
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 7 Oktober 2021
1. Bernyanyi Kidung Pujian: “Kau yang Terindah”
Kau yang terindah di dalam hidup ini,
Tiada Allah Tuhan yang seperti Engkau besar perkasa penuh kemuliaan.
Kau yang termanis di dalam hidup ini,
Ku cinta Kau lebih dari segalanya besar kasih setia-Mu kepadaku.
Ku sembah Kau ya Allahku, ku tinggikan nama-Mu selalu
Tiada lutut kan berteluk, menyembah Yesus Tuhan Rajaku
Ku sembah Kau ya Allahku, ku tinggikan nama-Mu selalu
Tiada lidah tak mengaku, Engkaulah Yesus Tuhan Rajaku
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 10:20
Tapi ulang ma malas uhurnima, halani tunduk setan-setan ai bannima, tapi malas ma uhurnima, halani domma tarsurat gorannima i nagori atas.
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.
4. Renungan
Jemaat Tuhan
Greysia Polli dan Apriyani Rahayu menuliskan sejarah dengan memberikan medali emas pada olimpiade Tokyo pada tanggal 2 Agustus 2021 dalam cabang olahraga bulutangkis ganda putri. Prestasi yang akan selalu diingat, yang membuat seluruh Indonesia bangga karenanya. Ya, selayaknya prestasi tentu akan berdampak baik bagi yang mengukir prestasi, maka dia akan mendapat apresiasi berupa pujian atau bahkan “bonus” dari negara, instansi, organisasi yang membawanya. Karena sejatinya setiap prestasi pasti dihargai.
Jemaat Tuhan
Hari ini kita juga dihantarkan dengan nas yang secara tidak langsung menghunjuk akan prestasi seseorang khususnya dalam kaitan dia sebagai seorang pengikut Kristus yang tentu saja berhubungan dengan iman percayanya kepada Kristus. Nas ini diawali saat Tuhan Yesus baru saja mengutus 70 orang murid-Nya berdua-dua mendahului Dia ke setiap kota yang hendak dikunjungi-Nya. Saat kembali para murid gembira karena pelayanan mereka berhasil, dengan indikasi bahwa mereka bukan saja memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, tetapi mereka juga mengalami bagaimana setan-setan takluk kepada mereka demi nama Yesus. Para murid memberitakan Kerajaan Allah, diterima oleh masyarakat yang dikunjungi mereka, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan. Dan selayaknya orang yang berprestasi, maka mereka dipuji, diapresiasi, bahkan menjadi ‘selebritis rohani’. Tetapi respon yang sangat berbeda mereka terima dari Sang Guru, ketika Yesus mengatakan “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu…” Yesus justru memperingatkan mereka agar jangan bersukacita karena keberhasilan pelayanan, jangan langsung puas dengan prestasi itu. Benar bahwa mengusir setan adalah prestasi, tetapi Yesus mengingatkan agar jangan langsung puas dengan prestasi itu. Kalaupun pengusiran setan dilakukan oleh para murid sebagai bentuk pelayanan ‘perang rohani’ dan mereka menang, iblis dikalahkan demi nama Yesus, tetapi jangan berhenti di situ. Ada hal yang lain yang lebih penting untuk dicapai oleh para murid, apakah itu? Ya.. “…tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga”. Bersuka atas apa yang Allah telah lakukan bagi umat-Nya: dimana nama umat-Nya tertulis dalam kitab kehidupan. Agaknya pertanyaannya adalah, mana yang menjadi prioritas, diselamatkan Tuhan atau sukses melayani? Sukses melayani menjadikan kita bersukacita, tetapi kita akan jauh lebih bersukacita, bila kita menerima apa yang ‘Tuhan kerjakan untuk kita’, yaitu saat nama kita tercatat dalam kitab kehidupan, dan tentu ini yang menjadi dasar kehidupan orang yang perrcaya.
Jemaat Tuhan
Bila sebelumnya kita cukup puas dengan prestasi yang kita lakukan, maka melalui nas ini kita diajak untuk mencari yang mendasar dalam kehidupan kita, yang mengejar apa yang Tuhan lakukan kepada kita, dan tidak cukup puas dengan apa yang kita lakukan. Nama terdaftar di sorga adalah sesuatu yang seharusnya dikejar oleh orang yang percaya, menjadi warga kerajaan sorga, menjadi pewaris tahta-Nya. Hal inilah yang seharusnya dicapai oleh umat percaya di seluruh dunia pada saat ini. Maka melalui nas ini, mari melakukan apa yang menjadi tanggung jawab iman kita, dan biarkan Allah bekerja untuk kita, sehingga nama kita terdaftar di sorga. Amin.
5. Doding Haleluya No. 110:1+5 “Payah ai Tungkis Tumang”
Payah ai tungkis tumang, dalam hu nagori atas.
Tapi martuah tumang, halak na ijin mamontas
Mangirikkon Jesus in, torus hu ujungni in.
Sai tenger ma uhurmin, na mangimbang hisapnima!
Ingat Jesus na dob in, manggalari dousanima.
Ai marhitei Jesus in, dapot hasonangan in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS