
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 29 Mei 2020
1. Doding Haleluya No. 9:2
Jesus Ham botul, Raja na bujur
Ham paluah tonduynami
Humbai pardousaonnami;
Pasu Ham tongtong, ganup hanai on
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Johannes 2:28
Ai pe nasiam dakdanak, totap ma nasiam ibagas Ia, ase talar honsi Ia marmalas ni uhur hita, ulang ma maila dompakSi bani parrohNi ai.
Maka sekarang, anak-anakku tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatanganNya.
4. Renungan
Yohanes menyapa orang percaya dengan sebutan anak-anak. Mau mengingatkan kita bahwa orang percaya itu adalah anak-anak Allah, telah memiliki sebutan yang sama seperti Kristus, Sang Anak Allah. Menjadi pengikut Kristus mengalami perubahan status yang sebelumnya anak dunia ini, berubah menjadi anak Allah. Tentu saja perubahan status dan identitas dari anak dunia menjadi anak Allah harus mengalami perubahan dalam hidup. Yang dulunya menjadi anak dunia hidup menurut daging, melakukan dosa berulang kali adalah hal yang biasa. Itulah dunianya hidup menurut keinginan daging dan dosa. Jatuh dan jatuh lagi ke lobang yang sama. Namun setelah menjadi anak Allah, tentu tidak demikian lagi. Berjuang meneladani Kristus. Yohanes mengatakan, “Tinggallah di dalam Kristus.” Hidup yang dijalaninya tidak semata-mata hidup menuruti keinganan sendiri lagi. Tapi hidupnya harus melakukan apa yang Kristus kehendaki dalam dirinya. Sesungguhnya orang yang tinggal dalam Kristus, dipenuhi oleh Roh Kudus “tidak mungkin berbuat dosa” lagi. Inilah yang ditekankan oleh Yohanes bahwa kita memiliki bekal yaitu benih yang baik telah ditanamkan di dalam diri setiap orang percaya sehingga kita dapat mengalami hidup baru, dilahirkan kembali. Tidak hidup menurut aturan dan ukuran duniawi tapi hidup dalam anugerah Tuhan dilahirkan dalam Roh dan kebenaran.
Lewat renungan ini kita diingatkan kembali bahwa sebagai orang percaya mengenal siapa kita, identitas dan status kita sebagai anak-anak Allah yang telah dilahirkan kembali oleh Roh, dan Ia tinggal di dalam kita maka kita juga tinggallah di dalam Dia. Orang percaya sewajarnya tidak membiarkan dirinya untuk berbuat dosa lagi. Ada yang berpendapat mengatakan bahwa kita manusia masih di dunia bergaul dan berinteraksi dengan dunia jadi terkadang khilaf berbuat dosa. Sikap seperti ini menunjukkan kalau kita itu belum benar-benar mengenal siapa diri kita, apa yang harus kita lakukan sehingga membiarkan diri kita kompromi dengan dunia ini. Padahal Tuhan sudah memberikan anugerahNya di dalam setiap kita, Roh Kudus, sifat-sifatNya, tinggal di dalam kita. Potensi ini memampukan kita untuk tidak berbuat dosa lagi, dan melakukan apa yang dikehendakinya di dalam diri kita. Tujuannya jelas karena saat ini kita ada pada masa penantian akan kedatanganNya yakni masa ketika Kristus menyatakan diriNya kembali. Pada masa kedatanganNya itu kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia, sebab kita hidup menurut kehendakNya.
Pada masa pandemi ini marilah terus berjuang dengan kuasa Roh menunjukkan potensi terbaik kita menyatakan sifat-sifat Allah dan meninggalkan sifat-sifat dosa. Kita telah banyak menerima dan melakukan tali kasih sebagai ungkapan saling mendukung dan saling menolong di antara sesama orang percaya juga dengan yang lainnya. Kasih inilah kiranya terus tumbuh dalam persekutuan kita sehingga dunia merasakan kehadiran kita. Selamat berjuang dalam kasih Tuhan. Amen.
5. Doding Haleluya No. 149:2
Gogoh ni daroh in, patorang bangku on!
Tonduy, Pargoluh in, manogu au tongtong!
Roh Sipagoluh roh tongon
Baen Ham au anakMu tongon
Bani darohMu usah au
Putih songon bunga ma au
Putih tongon, putih tongon
Bani darohMu usah au
Putih songon bunga ma au.
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS