadapan dnegan bangsa Asyur yang memiliki kekuatan militer yang kejam dan ekspansif, juga mereka yang juga telah melakukan pelanggaran dengan penolakan atas perintah Tuhan Allah kepada mereka. Lalu dalam kondisi itu, tentu hidup mereka menjadi berat, dan yang paling dibutuhkan mereka adalah pertolongan dari Tuhan Allah semata.
Jemaat Tuhan
Bagaimana proses perjuangan itu memberi mereka pelajaran dan membentuk mereka, dapat kita lihat dari pernyataan yang diberikan oleh Yesaya sebagai sebuah penguatan dalam situasi yang berat tersebut. Dengan memakai simbol-simbol seperti kuk, gandar, dan tongkat. Kuk adalah alat yang digunakan untuk menarik beban, seperti kereta atau bajak, yang dalam konteks Yesaya 9:3, melambangkan beban penderitaan dan penindasan yang diletakkan pada bangsa. Gandar adalah bagian utama yang mendukung beban pada kereta, yang dalam nas ini mewakili kesulitan dan penderitaan yang lebih besar lagi, yang diletakkan di atas pundak bangsa. Sedangkan tongkat adalah lambang kekuasaan dan otoritas, artinya tongkat si penindas melambangkan kekuatan yang digunakan untuk menindas dan mengendalikan bangsa. Maka gambaran kuk, gandar, dan tongkat si penindas melambangkan berbagai bentuk penindasan dan penderitaan. Ayat ini, dalam konteksnya, berbicara tentang Tuhan yang akan mematahkan kuk dan gandar serta tongkat si penindas, yang berarti Ia akan membebaskan umat-Nya dari penderitaan dan penindasan. Lalu pada kalimat selanjutnya kita baca bahwa telah “Kau patahkan seperti pada saat hari kekalahan Midian”. Hal ini menekankan bahwa Allah sendiri yang akan melepaskan semua yang membebani hidup bangsa-Nya, bahkan digambarkan bahwa kelak kondisi bangsa-Nya akan seperti keadaan saat kekalahan Midian. Kekalahan Midian dalam Alkitab merujuk pada peristiwa dimana bangsa Israel, dengan bantuan Gideon dan 300 prajurit, berhasil mengalahkan tentara Midian yang jauh lebih besar. Tentara Midian, yang telah menindas orang Israel selama tujuh tahun, akhirnya dikalahkan dan bangsa Israel menjadi bebas. Gideon dan prajuritnya menggunakan strategi yang unik, yaitu mengalahkan tentara Midian dengan menyalakan obor dan membunyikan terompet di malam hari. Kekuatan rohani dan strategi ini menyebabkan panik dan kekacauan di kalangan tentara Midian, yang membuat mereka yang berjumlah 135.000 prajurit mudah dikalahkan oleh 300 prajurit. Kesemuanya itu adalah karena Allah yang bersama dengan bangsa-Nya, sehingga proses itu membawa mereka kepada pelajaran dan membentuk mereka untuk lebih percaya kepada Tuhan Allah.
Jemaat Tuhan. Banyak hal yang akan kita hadapi dalam proses kehidupan kita. Dan kita akan terus berjuang untuk itu. Lalu renungan kita mengingatkan bahwa bagaimana Allah yang bertindak di tengah-tengah perjuangan kehidupan kita, yang membebaskan kita dari segala situasi yang memberatkan kita, yang memberikan sukacita kepada kita, dan kesemuanya itu adalah proses belajar bagi kita untuk semakin memahami dan memercayai bahwa hanya Dia yang mampu membebaskan kita dari segala tekanan-tekanan yang kita hadapi di dunia ini, sehingga akhirnya proses itu membentuk kita untuk memiliki karakter yang tetap bersukacita dan setia selalu kepada-Nya. Amin.
5.Doding Haleluya No. 306:3
Sai hu ondoskon ma diringkon, ibagas Tuhan sonang uhurhon
Mangalo-alo parroh-Ni in, gok bai holong-Ni do goluhkin
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in
Marmegah-megah mandoding au, mamuji. Jesus parholong in.
6.Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Kantor Sinode GKPS