
- Doding: Haleluya No. 327:1
Marpangunsandeian bani Tuhan in, puji sai pasangap ma goran-Ni in.
Monang halani hata ni Tuhan in, mangarapkon parpadanan in.
Sai mangarap bani padan ni Tuhanta Jesus Kristus.
Sai mangarap, ma hita bai partobuson-Ni in.
Sai dalankon horja ni Tuhanta in, janah sai dingat ma bani padan in.
Sai sirsir martonggo na porsaya in, ai podas ma roh Tuhanta in.
Sai mangarap bani padan ni Tuhanta Jesus Kristus.
Sai mangarap, ma hita bai partobuson-Ni in.
- Tonggo
- Ayat Harian
“Idingat do tongtong padan na binahen-Ni, hata na niluarhon-Ni hubani marribu-ribu sundut,” (Psalmen 105:8)
“Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,” (Mazmur 105:8)
- Renungan: Konsistensi Allah pada Umat-Nya
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
kata konsisten adalah sebuah kata yang mempunyai makna dan menghunjuk kepada sikap seseorang. Konsisten berarti tetap dan tidak berubah-ubah. Lalu kata ini melekat kepada sikap seseorang. Artinya bila kita sandingkan, maka kita akan mengidentifikasikan seseorang yang konsisten atau yang tidak konsisten dari sikapnya. Pada hari ini, konsistensi seseorang masih sangat dibutuhkan, untuk membangun rasa percaya (trust) orang lain terhadapnya. Maka tidak mengherankan apabila seseorang akan menaruh kepercayaan terhadap orang lain yang memiliki sikap konsisten, pun tidak mengherankan kredibilitas seseorang dilihat dari seberapa konsisten ia atas apa yang telah dinyatakan atau diungkapkannya. Meskipun bila kita mengamati, secara realistis, sering kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak konsisten, yang hanya menyatakan sesuatu, tanpa mencoba konsisten terhadap pernyataannya.
Jemaat Tuhan,
lalu nas kita hari ini membawa kita kepada sebuah pengenalan akan karakter Tuhan Allah yang dinyatakan dan diperlihatkan kepada umat-Nya. Nas ini dalam konteks umat Israel yang telah kembali dari pembuangan Babel, dan telah tiba di tanah mereka, yaitu Kanaan. Dalam menikmati kembali tanah mereka, lalu pemazmur mengajak umat-Nya untuk mengingat dan berefleksi atas karakter Allah yang melekat pada diri-Nya, yang sebenarnya telah dinikmati oleh umat itu. Bahwa Allah adalah Allah yang selalu mengingat janji-Nya. Janji atas apa? Janji Allah kepada umat-Nya, kepada nenek moyang mereka, bahwa Allah akan memberkati dan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Dan tidak hanya sampai di situ, Allah juga menyertai mereka sepanjang perjalanan mereka selama 40 tahun dari Mesir menuju Kanaan. Allah yang tetap konsisten mengasihi bangsa-Nya, meskipun ada saatnya bangsa-Nya itu tidak mangasihi-Nya dan tidak setia kepada-Nya. Konsistensi Allah diperlihatkan-Nya dalam proses perjalanan kehidupan umat-Nya. Dan ternyata tidak hanya saat mereka berada dalam perjalanan keluar dari perbudakan Mesir, Allah juga berjanji akan tetap memelihara mereka terus menerus. Hal ini dituliskan dalam nas kita, “Firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,” karena makna seribu angkatan sebenarnya menghunjuk kepada proses yang terus menerus, yang tidak terhenti hanya karena batas dan generasi. Kasih, kesetiaan dan penyertaan Tuhan kepada umat-Nya diperlihatkan secara terus menerus melalui firman-Nya yang diperintahkan kepada seribu angkatan. Konsistensi Allah semakin teruji saat Dia juga memberikan firman-Nya kepada generasi penerus, bukan hanya dalam perjalanan menuju Kanaan, bahkan saat mereka telah tiba di Kanaan, pun Allah tetap memperlihatkan konsistensi-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui nas kita hari ini, semestinya kita sampai kepada sebuah rasa bangga dan bahagia. Mengapa? Karena Dia yang tetap konsisten dalam setiap janji dan firman-Nya, bukan hanya kepada bangsa Israel dalam perjalanan dan proses kehidupan mereka, tetapi kepada kita pada saat ini. Benar bahwa terkadang kita juga berjalan dalam medan perjalanan yang tidak mudah, tetapi kita diteguhkan dalam proses ini, karena kita memiliki Allah yang tetap setia, penuh kasih karunia dan menyertai kita. Dan ini telah kita rasakan sampai hari ini. Maka apa yang akan kita lakukan? Maka mari kitapun tetap konsisten mengasihi dan setia kepada-Nya, karena kita telah menikmati kasih dan setia-Nya. Amin.
- Doding: Janji-Mu S’perti Fajar
Ketika kuhadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus kupilih?
‘Ku tahu ku tak mampu, ‘ku tahu ku tak sanggup.
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku.
Aku pun tahu ku tak pernah sendiri, s’bab Engkau Allah yang menggendongku.
Tangan-Mu membelaiku, cinta-Mu memuaskanku.
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi.
Janji-Mu s’perti fajar pagi hari, dan tiada pernah terlambat bersinar.
CintaMu s’perti sungai yang mengalir, dan kutahu betapa dalam kasih-Mu. - Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS