
- Doding: Haleluya No. 309:1
Au sol dohor Bamu Ham Naibata, ge pe manaron au huporsan ma.
Mandoding do au on mamuji Ham tongtong.
Lambin dohor Bamu, dohor Bamu. - Tonggo
- Ayat harian: Jeremia 1:17
“Tapi anggo ho, gonditi ma binongeimu; misir ma ho, anjaha hatahon ma hubani sidea haganup na Hutonahkon bam. Ulang ma ho tarsonggot mangidah sidea, ase ulang bajoraon ho Hupaturut ibahen sidea.”
“Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan telah memilih Yeremia untuk menjadi hamba-Nya sejak ia masih di dalam kandungan ibunya. Kemudian ketika ia masih muda, Tuhan mengutus Yeremia untuk memberitakan firman-Nya kepada bangsa Yehuda. Berita yang akan disampaikan sangat menyakitkan, meresahkan, dan mengancam mereka. Bagaimana mungkin bangsa pilihan Tuhan akan dihancurkan oleh bangsa-bangsa kafir? Nyawa pembawa berita menjadi taruhan di saat berita yang disampaikan mengusik kemapanan, menggoncang ‘status quo,’ menjungkirbalikkan konsep-konsep yang sudah dianut masyarakat. Itulah yang menyebabkan Yeremia gentar karena ia memahami risiko ini.
Tuhan pun telah memahami reaksi apa yang ditunjukkan oleh Yeremia. Sebab itu, Tuhan menggunakan berbagai cara untuk menyentuh seluruh aspek pribadinya seperti fisik, imaginasi, intelektual, dan perasaan. Tuhan juga menggunakan sentuhan fisik, permainan kata, lambang-lambang dalam penglihatan, puisi, metafora-metafora yang membesarkan hati. Yeremia bersedia memenuhi panggilan Tuhan dengan menyatakan suara Tuhan. Tuhan telah berhasil meyakinkan Yeremia bahwa betapa pentingnya berita bencana itu harus disampaikan kepada Yehuda supaya mereka nantinya dapat kembali menjadi umat pilihan Tuhan yang kudus dan taat. Walaupun tidak ada yang mendengar dan ia dibuang dalam pengasingan bahkan nyawanya menjadi taruhan, namun Yeremia terus mewartakan suara Tuhan.
Seperti Yeremia, pengikut Kristus diutus ke dalam dunia yang siap menentang, bahkan memangsa. Ketika kita bersaksi bagi Tuhan dan mewartakan kebenaran-Nya, wajar juga bila ada rasa gentar dan bimbang. Tetapi Tuhan tidak membiarkan kita digilas oleh angkara lawan-Nya. Tuhan yang telah mengalahkan dunia menegaskan, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Di balik kekurangan-kekurangan yang ada pada kita, Tuhan memperlengkapi agar dapat melaksanakan tugas dan perutusan-Nya di dunia ini. Jadi, jangan gentar dan bimbang. Amin.
- Doding: Haleluya No. 145:1
Ringgas hita rup manogu ganup, na pag manendel na hengkeng hobal.
Bai Hatani Tuhan, na sangap tongtong. Rosuh-Ni ma bahen i dunia on. - Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS