
Sihol bam ale tonduyhu, arta na sasada in?
Seng tarbaen in pindahanmu, anggo lang i babou in;
Ijin i siamun ni Tuhan Jahowa
do hundul Anak-Ni, na dob gabe jolma.
Ai Ia do rupei na gok jenges-Nin sai in ma pindahi da, o tonduyhin!
“sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.”
Untuk mempertegas pemahaman yang salah itulah Paulus menuliskan ayat harian ini. Paulus memberi kesaksian bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Kalau para guru sesat itu menyuruh mereka mencari harta hikmat dan pengetahuan melalui pengetahuan dunia dan kitab-kitab manusia, maka raul Paulus meminta supaya mereka mencarinya di dalam Yesus. Semua harta hikmat dan pengetahuan ada di dalam Yesus. Ia memiliki semuanya. Tidak salah untuk mencari hikmat dan pengetahuan; tetapi kita harus mencari semuanya di dalam Yesus. Ketika rasul Paulus mengatakan hikmat ini tersembunyi di dalam Kristus, ia menggunakan kata Yunani kuno, yaitu apokruphos. Penggunaan kata itu olehnya merupakan pukulan yang ditujukan kepada kaum gnostik. Kaum gnostik percaya bahwa sejumlah besar pengetahuan yang rumit diperlukan untuk keselamatan. Pengetahuan itu mereka tuliskan dalam buku-buku mereka yang mereka sebut apokruphos, karena buku-buku itu tidak dapat dibaca oleh orang biasa. Maka rasul Paulus ingin semua orang tahu bahwa hikmat sejati tidak tersembunyi dalam buku-buku rahasia, tetapi tersimpan dalam Yesus Kristus, sehingga semua orang dapat mengaksesnya. Paulus menginginkan ini karena ia peduli dengan pemahaman mereka. Ia tahu bahwa kesatuan dan keteguhan mereka bukan hanya masalah kasih, tetapi juga pertumbuhan bersama dalam kebenaran Allah. Dengan pernyataan seperti yang tertulis dalam ayat harian ini, Paulus juga hendak mempertegas bahwa kesatuan mereka datang bukan hanya dari kasih, tetapi juga dari kebenaran. Kebenaran itulah yang ada di dalam Yesus Kristus. Bagi rasul Paulus, kekayaan sejati ditemukan dalam keyakinan penuh orang percaya. Banyak yang tidak memiliki keyakinan penuh tentang karakter Allah dan tidak yakin bahwa Ia benar-benar baik dan penuh kasih.
Ketika rasul Paulus menggambarkan kebenaran Tuhan dengan kata-kata kekayaan dan harta karun, ia mengingatkan kita bahwa kebenaran Tuhan itu berharga dan layak dicari dengan pengorbanan. Semakin kita memberi diri untuk memahami dan hidup dalam harta hikmat dan pengetahuan di dalam Kristus, maka kita akan semakin sukacita dan mengetahui tujuan perjalanan iman kita. Dalam menjalani perjalanan iman itu ada banyak tantangan dan hambatan, tetapi dari harta hikmat dan pengetahuan tentang Yesus menjadi penuntun utama bagi kita untuk selalu berjalan dan mengikut Dia. Amin.
Departemen Persekutuan GKPS