
1. Doding: Haleluya No. 147:1-2
Ham Naibata banggal tumang, janah borat dousangku.
Seng dong ijon i tanoh on, tarbaen haporusanku.
‘Ge pe huja au laho da mangalop hatuahon.
Seng dapot in bai tanoh in. Bai ganup hajolmaon.
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Ipatalar Ham do hajahatonnami i lobei-Mu, anjaha dousanami na ponop bani haliharon ni bohi-Mu.” (Psalmen 90:8)
“Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.” (Mazmur 90:8)
4. Renungan: Memohon Pengampunan kepada Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
penulis Mazmur terdiri dari beberapa orang/kelompok, antara lain: Daud, bani Korah, Asaf, Salomo, dan Musa. Mazmur pasal 90 adalah doa Musa. Kita bisa melihat bersama di dalam Mazmur pasal 90 ini bahwa Musa menyampaikan sebuah pengakuan tentang Allah. Sebenarnya, ia menyampaikan kesaksian tentang manusia di hadapan Allah. Kesaksian itulah yang kemudian menghantarkannya pada pengakuan tentang Allah. Ia menyaksikan bahwa manusia itu hina dan tidak ada apa-apanya di hadapan Allah. Jika Allah murka, manusia bisa dengan begitu mudah menjadi lenyap.
Selain kehinaan dan ketidakberdayaan manusia di hadapan Allah, ia menyampaikan juga bahwa manusia tidak memiliki kesempurnaan. Keberadaannya yang jauh dari sempurna membuatnya cenderung berbuat kesalahan. Bagi Musa, kesalahan manusia itu nyata di hadapan Allah. Dari sini kita bisa menjadi semakin paham bahwa memang tidak ada dari kita yang sempurna. Siapapun kita, berpotensi berbuat kesalahan. Siapapun kita, berpotensi jatuh ke dalam dosa. Dosa kita tersebut tidak tersembunyi dari cahaya wajah Allah.
Itulah mengapa dalam setiap ibadah Minggu kita selalu ada pengakuan dosa. Di situ kita mengakui bahwa tidak ada dari kita yang tidak berdosa. Di situ jugalah kita memohon belas kasih Allah, yang mengetahui kesalahan dan dosa-dosa kita. Saat sudah seperti itu, apa yang bisa kita lakukan? Tidak ada lagi selain memohon pengampunan dari Allah. Allah yang mengetahui kesalahan dan dosa-dosa kita, adalah Allah yang selalu bersedia memberikan pengampunan dosa bagi kita. Ia adalah Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang. KebaikanNya kepada kita tidak ada habis-habisnya, selalu baru setiap pagi. Itulah yang patut kita syukuri. Di saat semua orang tidak mau atau tidak mampu menerima kesalahan dan dosa kita, Allah kita bersedia menerima kita apa adanya, dan mengampuni kesalahan serta dosa-dosa kita. Maka, marilah datang kepada Allah dengan segala keberadaan kita. Janganlah menunda-nunda memohon pengampunan kepadaNya. Tapi kita juga harus mengingat dan bertekad, bahwa saat kita memohon pengampunan dosa dariNya, kita betul-betul bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosa itu lagi. Kita harus bisa menekankan dalam diri kita bahwa hidup kita harus selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kita harus bisa belajar dari kesalahan dan dosa yang kita perbuat. Tidak hanya itu, kita juga harus bisa belajar dari kesalahan dan dosa yang orang lain perbuat, agar kita tidak melakukan hal yang sama. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 248:1+6
Huhaholongi Ham gogohku, huhaholongi Ham tongtong.
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon.
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au.
Parorot Ham tongtong langkahku bai ganup dalan na botul.
Patoguh Ham tongtong uhurhu, lao mandalankon Hata-Mu.
O sondang na hun surga in, sondangi uhurhin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS