
1. Mandoding Haleluya No. 114:1
Gopas parugasnima ganupan balani,
Tuhanta Jesus Kristus hu parmunsuhan in.
Ai seng tarbaen lang monang, manlawan ma lah ho.
Ai munsuh ni Tuhanta maningon talu do.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Podah 21:23
“Halak na manjaga pamanganni ampa dilahni, iramotkon do goluhni humbani parmaraan. “
“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kata-kata yang keluar dari mulut kita tentu tidak dapat kembali lagi kepada kita. Kata-kata itu tentu dapat menghibur orang yang mendengarnya, dapat menyemangati orang lain, serta dapat menguatkan juga. Tetapi di sisi lain, kata-kata itu dapat merusak, menyakiti, membuat orang marah atau menyusahkan orang lain. Karena itulah maka kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata dari mulut kita.
Semua orang mendambakan untuk mendengar sesuatu yang baik dan indah yang disampaikan oleh orang lain kepadanya, baik itu dari saudara, orang tua, teman, atau rekan kerja. Hal ini bukan hanya untuk menenteramkan hatinya tetapi juga untuk menjaga kesehatan jiwanya. Suasana itu juga sangat dinantikan oleh setiap orang percaya, sehingga orang tua, seperti Salomo, yang menuliskan buku Amsal ini, menasehatkan agar anak-anaknya ikut dalam proses menjaga ketenteraman dengan kata-kata yang tepat diucapkan.
Istilah yang dipakai untuk ketidakbijaksanaan dalam mengeluarkan kata-kata, sehingga menimbulkan kegaduhan atau perseteruan adalah provokasi. Kata-kata yang asal diucapkan atau yang dikirimkan melalui media tertentu, bisa menimbulkan persoalan dalam hidup seseorang, sehingga ketenteraman menjadi sirna. Lalu dinasehatkanlah melalui firman Tuhan hari ini agar orang percaya memelihara mulut atau lidahnya. Orang Simalungun dan Batak pada umumnya sudah diajarkan oleh para leluhur kita untuk tidak asal berkata-kata, dengan tujuan agar keharmonisan selalu ada dalam kehidupan masyarakat. Karena itu ketika kita menjadi Kristen, maka kita sudah tahu bahwa kata-kata bisa merusak kalau tidak dipergunakan dengan bijak.
Di bulan September ini kita merayakan masuknya Injil ke tanah Simalungun, sehingga kita mengenal jalan keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Kehadiran Injil tentunya akan menuntun kita kepada kehidupan yang lebih baik. Penggunaan kata-kata yang tepat oleh orang beriman akan membantu suasana yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat. Jika seorang beriman menguasai kata-katanya maka ia akan hidup dalam kenyamanan dan orang di sekitarnya juga akan merasakannya. Karena itu, jadilah sebagai orang percaya yang bijak menggunakan kata-kata.
5. Mandoding Haleluya No. 490:2
Sai ambilankon ma in, ambilankon ma in, ambilankon ma in.
HasintonganNi sahapkon ma in, rap Jesus daoh biar ijin.
Ambilankon Jesus in pakon ganup hataNin janah ulang mabiar ham ijin.
Ambilankon Jesus in pakon ganup hataNin janah ulang mabiar ham ijin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS