Renungan Mingguan Namaposos GKPS, Minggu 28 September 2025
Teks : Ibrani 9:11-14
Thema : Darah Yesus Menyucikan Hati Nurani Kita
Tujuan : Agar Namaposo Mengerti Kematian Kristus Tidak sia-sia, Melainkan Berita keselamatan Bagi Manusia.
Banyak jalan menuju Roma adalah salah satu pepatah yang sangat terkenal dan mungkin saja sering kita dengar. Pepatah ini memiliki arti bahwa ada banyak cara untuk mencapai suatu tujuan. Ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Oleh sebab itu, kita tidak boleh berhenti pada satu cara saja. Biarlah kita mencoba begitu banyak cara untuk dapat sampai ke tujuan. Contohnya: ada banyak cara untuk menyelesaikan soal penjumlahan matematika yang penting hasil akhirnya adalah empat. Apapun cara boleh digunakan selama itu menghasilkan nilai akhir empat. Ada banyak rute perjalanan untuk sampai ke Jakarta. Semua rute boleh digunakan asalkan tujuan akhir rute itu adalah Jakarta. Akan tetapi, pepatah banyak jalan menuju Roma itu tidak dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dosa manusia. Menyelesaikan masalah dosa manusia tidak sama seperti menyelesaikan permasalahan soal matematika. Masalah dosa manusia tidak dapat diselesaikan dengan cara melakukan perbuatan baik. Manusia tidak bisa diselamatkan dengan memberikan korban bakaran di gunung kepada allah yang tidak dikenal.
Hanya ada satu jalan dan satu cara untuk menyelesaikan masalah dosa manusia yaitu pengorbanan Kristus di salib. Karya keselamatan yang dikerjakan Yesus di atas kayu salib yang menjadi satu-satunya jalan agar manusia tidak binasa akibat dosa. Tidak ada jalan lain di luar Yesus. Karya keselamatan itu memulihkan relasi kita manusia berdosa dengan Allah yang sebelumnya rusak sekarang menjadi dekat. Sekarang kita dapat membangun persekutuan yang karib dengan Allah. Darah Kristus juga telah menyucikan hati kita sehingga kita dapat beribadah dan datang kepada Dia. Sekarang kita memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk menghampiri dan menikmati kehadiran Allah, karena kita telah dilayakkan-Nya. Bersyukur untuk anugerah keselamatan yang kita terima.
Allah menghendaki agar manusia selamat dan tinggal bersama Dia di surga. Namun, dosa menghalangi manusia untuk bersatu dengan Allah yang kudus dalam kehidupan surgawi. Syukurlah, Allah adalah kasih. Terdorong oleh kasih-Nya kepada manusia, Ia mengutus Putra-Nya untuk menyelamatkan kita dari kekuasaan dosa. Melalui Yesus Kristus, Putra-Nya, Allah menganugerahkan pengampunan dosa dan membersihkan kita dari dosa. Bagaimana Yesus melakukan hal ini? Kristus dipandang sebagai Imam Besar yang jauh lebih unggul daripada para imam besar Perjanjian Lama. Mereka ini setiap tahun mempersembahkan darah binatang untuk mendamaikan umat dangan Allah. Darah binatang yang dicurahkannya itu membuat orang Israel, termasuk sang imam besar sendiri, terbebas dari segala kenajisan.
Bagi orang yang percaya kepada Kristus, kematian Yesus di kayu salib bukanlah kematian manusia biasa dan tidak terjadi secara kebetulan. Kematian-Nya membawa dampak bagi keselamatan manusia. Di kayu salib, Kristus bertindak sebagai Imam Besar yang mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban untuk menghapus dosa manusia. Hanya satu kali Kristus menyampaikan persembahan kepada Allah dan yang Ia persembahkan bukanlah darah binatang, melainkan darah-Nya sendiri. Dalam kurban pendamaian, darah binatang (kambing atau lembu) menguduskan umat dari segala kenajisan, sehingga mereka layak menghadap Allah dalam ibadah. Kalau darah binatang saja dapat membersihkan manusia dari kenajisan, apalagi darah Kristus. Darah Kristus mempunyai dampak yang jauh lebih hebat, bahkan tidak dapat dibandingkan dengan dampak yang dihasilkan oleh darah binatang kurban. Sebab, kematian Kristus di kayu salib menghapuskan dosa manusia dan darah-Nya menyucikan mereka.
Saudara-saudari namaposo GKPS sekalian, mengingat Kristus telah mempersembahkan diri sebagai kurban untuk menghapus dosa manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah, marilah kita menyampaikan syukur kepada-Nya. Baiklah kalau rasa syukur ini diungkapkan secara konkret dengan melawan kecenderungan kepada dosa, seperti yang kita sampaikan dalam doa, “Dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu, akan memperbaiki hidupku dan tidak akan berdosa lagi.” Kalau jatuh ke dalam dosa, mari kita segera bertobat dan kembali kepada Allah. Amin!
Dep.Pembinaan