
- Doding: Haleluya No. 258:1-2
Na masihol do uhurhu, bani Jesus Tuhankin.
Ai isasap do dousangku, iurasi uhurhin.
Ge ibagas sitaronon, marsigantung au Bamu.
Ra do au mangirikkon panogu-noguonMu.
Sai paluah Ham uhurhu, humbai na i tanoh on.
Ase Ham hagoluhanku, hasonangankin tongtong.
Eta ma mangayakiSi, lao manangar HataNin.
Ai holong do tong uhurNi, patut balosanta in.
- Tonggo
- Ayat Harian
“Atap na mapas do uhurmu bani dear ni layakNi na buei in, bani panganjuonNi age lumbang ni uhurNi? Seng ibotoh ho, dear layak ni Naibata sihol manogu ho bani hamubahon ni uhur?” (Rom 2:4)
“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?” (Roma 2:4)
- Renungan: Tuntunan Tuhan kepada Pertobatan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
seruan atau ajakan untuk bertobat sudah sangat lama dikumandangkan sejak zaman para nabi hingga para rasul. Ajakan itu menjadi sangat berarti karena dampak yang dihasilkannya. Namun, tidak semua yang diajak untuk bertobat memberikan respons yang positif. Itulah mengapa seruan untuk bertobat tidak pernah berhenti dikumandangkan kepada seluruh umat manusia di tengah-tengah dunia ini.
Mengapa kita selalu diajak untuk bertobat? Pertama, karena ajakan itu berasal dari Allah. Apa untungnya bagi kita jika kita menolak ajakan dari Allah? Tentu tidak ada untungnya sama sekali. Maka sebenarnya, di situlah kemurahan Allah, yaitu melalui ajakan dan tuntunanNya kepada manusia untuk bertobat. Kedua, karena dampak dari pertobatan adalah hidup baru, dan dampak dari hidup baru adalah buah roh, dan dampak dari buah roh adalah kesenangan dari pihak Allah. Pertobatan itu membuat Allah senang. Pertobatan itu membuat kita dapat merasakan kelebihan-kelebihan lain dari berkat Allah. Itulah tujuan Allah memberikan kemurahanNya bagi kita. Dan sekali lagi, Ia tidak henti-hentinya menuntun kita kepada pertobatan itu.
Allah kita adalah Allah yang tidak terbatas. Ia tidak terbatas dalam segalanya, termasuk dalam kemurahan hati, kesabaran, dan kelapangan hati, seperti yang disampaikan dalam ayat harian bagi kita hari ini. Berkali-kali kita jatuh ke dalam dosa, maka berkali-kali juga Allah memanggil dan menuntun kita ke dalam pertobatan. Ia selalu setia dalam menanti-nantikan perjalanan kita untuk meninggalkan dosa dan berjalan menuju ke arahNya. Sifat Allah yang seperti itulah yang menghiasi dan memberikan teladan bagi kita. Tidaklah salah jika kita pun diajak untuk menjadi orang-orang yang bermurah hati, sabar, dan lapang hati terhadap orang lain. Jika kita berhasil melakukannya, maka kita bisa menjadi orang-orang yang tidak gampang kecewa dan sakit hati. Jika kita mampu melakukannya, maka kita akan menjadi orang-orang yang bergembira. Hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Amin.
- Doding: Haleluya No. 25:1-3
Pasu-pasu Ham ma, ale Tuhannami.
Sai sondangkon bohiMu, bai na humpul on ganup.
Bere Ham bannami damei ari-ari.
Sai pasaor ma TonduyMu bai na humpul on ganup.
Amen hatanami ale Tuhannami.
Siparholong atei in sangap ma bai goranMu.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS