
- Doding: Haleluya No. 7:1
Porini dong maribu hali paraloling ni sorangkin.
Bois do gogoh inggananni mamuji Naibatanta in.
Ibaen malas ni uhurhin hinorhon ni pambaenNi in. - Tonggo
- Ayat harian: Jesaya 5:21
“Bursik ma halak maruhur ia nini ibagas uhurni, anjaha na pentar ia iagan uhurni.”
“Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
adalah wajar jika kita mengharapkan sesuatu yang baik dilakukan oleh orang lain kepada kita, apalagi dari mereka yang sangat dekat dengan kita. Kita mau agar mereka melakukan apapun itu dengan maksimal atau yang terbaik, karena itu akan sangat berguna bagi diri mereka dan bagi orang lain yang ada di sekitarnya. Bahkan untuk mencapai yang terbaik itu, kita juga akan berupaya membantu dengan maksimal, baik itu dengan memberi dukungan semangat, memberi informasi yang berguna bagi mereka dan mungkin juga membantu secara finansial. Itu kita lakukan karena kita mengasihi mereka dan menginginkan mereka hidup lebih baik.
Tuhan Allah juga menginginkan umat yang dikasihiNya menjalani hidup ini dengan baik dan memberi dampak yang positif bagi orang yang ada di sekitarnya. Israel diberkati oleh Tuhan agar mereka bisa menjadi saluran berkat bagi bangsa di sekitarnya. Tuhan memberi kebutuhan hidup mereka, Tuhan melindungi mereka dari tangan musuh dan Tuhan memberi lingkungan serta suasana yang nyaman bagi bangsa itu. Namun apa yang terjadi? Mereka justru melakukan tindakan yang Tuhan tidak inginkan. Mereka melakukan kejahatan dan tidak lagi menjalankan firman Tuhan atau hukum Tuhan. Kejahatan yang dilakukan bangsa Israel dilakukan oleh mereka yang memimpin umat itu baik di pemerintahan maupun dalam keagamaan. Ini yang membuat Tuhan marah, dan akhirnya mereka dibuang ke Babel.
Dalam kitab Yesaya, khususnya pasal 5 ini, diungkapkan kekesalan atau kemarahan Tuhan, sehingga berkali-kali disebutkan “celakalah.” Salah satu yang Tuhan tidak inginkan adalah sikap yang merasa diri bijaksana dan sok pintar. Tuhan mau agar umatNya bijaksana dan pintar, bukan yang merasa dirinya bijaksana dan pintar. Karena sikap yang tidak diinginkan itu mereka tidak lagi merasa firman Tuhan yang utama, tidak lagi bertanya apa kehendak Tuhan. Mereka hanya melakukan apa yang mereka inginkan. Sikap ini tidak diinginkan Tuhan karena dapat menggiring mereka kepada sikap yang tidak lagi bergantung kepada Tuhan dan akhirnya melakukan kejahatan. Firman Tuhan ini tentu mengajak kita kembali kepada kehendak Tuhan dan meminta tuntunan Tuhan dalam menjalani hidup ini. Amin.
- Doding: Haleluya No. 108:1+5
Sanggah holong tong Tuhanta na mangidah hita on.
Imbang hita ma dirinta tanda jora hita on.
Tenger uhurmin manlawan imbang dousamin gogoh.
Ase ulang ho tartaban janah surut lehleh ho.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS