Pimpinan Sinode GKPS (Ephorus) Pdt. John Christian Saragih, S.Th, M.Sc, Pendeta GKPS Resort Siantar II Pdt. Parlin Damanik berfoto bersama dengan 6 anak istimewa YI/RBM GKPS yang telah angkat sidi pada Minggu, 14 Desember 2025 di GKPS Efrata. (Foto. Rinaldi Edwart Purba)
PEMATANGSIANTAR.GKPS.OR.ID. Ada momen khusus kala ibadah Minggu Advent III pada Minggu, 14 Desember 2025, di GKPS Efrata. Pimpinan Sinode GKPS (Ephorus) Pdt. John Christian Saragih, S. Th, M. Sc melayankan peneguhan sidi kepada 6 anak difabel Yayasan Idopni Uhur (YI)/RBM GKPS, yang terdiri dari teman tuli, penyandang disabilitas fisik, dan disabilitas intelektual.

Pelayanan Ephorus di GKPS Efrata disambut sukacita warga jemaat. Melalui Pengurus Resort dan Pimpinan Majelis Jemaat (PMJ), jemaat memberikan gotong kepada Ephorus dan bulang kepada inang L. br. Sinaga. Pemberiaan pakaian adat Simalungun sebagai bentuk pengharapan warga jemaat agar Ephorus bersama dengan Sekretaris Jenderal (Pdt. Dr. Janhotner Saragih) dianugerahi Tuhan kesehatan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas pelayanan, terlebih membawa GKPS menuju gereja pembawa berkat dan peduli.

Sebelum ibadah dibuka melalui votum, jemaat berdiri menyambut barisan prosesi yang diikuti Ephorus, Pdt. Parlin Damanik (Pendeta Resort Siantar II), Pdt. Donna Saragih dan Pdt. Hotmaiada Malau, PMJ serta relawan RBM.

Ibadah minggu berjalan dengan khusyuk dan jemaat menyanyikan kidung pujian dengan penuh sukacita. Di pertengahan ibadah, diadakan acara khusus peneguhan sidi kepada Evan Alfredo Saragih, Ewin Yofarel Sembiring, Yesica Nadine Azlira Damanik, Tatia Rut Elena Sumbayak, Ramayandi Gabriel Sinaga, dan Luis Fernandez Damanik.
Setelah mengikrarkan pengakuan iman, PMJ menyerahkan keenamnya kepada Pengurus Seksi Namaposo di jemaat tersebut. Pengurus namaposo menyelamati dan mengajak keenamnya untuk bergabung di seksi namaposo.
Sebagai ungkapan sukacita, pengurus memberikan cenderamata berupa syal ulos.
Keenamnya tampak sumbringah menerima sambutan hangat namaposo dan seluruh jemaat. Sebagai ungkapan terima kasih, anak-anak istimewa ini menggalungkan syal ulos kepada Ephorus dan kepada para relawan pendamping RBM. Kemudian menyanyikan lagu pujian yang berjudul “Tuhan selalu menolongku”.
Dalam momen ini, Gebby Saragih yang merupakan penyandang disabilitas Netra dan anak Istimewa YI mempersembahkan lagu pujian dengan suara yang khas. Ia tampil membawakan lagu Amazing Grace.
Ibadah minggu dilanjutkan dengan penyampaian khotbah. Pdt. John Christian Saragih mengutip Mikha 7:7-13 sebagai nas khotbah. Ephrous menegaskan dan mengajak semua jemaat yang hadir untuk tetap memiliki pengharapan.
“Mikha menjadi tauladan bagi kita bahwa dalam titik terendah hidupnya sekalipun, ia tetap berpengharapan di dalam Tuhan. Nabi Mikha menyatakan iman yang teguh: meskipun keadaan sulit, ia tetap menantikan Tuhan sebagai satu-satunya penyelamat dan meyakini Tuhan mendengar”, tegas Ephorus.
Di akhir khotbahnya, Ephrous mengajak seluruh jemaat belajar bersyukur dari keenam anak-anak istimewa (sapaan teman disabilitas di YI/RBM GKPS) yang telah angkat sidi.
“Bapa dan ibu yang dikasihi Tuhan, tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur dan tidak berpengharapan di dalam Tuhan. Kita belajar dari keenam anak istimewa YI GKPS yang telah angkat sidi. Di dalam keterbatasan mereka anak-anak kita tetap bersukacita di dalam Tuhan”, pungkas Pdt. John Christian. (hks/bgs)
Pewarta dan Foto: Rinaldi Edwart Purba