
- Doding: Haleluya No. 5:1+6
Hu puji holong ni atei-Mu, o Tuhan Jesus Rajangkin.
Bamu huondoskon tonduyhu, ai do na pinindo-Mu in.
Huhalupahon ma diringku mamingkir holong ni atei-Mu.
O Jesus, goranMu uhirhon, bagas, torang bai uhurhon;
Ase tarsurat i lobeihu holong ni atei-Mu tongtong;
Hatangku ampa parlahouhu, ningon ipuji do goranMu.
- Tonggo
- Ayat harian: 3 Musa 25:14
“Anggo ijual ho atap aha bani hasomanmu atap iboli ho atap aha humbani hasomanmu, ulang ma adong na marsisedaan bennima.”
“Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Imamat 25 sangat terkait dengan praktik kehidupan umat Israel, khususnya yang berhubungan dengan tahun Yobel. Tahun Yobel adalah salah satu perayaan keagamaan dalam tradisi Israel yang dirayakan satu kali dalam 50 tahun. Tahun Yobel memiliki arti yang sangat penting bagi orang Israel, di mana tahun ini adalah tahun pembebasan dan pemulihan bagi orang Israel, tahun untuk merayakan kasih dan keadilan Tuhan, tahun yang penuh dengan harapan dan sukacita bagi orang Israel. Pada tahun Yobel, tanah yang telah dijual harus dikembalikan kepada pemilik aslinya, dan budak-budak pun harus dibebaskan serta semua hutang harus dihapuskan. Terkait dengan tahun Yobel tersebut, dituliskan juga bahwa Tuhan melarang umat Israel untuk membuat rugi sesamanya dalam bertransaksi jual dan beli, karena Tuhan menginginkan umat-Nya bersikap adil dan jujur dalam bertransaksi. Tuhan melarang umat Israel mengambil keuntungan yang berlebihan dari sesamanya, dengan cara menetapkan harga yang wajar dan adil. Tuhan juga melarang umat Israel menipu sesamanya dan harus jujur serta transparan dalam bertransaksi. Baik penjual maupun pembeli tidak boleh hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri, tidak boleh saling merugikan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
prinsip keadilan dan perlakuan yang adil antar sesama tentu sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diterapkan dalam hukum Taurat, yang mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama dan keadilan sosial. Agaknya prinsip itu adalah hal yang mendasar, sehingga harus dituliskan dalam hukum atau aturan bangsa Israel seperti nas kita hari ini. Bahwa hukum yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel menekankan prinsip keadilan dan kebaikan dalam transaksi antar sesama, sehingga tidak ada praktik menindas atau mengambil keuntungan yang tidak adil dari sesama, terutama dalam hal jual beli. Bahwa dalam segala urusan, terutama dalam jual beli atau transaksi apapun, setiap orang harus memperlakukan orang lain dengan adil. Tidak boleh ada penindasan atau eksploitasi terhadap orang lain hanya karena kita memiliki kuasa atau kekuasaan, karena saat terjadi ketidakadilan, penindasan, maka pada saat itu pula ada ppihak yang dirugikan, dan Tuhan melarang hal ini terjadi dalam kehidupan bangsa Israel.
Jemaat Tuhan,
Imamat 25:14 tidak hanya berbicara tentang transaksi material, tetapi juga tentang bagaimana kita harus melihat orang lain sebagai saudara dalam Kristus. Setiap orang adalah ciptaan Tuhan yang berharga, dan ketika kita berinteraksi dengan sesama, baik dalam konteks bisnis, pekerjaan, atau relasi sosial lainnya, kita diingatkan untuk memperlakukan mereka dengan kasih dan rasa hormat yang setara. Ini adalah panggilan bagi kita untuk membangun relasi yang saling mendukung dan tidak mementingkan diri sendiri. Integritas umat percaya akan teruji ketika umat percaya menghindari segala bentuk penipuan atau manipulasi. Sikap yang semestinya dibangun adalah dengan menghindari ketidakadilan, dan memupuk kejujuran baik dalam dunia bekerja, berbisnis, atau bahkan dalam relasi pribadi. Nas hari ini mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan dan Tuhan ingin kita hidup dengan integritas, menghormati hak orang lain, dan tidak mencari keuntungan dengan cara yang tidak adil. Kita dipanggil untuk berbuat baik dan menghargai sesama sebagai saudara. Di tempat kerja, di komunitas, dalam keluarga, dan di masyarakat, kita harus berkomitmen untuk menjalani hidup yang jujur dan adil. Ini adalah cara kita mewujudkan kasih Kristus di dunia ini. Maka, selamat membangun hidup dengan prinsip keadilan yang merupakan cerminan dari moral dan etika kita sebagai umat Allah. Amin.
- Doding: Haleluya No. 115:1+4
Sadokah ho i tanoh on papintor uhurmin,
padingat-dingat ma tongtong nidok ni Tuhanmin.
Ambungkon humbai uhurmin na so margagan in.
Ganup na humbai Tuhan in ramot ma jaga in.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS