
Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 16 Maret 2025 (Reminiscere)
Nas : Kisah Para Rasul 2:14-21
Usul Doding : Haleluya 85:1-2 “Ham O Tonduy Na Pansing”
Tema : Orang yang Berseru Kepada Tuhan Diselamatkan
Tujuan : Agar Namaposo selalu berseru kepada Tuhan dalam setiap langkah kehidupan.
MELANGKAH BERSAMA DENGAN TUHAN
(Tim Penulis)
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan yang sampai kepada kita pada hari ini menceritakan khotbah Petrus pada Hari Pentakosta di mana ia menjelaskan makna peristiwa yang baru saja terjadi. Dalam khotbahnya, Petrus mengutip Yoel dan menyatakan bahwa Allah akan mencurahkan Roh Kudus-Nya. Petrus juga menyatakan bahwa setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Kata-kata Nabi Yoel yang dikutip oleh Petrus di hadapan orang-orang Israel ini mengandung janji, bahwa mereka yang mau berseru kepada Allah akan diselamatkan dan akan menerima pencurahan Roh-Nya. Mereka yang mau percaya akan menjadi bagian dari umat Allah yang bertahan dan terus memberitakan pernyataan Allah pada hari-hari yang terakhir. Dengan percaya kepada Yesus Kristus, yang menjadi pokok pembicaraan adalah setiap orang akan menjadi bagian dari penggenapan janji yang indah.
Saudara-saudari namaposo yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus. Pada Hari Pentakosta, para murid dipenuhi dengan Roh dan berbicara dalam bahasa-bahasa lain. Bahasa-bahasa lain adalah bahasa-bahasa yang tidak mereka ketahui tetapi diketahui oleh para pendengar mereka. Istilah teknis untuk ini adalah xenolalia. Reaksi orang banyak beragam. Sebagian hanya bertanya-tanya, Apa artinya ini? Yang lain secara terbuka mengejek, mengatakan bahwa para murid dipenuhi dengan anggur manis, yang berarti bahwa mereka mabuk. Ketika Petrus bangkit untuk berbicara, tujuannya adalah untuk menjelaskan makna dari peristiwa yang baru saja terjadi. Selain itu, ia akan membantah mereka yang mengejek. Hasilnya adalah apa yang biasa disebut khotbah pertamanya. Petrus menggunakan nubuat Perjanjian Lama untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias Yahudi yang telah lama ditunggu-tunggu. Petrus menyatakan bahwa Allah akan mencurahkan Roh Kudus-Nya, sehingga kuasa dan berkat-berkat Roh Kudus dapat diperoleh sepanjang zaman gereja. Petrus menyatakan bahwa siapa pun yang datang akan diterima oleh Kristus, betapa pun besar dosanya.
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Melalui Firman Tuhan yang sampai pada kita pada hari ini, ada sebuah ilustrasi yang menggambarkan Firman ini. Di sebuah kampung atau desa ada seorang anak yang bernama Robi, Robi adalah seorang pemuda Gereja yang memiliki karakter tidak percaya diri dan sering merasa malu sehingga jarang berbicara didepan umum. Seiring berjalannya waktu, diadakan pemilihan kepengurusan yang baru untuk kepengurusan pemuda yang ada di Gerejanya, Robi terpilih sebagai Ketua Pemuda di Gereja tempat ia beribadah. Di dalam keterbatasan yang ia miliki, Robi memiliki hati yang tulus untuk melayani Tuhan. Meskipun ia tidak pandai dalam berbicara di depan umum dan tidak percaya diri, ia tetap meminta pertolongan kepada Tuhan untuk memampukannya melakukan pelayanannya di Gereja tersebut. Di masa kepemimpinannya sebagai ketua pemuda di Gereja, ia melihat bahwa ada beberapa pemuda yang mulai menjauh dari Iman, ia berusaha ingin merangkul teman-temannya tersebut tetapi ia merasa takut untuk berbicara dan menegor mereka karena tidak percaya diri. Suatu hari di Gereja tempat ia beribadah, diadakan perayaan Pentakosta. Ketika Pendeta berbicara tentang Kisah Para Rasul 2, Robi mendengarkan bagaimana Petrus yang dulu pernah menyangkal Yesus, berdiri dengan berani di depan ribuan orang untuk berbicara. Dengan kekuatan Roh Kudus Petrus berbicara dengan hikmat dan penuh dengan keberanian sehingga bisa menyentuh hati banyak orang yang mendengarnya. Kisah yang disampaikan oleh Pendeta tersebut sangat menyentuh hati Robi, Robi merenungkan bagaimana seorang nelayan sederhana seperti Petrus bisa menjadi pemberita yang kuat karena kuasa yang diperoleh dari Roh Kudus. Ketika acara ibadah sudah selesai dilakukan, Pendeta memanggil seluruh pemuda untuk berkumpul dan menyampaikan kesaksian tentang pekerjaan Tuhan di dalam hidup mereka. Tiba-tiba hati Robi berdebar-debar. Robi merasa Roh Kudus memanggilnya untuk berbicara, tetapi ia masih ragu, “Bagaimana jika aku salah bicara ? Bagaimana jika orang-orang menertawakan aku” pikirnya di dalam hati. Namun Robi mengingat kisah Petrus yang disampaikan oleh Pendeta tadi, bagaimana Roh Kudus mengubah ketakutan menjadi keberanian, Robi akhirnya memberanikan diri dan percaya diri untuk melangkah ke depan untuk bersaksi. Dengan suara yang bergetar, Robi mulai berbicara: “Selama ini, saya sering merasa tidak cukup baik untuk melayani Tuhan, tetapi hari ini saya diingatkan bahwa Tuhan tidak melihat kemampuan kita, melainkan melihat kesediaan hati kita. Jika Tuhan bisa memakai Petrus untuk melayani, Tuhan juga bisa memakai kita untuk melayaniNya, saya ingin kita semua percaya bahwa Tuhan punya rencana untuk hidup kita, dan Tuhan memimpin kita dengan kuasa Roh Kudus”. Ketika Robi selesai berbicara, suasana menjadi hening. Beberapa pemuda yang pernah merendahkan Robi mulai menangis. Salah satu teman Robi yang sudah lama menjauh dari Gereja mendekatinya setelah kebaktian dan berkata, “Kata-katamu tadi menyentuh hati saya. Saya merasa seperti Tuhan berbicara langsung kepada saya melalui kamu, terima kasih telah berbagi Robi, kini saya akan kembali melayani di Gereja”.
Saudara-saudari namaposo yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, melalui ilustrasi di atas kita dapat belajar dan memahami bahwa kuasa Roh Kudus sangat besar di dalam perjalanan kehidupan kita, Roh Kudus bisa mengubah hidup kita. Seperti Petrus yang diubah Tuhan melalui Roh Kudus sehingga menjadi pelayan Tuhan, begitu juga dengan kita sebagai pemuda Gereja, jika kita ingin dimampukan Tuhan untuk melakukan sesuatu hal dan tidak memiliki kepercayaan diri, Roh Kudus hadir dalam hati dan pikiran kita untuk memampukan kita untuk melakukan sesuatu hal yang kita rasakan tidak mampu untuk dilakukan. Seperti Petrus, Roh Kudus dapat mengubah siapa saja, bahkan yang merasa tidak layak atau takut, menjadi saksi yang berani. Tuhan hanya ingin kesediaan kita untuk dipakaiNya melayani orang banyak, dan yang Tuhan mau bukanlah kesempurnaan, melainkan hati yang mau melayani-Nya. Tuhan ingin kita sebagai orang muda terpanggil untuk bersaksi, Setiap orang, tua atau muda, dipanggil untuk berbicara tentang kasih Tuhan kepada dunia. Tuhan dapat memakai siapa saja, termasuk mereka yang merasa lemah, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang lain.
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Setelah Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, seolah-olah peristiwa di Taman Getsemani tak pernah terjadi atau pun diingat kembali. Petrus dan kesebelas rasul serta merta memiliki keberanian yang luar biasa untuk menyampaikan kebenaran Injil kepada orang-orang Yahudi. Pada hari Pentakosta, Petrus mengalami kepenuhan Roh Kudus, sehingga orientasinya berubah. Ia menjadi seorang yang berani melayani Tuhan. Ia dengan suara nyaring berkhotbah kepada ribuan orang yang berkumpul di Yerusalem pada hari Pentakosta. Apakah sebelumnya Petrus mengasihi Tuhan Yesus? Ya, pasti! Namun, sebelum Pentakosta, Petrus takut ditangkap dan takut mati. Setelah dipenuhi Roh pada hari Pentakosta, prioritasnya dalam mengikut Tuhan Yesus berubah dan dia berani berbicara tentang Berita Injil Tuhan Yesus tanpa ragu-ragu. Petrus menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar, yakni membawa keselamatan kepada semua orang. Hal ini menunjukkan pentingnya memberitakan Injil dengan memanfaatkan setiap peluang.
