
1. Mandoding Haleluya No. 372:1-2
Sai pasiat Tuhan Jesus, roh hubagas uhurmin.
Tarpaima-ima Jesus, bogei panuktukNi in.
Sai pasiat Tuhan Jesus, das hubagas uhurmin.
Nuan ari paridopan, ulang sompat salpu in.
Hamegahon na i tanoh, in do isarihon ho,
pardomuan pakon Jesus, gabe ilupahon ho.
Sai pasiat Tuhan Jesus, das hubagas uhurmin.
Nuan ari paridopan, ulang sompat salpu in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Rom 4:21
“Tenger tumang do uhurni, paboa tuk do kuasa ni Naibata pasaudkon bagah-bagahNi.”
“dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat ini berbicara tentang riwayat Abraham, yang menerima janji dari Tuhan, bahwa “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (Kej. 15:5). Janji itu diterima Abraham dengan penuh keyakinan, walau tubuhnya sudah sangat lemah, usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Keyakinan Abraham atas janji Allah tersebutlah yang membuatnya dibenarkan. Jadi, Abraham dibenarkan karena iman. Tetapi sesungguhnya Abraham meletakkan keyakinannya bukan pada janji yang Allah sampaikan. Melainkan, Abraham meletakkan imannya di atas dasar “bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Oleh karena itu, kekuasaan Allahlah yang sesungguhnya diyakini oleh Abraham.
Apa yang Tuhan janjikan bagi kita? Melalui para murid, Tuhan Yesus berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20). Jadi, janji Tuhan pada kita adalah waktuNya. Menyertai itu kan butuh waktu. Bagi orang tua yang menyertai anaknya untuk memulai sekolah di hari-hari pertama, itu artinya orang tua memberikan waktunya bagi anak-anaknya. Bagi para bapak yang menghadiri perayaan Natal Seksi Inang di Jemaat atau Resort karena isterinya marliturgi, itu artinya bapak tersebut memberikan waktunya bagi isterinya. Bagi para isteri yang duduk di samping tempat tidur suaminya di sebuah ruangan di kamar inap rumah sakit, itu artinya isteri tersebut memberikan waktunya bagi suaminya. Bagi seorang satpam (satuan pengaman) yang memegang tangan anak-anak yang sedang menyeberang jalan di depan sekolah, itu artinya satpam tersebut memberikan waktunya bagi anak-anak yang mau menyeberang jalan. Maka, saat seseorang memberikan waktunya bagi orang lain, orang tersebut sedang memberikan dirinya bagi orang lain. Dengan membayangkan hal-hal seperti di atas, maka semoga kita bisa membayangkan betapa siap sedianya Tuhan bagi kita, bahkan sampai akhir zaman. Itulah janji Tuhan kepada kita. Tetapi, sama seperti Abraham, bukan kepada janjiNya itu kita berkeyakinan. Melainkan kepada Tuhan yang berkuasa melakukan janjiNya tersebut.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
bagaimana dengan keyakinan yang ada dalam diri kita? Seberapa besar keberadaannya? Atau, seberapa kecil sisanya? Masihkah ada keyakinan di dalam diri kita terhadap Tuhan yang berkuasa? Tidak gampang mempertahankan keyakinan. Bahkan, sangat sulit. Itulah mengapa Tuhan sangat memperhitungkan keyakinan Abraham. Dan Tuhan melihat itu sebagai sebuah kebenaran berdasarkan iman (Roma 4:16). Jagalah dan rawatlah keyakinan kita kepada Tuhan. Mengapa kita bisa menjadi ragu kepadaNya? Apakah karena kita semakin jauh dariNya? Kita renungkan di dalam hati kita, dan kita aktualisasikan di dalam perilaku kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 201:1-2
Puji tongtong Jahowa tongon
pardear gabei parholong atei sadokah ni in,
pardear gabei in parholong atei in.
Ingat tongtong, ale tonduyhon.
Ganup na jenges, ibahen Tuhan Naibata hubam.
Dear layakNi do na pagoluhkon ho.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS