Menu
Categories
PIMPINAN SINODE GKPS “MAMBORAS TENGERI” WARGA JEMAAT YANG SEDANG MENGALAMI MUSIBAH
23 Agustus 2025 BERITA

PEMATANGSIANTAR.GKPS.OR.ID. “Malang tidak dapat ditolak dan untuk tidak bisa diraih”, demikianlah peribahasa ini dialami beberapa keluarga warga GKPS di dua tempat yang berbeda. Pada Sabtu, 19 Juli 2025, cuaca di Haranggaol tidak seperti biasanya. Angin kencang dan tiada henti seperti bersahut-sahutan. Kondisi ini terus berlanjut hingga keesokan harinya sehingga dengan terpaksa pihak terkait memadamkan aliran Listrik untuk sementara waktu. Di luar dugaan angin kencang itu pun merusak 18 unit bangunan rumah warga di Haranggaol dan 1 unit rumah rusak di Purba Saribu. Mayoritas rumah yang rusak adalah rumah yang usia sudah tua dan persis berlokasi di pesisir Danau Toba.

Inang mak Dero Simarmata, warga di Purba Saribu yang rumahnya rusak menuturkan, pada hari Minggu sekitar pukul 04.30 Wib, angin terasa lebih kencang. Mereka pun diliputi rasa khawatir, dan untuk menenangkan diri, ia dan ketiga anaknya berdiam diri di dalam rumah sembari berdoa kepada Tuhan. Setelah amin, tiba-tiba mereka melihat kamar mereka sangat terang karena angin yang kencang telah menghempaskan atap rumah mereka hingga ketinggian sekitar 300 meter.

Di tempat yang berbeda, api melahap ratusan kios di pasar tradisional Serbelawan yang terletak di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun. Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Senin (18/8/2025) siang, sekitar pukul 14.30 Wib. Api dengan cepat melahap habis ratusan kios di pasar tersebut.

Dari ratusan pedagang yang kiosnya habis terbakar, tiga diantaranya merupakan warga GKPS, yakni: Kel. Inang Gokma Damanik, Kel. Inang Mak Ardo boru Malau, dan Kel. A. Situmorang/br. Girsang. Dari ketiganya, inang mak Ardo yang paling berduka atas peristiwa kebakaran ini. Bagaimana tidak, sekitar lima minggu sebelum peristiwa kebakaran, suami yang dicintainya meninggal dunia. Sambil meneteskan air mata mak Ardo bercerita, sekitar pukul setengah siang ia mendapat telepon dari kerabatnya yang memberitahukan bahwa kios tempatnya mencari rezeki terbakar. Ia pun segera bergegas menuju pasar tradisional Serbelawan. Setibanya dilokasi, ia menyaksikan kiosnya sudah habis dilahap sijago merah. Dalam situasi kalut, mak Ardo pun segera menghubungi anak-anaknya lewat komunikasi telepon seluler. Anak-anaknya pun memberi semangat kepadanya dan mengingatkan kembali firman Tuhan yang tertulis dalam Ayub 1:21.

Berbeda dengan mak Ardo, Kel. A. Situmorang pada saat peristiwa kebakaran tersebut sedang tidak berada di lokasi. Bapak Situmorang bersama istri dan anak-anaknya sedang berkunjung ke rumah keluarga di Pangkalanbrandan. Ia mengetahui peristiwa kebakaran pasar tradisional Serbelawan dari media sosial dan menyaksikan bagaimana api melahap habis kios dan seluruh isinya termasuk surat-surat berharga milik mereka.

Duka mendalam pun turut dirasakan Pimpinan Sinode GKPS. Untuk menguatkan para keluarga yang mengalami musibah agin puting beliung dan kebakaran kios, Pimpinan Sinode lewat Departemen Pelayanan, Fulltimer, Pengurus Resort dan Pimpinan Majelis Jemaat, turun langsung menjumpai keluarga. Doa kepada Tuhan dipanjatkan sembari memberikan boras tenger sebagai tanda penguatan kepada seluruh keluarga.

Pada Kamis (31/7/2025) sore, Departemen Pelayanan bersama dengan Tim Diakonia GKPS Distrik III, Pendeta dan Penginjil di GKPS Distrik III, Pengurus Resort dan Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Haranggaol mengadakan panohuan kepada warga GKPS yang rumahnya hancur diterpa angin puting beliung. Dalam kunjungan ini selain mendoakan dan mamboras tengeri keluarga, Pdt. Jan Sudiaman Sinaga selaku Praeses GKPS Distrik III mengharapkan kepada warga agar iman percaya mereka tidak lemah. “Tayub rumah boi do habang tapi tapi haporsayaon ulang habang”, tandas Pdt. Jan Sudiaman.

Di hari yang berbeda, Selasa (20/8/2025) siang, Departemen Pelayanan GKPS bersama dengan Praeses GKPS Distrik I, Tim Diakonia GKPS Distrik I, bersama dengan Pengurus Resort dan Pendeta GKPS Siantar IV, Pimpinan Majelis Jemaat, Majelis Jemaat dan Badan Diakonia Sosial GKPS Serbelawan, bertolak dari Pematangsiantar menuju Serbelawan, untuk manohu tiga kepala keluarga yang kiosnya ikut terbakar di pasar Serbelawan. Ketiga keluarga mengucapkan terima kasih atas panohuan ini dan merasa dikuatkan untuk bangkit dari peristiwa duka yang mereka alami. (hks/bgs)

Pewarta: Pdt. Cerimita Saragih

Comments are closed
**