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ! Melalui Firman yang sampai kepada kita pada saat ini, ada beberapa refleksi dan hal-hal yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai namaposo kita harus bersandar pada kuasa Roh Kudus dan berseru kepada Tuhan agar Tuhan tetap memberkati setiap langkah dalam kehidupan kita. Kita sebagai pemuda Gereja diundang untuk hidup dalam kuasa Roh Kudus yang memberikan hikmat dan keberanian dan kemampuan untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Kita harus menyiapkan diri untuk diproses oleh Allah sesuai dengan rencanaNya. Seperti para murid yang menantikan pencurahan Roh Kudus, kita juga dipanggil untuk setia dan siap ketika Tuhan bekerja di dalam diri kita. Petrus mengutip bagian nubuat tentang tanda-tanda akhir zaman untuk mengingatkan pendengarnya akan penghakiman dan kedatangan Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk hidup dengan iman dan kesiapan setiap hari.
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ! Sebagai Namaposo/ Pemuda, Tuhan juga ingin memakai kita sebagai alatNya untuk memperluas kerajaan Allah dimana pun kita berada. Tuhan ingin bekerja melalui pemuda untuk menyampaikan pesan-Nya. Tidak ada usia terlalu muda untuk melayani Tuhan. Pemuda memiliki peran penting dalam menjadi penyebar Injil bagi generasi muda pada masa kini. Petrus, yang sebelumnya pernah menyangkal Yesus karena takut, kini berubah menjadi seseorang yang berani bersaksi di depan banyak orang setelah dipenuhi Roh Kudus. Sebagai pemuda, ada tantangan besar untuk berdiri teguh dalam iman di tengah tekanan sosial. Namun, Roh Kudus memberikan keberanian dan hikmat untuk menghadapi situasi apa pun. Pencurahan Roh Kudus adalah tanda bahwa pekerjaan Allah sedang berlangsung, dan kita sebagai pemuda dipanggil untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam rencana Allah. Ini adalah momen untuk bertindak dan menjadi terang di dunia. Melalui Firman yang sampai pada kita pada hari ini, Tuhan ingin kita sebagai pemuda Kristen tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap tantangan hidup, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Hidup kita sering kali penuh dengan tekanan, seperti masalah identitas, hubungan atau masa depan. Tuhan ingin agar kita berseru dan menyerahkan diri kepadaNya.
Sebagai pemuda, penting untuk menjalani hidup dengan perspektif kekekalan. Tidak hanya mengejar ambisi duniawi, tetapi juga memastikan hidup ini selaras dengan kehendak Tuhan. Sebagai pemuda Gereja, kita harus menjadi pribadi yang terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus. Luangkan waktu untuk berdoa dan membaca firman Tuhan agar semakin peka terhadap panggilan-Nya. Jangan takut untuk berbicara tentang iman, baik di sekolah, kampus, tempat kerja, atau media sosial. Sebagai pemuda Gereja kita harus menjadi terang di tempat gelap. Ketika Tuhan memberikan banyak talenta yang bisa kita gunakan untuk melayani Tuhan, oleh karena itu sebagai pemuda Gereja kita harus menggunakan bakat dan keterampilan kita, seperti bermain musik, seni, olahraga atau penggunaan teknologi untuk kemuliaan nama Tuhan. Kemanapun kita melangkah, tetaplah bergabung dengan komunitas pemuda Kristen yang saling mendukung dan memotivasi dalam iman kepercayaan. Tuhan adalah sumber keselamatan dan pertolongan, dengan berseru kepada Tuhan kita sudah membuka hati dan pikiran kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Oleh karena itu tetaplah meyakini bahwa berjalan bersama dengan Tuhan dan dipimpin oleh Roh Kudus membawa kita pemuda Kristen untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan Memberkati kita semua. Amin.