
1. Doding: Haleluya No. 11:1-2
Na ijon do au Tuhanku na manombah hu Bamu.
Ganup iluh ni matangku, husombahkon hu Bamu.
Uhur-Mu mando hubangku, na masihol au Bamu.
Pardimata Ham uhurhu, rajai Ham ma diringkon.
Ham do tong pangarapanku, sipagoluh tonduyhon.
Uhur-Mu na mando bangku, bangku Ham Bamu au on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 71:18
“Age ronsi matua ahu anjaha lopak ubanku, Ham Naibatangku, ulang ma tadingkon Ham ahu; ase huambilankon pambahenan ni tangan-Mu bani sundut on, sonai hagogohon-Mu bani ginompar na sihol roh.”
“juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan,
ungkapan yang menyebut, “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan,” merupakan sebuah refleksi tentang musim bergulir, usia bertambah, dan seiringnya kedewasaan juga akan teruji. Tua selalu menghunjuk kepada usia, sedangkan dewasa itu berhubungan dengan kematangan pola pikir dan tingkah laku seseorang. Tua selalu dikaitkan dengan rambut yang memutih, beberapa ketahanan dan kekuatan tubuh yang semakin berkurang, pun tenaga yang lambat laun tergerus oleh usia. Maka tidak mengherankan kalau orang yang sudah tua selalu diidentikkan dengan keadaan dimana segala sesuatu serba terbatas, dan hal ini adalah hal yang normal atau wajar. Lalu secara alami setiap orang yang sudah tua, yang sudah mengalami keterbatasan dalam beberapa aspek kehidupannya, maka ia akan merasa sangat membutuhkan orang lain, dan mengharap bahwa ia memiliki seseorang yang selalu berada di sekitarnya, karena sejatinya di usia yang semakin tua, situasi dan ketidaksiapan untuk ditinggalkan itu sangat mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan seseorang di usia tua.
Jemaat Tuhan,
agaknya ini juga yang dialami oleh pemazmur, sehingga dalam nas kita hari ini secara tegas dan tandas pemazmur memohon kepada Allah agar Allah tidak meninggalkannya. Selain ketidaksiapan ditinggalkan di masa tua, pemazmur melalui refleksi imannya menyatakan bahwa keberadaan Allah di dalam hidupnya akan meneguhkan dan menguatkannya. Bahwa ini bukan hanya sekedar ketidaksiapan ditinggalkan (kepentingan pemazmur), tetapi selain itu hal ini ingin menyatakan bahwa justru keberadaan Allah memampukan pemazmur untuk tetap melanjutkan pekerjaan misi melalui pemberitaan atas kuasa dan keperkasaan Allah. Secara tidak langsung pemazmur mengatakan misi pemberitaan itu hanya mampu dilakukannya ketika Allah bersama dengannya, sehingga meskipun usia bertambah, dan ia sudah tua, tetapi ternyata itu tidak menghalangi pemberitaan tentang kuasa dan keperkasaan Allah, karena pemazmur mengimani bahwa ia mampu, karena Allah bersama dengannya, dan tidak meninggalkannya. Pemazmur yakin bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya sendirian, tidak berdaya dan tanpa penghiburan, tetapi akan membuat masa tuanya yang sulit menjadi hari-hari terbaik mereka. Dengan cara ini mereka akan mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur karena dapat menikmati masa tuanya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
nas ini adalah sebuah ayat yang mencerminkan keteguhan hati pemazmur dalam menghadapi usia lanjut, sekaligus menggambarkan doa yang mendalam agar Tuhan tetap menyertai hidupnya. Pemazmur tidak hanya berpikir tentang dirinya sendiri, tetapi ia memohon agar Tuhan memberinya kekuatan untuk terus menyaksikan dan memberitakan kebesaran Tuhan kepada generasi yang akan datang. Meskipun usia bertambah, semangat untuk bersaksi dan berbagi kebaikan Tuhan kepada orang lain tidak boleh pudar. Tentu nas ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai orang percaya untuk memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita, terutama generasi muda. Bahwa usia yang telah tua, rambut yang sudah memutih tidak menjadi batasan bagi kita untuk tetap memberitakan kuasa-Nya, karena pemberitaan atas Allah tidak dapat dibatasi oleh usia, ruang, maupun waktu. Bahkan di usia tua, kita masih memiliki peran penting dalam mempengaruhi dan mengajar generasi berikutnya tentang kekuatan dan kasih Tuhan. Tanggung jawab pemberitaan kuasa Allah tidak dapat diklasifikasikan kepada usia seseorang, tetapi hal itu dapat dilakukan oleh setiap orang ketika Allah yang menjadi sumber kekuatan selalu berada bersama dengan kita. Nyatakan dan beritakanlah kuasa dan keperkasaan-Nya, dan ini adalah wujud kedewasaan iman yang telah kita pilih untuk memperlihatkan kepatuhan dan ketaatan kita kepada-Nya. Amin.
5. Doding: Sampai Memutih Rambutku
Kau s’lalu hadir saat aku rindukanMu.
Kau yang s’lalu setia menopangku dengan kasih setia.
Memberi aku kekuatan, di tengah badai yang menakutkan.
Sampai memutih rambutku, Kau putuskan aku menutup usiaku.
‘ku kan slalu menyembahMu, o Yesus Tuhanku, ‘ku milikMu, s’lamanya bagiMu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS