
- Doding: Haleluya No. 234:1-2
Tandai Ham ma au, pareksa Ham pakon uhurhu.
Uji Ham au, papangkei Ham pakon dalanku.
Itandai Ham do au on, o Tuhan.
Holong ateiMu, mangidah ganup parlahouhu.
Ai ma tongon, hotop do sai kahou langkahku.
Sai sasap Ham dousangkin, o Tuhan.
- Tonggo
- Ayat Harian
“Puji nasiam ma Jahowa, dilo ma goran-Ni, pabotohkon nasiam ma pambahenan-Ni i tongah-tongah ni sagala bangsa!” (1 Kronika 16:8)
“Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa” (1 Tawarikh 16:8)
- Renungan: Bersyukurlah Kepada Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kitab 1 Tawarikh adalah kitab yang menceritakan sejarah bangsa Israel, mulai dari Adam sampai raja Zedekia (runtuhnya kerajaan Yehuda). Maksud dari kitab ini ditulis adalah agar bangsa Israel mengetahui sejarah kehidupan mereka, dan mereka dikuatkan karena mulai dari awal kehidupan mereka sampai dengan dijajah bangsa Persia (abad empat SM), mereka selalu disertai dan dilindungi oleh Allah. Jadi, mereka juga harus setia memelihara kebaktian di Bait Allah.
Hal itulah yang dirasakan oleh Daud. Saat itu, Saul telah meninggal. Daud diangkat dan diurapi menjadi raja. Ia kemudian merebut Yerusalem dan tinggal di Sion. Lalu, tabut Allah dipindahkan dari Kiryat-Yearim menuju Yerusalem. Tapi ketika sampai di Kidon, Uza memegang tabut dan ia membuat Tuhan marah, lalu ia meninggal. Setelah itu, tabut dipindahkan lagi dan tiba dengan selamat di Yerusalem. Inilah yang menjadi latar belakang ayat harian kita hari ini.
Ayat harian kita ini adalah ungkapan hati dari raja Daud yang tidak bisa ditahan lagi. Ia mengungkapkan bahwa Tuhan adalah sumber sukacita atas semua yang telah terjadi dalam hidupnya. Oleh karena itu, Tuhan layak untuk dipuji. Salah satu cara untuk memuji Tuhan adalah dengan mengucap syukur kepadaNya, memanggil namaNya, dan memperkenalkan perbuatanNya di antara bangsa-bangsa. Ketiga hal tersebut berpusat kepada Tuhan, bukan kepada manusia yang melakukannya. Oleh karena itu, hal ini menjadi pelajaran yang sangat baik sekali bagi kita. Tuhanlah sumber atau pusat dari seluruh pujian kita kepadaNya. Kita tidak bisa menggeser, apalagi menghilangkan pusat itu dari ucapan syukur dan pujian kita kepadaNya. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Panggillah namaNya, sebab ia Maha hadir. Perkenalkanlah perbuatanNya di antara bangsa-bangsa, sebab bangsa-bangsa layak untuk menerima kabar keselamatan dari Tuhan.
Maka menjelang kita memperingati perbuatan besar Tuhan dalam sejarah kehidupan manusia, yaitu menebus dosa-dosa manusia dan bangkit dari kematian, saat ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk mensyukuri semua perbuatan Tuhan atas hidup kita. Kita sudah sepatutnya mempercayakan seluruh bagian dalam hidup kita kepadaNya, sebab Ia Maha tahu. Saat kita merendahkan hati dan diri kita di hadapanNya, maka saat itu jugalah kita merasakan kemahakuasaan Tuhan dalam hidup kita. Ia selalu hadir dalam perjalanan kehidupan kita. Maka, kita harus selalu bersyukur kepadaNya dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Amin.
- Doding: Haleluya No. 497:1
Holong ni Jesus manggomgom ganup Kuria,
na patotapkon hasadaonta in.
DameiNi in ma manrahut paruhuranta,
idop uhurNi batar-batarta in.
DameiNi in ma manrahut paruhuranta,
idop uhurNi batar-batarta in. - Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS