
1. Mandoding Haleluya No. 221:1+3
Sai buei ope na kahou, na i hagolapan in.
Sai podas Ham roh o Jesus, lao mangojur ganup in.
Roh hu harajaonMu, ase sonang baenonMu.
Togu Ham ganupan jolma, bai na sonang na i surga.
Hanai on pinarmahanMu, Ham, o Jesus tatap ma!
Sai paringgas Ham manogu, jolma in bai Naibata;
Uhur holong tambah ma, i bannami on homa.
Mangarahkon ganup jolma, ase roh ganup hu surga.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 9:35
“Jadi roh ma sada sora humbani hombun ai, na mangkatahon, “On do Anak-Ku, na Hupilih in, tangihon nasiam ma Ia!”
“Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: ”Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
konsep bapa-anak sudah diperkenalkan sejak dari kitab Kejadian. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, serta seterusnya. Bahkan kelahiran Yesus Kristus juga diawali dengan silsilah (Matius 1:1-17). Silsilah Yesus dimulai dari Abraham sampai Daud, lalu dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Silsilah itu mau memperlihatkan bahwa seorang laki-laki memperanakkan seorang laki-laki. Tapi yang berbeda adalah bahwa dari Matius 1:16 kita bisa melihat, “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Tidak dilanjutkan dengan mengatakan, “Yusuf memperanakkan Yesus.” Jadi, khusus untuk Yesus Kristus, Dia tidak diperanakkan oleh Yusuf, suami ibuNya. Apa maksudnya? Jawabannya adalah ayat harian kita hari ini, yaitu bahwa Yesus adalah Anak Bapa di sorga, dan itu terjadi melalui sebuah kisah transfigurasi (perubahan bentuk atau rupa) Yesus Kristus, seperti yang dituliskan dalam Lukas 9:28-36.
Kejadian tersebut terjadi di sebuah gunung. Tidak hanya Yesus yang berada di gunung itu, karena Ia membawa serta Petrus, Yohanes, dan Yakobus. Saat Yesus berdoa, wajahNya berubah dan pakaianNya menjadi berkilauan. Lalu tampaklah dua orang berbicara denganNya, yaitu Musa dan Elia. Maka Petrus, Yakobus, dan Yohanes menjadi terbangun dan mereka melihat Yesus dalam kemuliaanNya. Tindakan pertama yang dilakukan Petrus saat melihat kejadian itu adalah mengatakan kepada Yesus bahwa mereka akan mendirikan tiga kemah, untuk kediaman Yesus, Musa, dan Elia. Saat ia mengatakan hal tersebut, datanglah awan menaungi mereka dan takutlah mereka. Setelah itu, terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah AnakKu yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”
Apa refleksi yang bisa kita gumuli dari ayat harian ini? Pertama, dari sekian banyak nabi dan raja di tengah-tengah bangsa Israel, yang pemilihan dan pengangkatannya melalui penahbisan dari Allah, Allah hanya berkenan menjadikan Yesus sebagai AnakNya. Itu sudah keputusan mutlak dari Allah, sehingga tidak ada pengkultusan atau penghormatan secara berlebihan yang perlu dilakukan bagi nabi-nabi atau raja-raja terdahulu di tengah-tengah bangsa Israel. Kedua, dengan mendengar Tuhan Yesus, maka kita mendengar Allah. Kita perlu mendengar Allah berbicara kepada kita. Caranya adalah dengan mendengar apa yang Tuhan Yesus ajarkan dan sampaikan selama hidupNya di tengah-tengah dunia ini. Oleh karena itu, Yesus, yang adalah Anak Allah, tetaplah menjadi sumber atas segala pengharapan, kekuatan, dan kasih dalam hidup kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 309:1-2
Au sol dohor Bamu Ham Naibata.
‘Ge pe manaron au huporsan ma.
Mandoding do au on mamuji Ham tongtong.
Lambin dohor Bamu dohor Bamu.
Bai pardalanankin bod ari in,
‘ge bai na golap in pos uhurhin.
Sanggah mardalan au ulang tadingkon au,
ase dohor Bamu, dohor Bamu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS