Seusai pemaparan tesisnya, Pdt. Donna Evalina Saragih berfoto bersama dengan Kepala Departemen Pelayanan Pdt. Jenny R. C. Purba, Kepala Bagian Personalia Pdt. Elizabeth dan Pendeta serta staf Biro Administrasi. (Foto: Biro Adm)
PEMATANGSIANTAR.GKPS.OR.ID. Pdt. Donna Evalina Saragih pada 28 Agustus 2025, telah menyelesaikan studi magisternya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ia mengambil program studi Pendidikan Khusus di Fakultas Ilmu Pendidikan di universitas tersebut.
Selama studi magister, Pdt. Donna memberi perhatian mendalam pada isu disabilitas. Menurutnya gereja harus memandang penyandang disabilitas sebagai sesama yang perlu diberdayakan.
“Penyandang disabilitas bukanlah objek belas kasih pelayanan, namun saudara yang juga dapat diberi ruang agar dapat diberdayakan dalam pelayanan. Selama ini kita memberi ruang bagi mereka bahkan mencarinya hanya karena momen tertentu saja seperti saat Hari Sahabat Khusus GKPS, itupun terkadang dijadikan objek pengasihan”, tegas Pendeta yang pernah melayani di resort Bona Sipituhuta ini.

Ide pembedayaan ini secara mendalam dituliskannya di dalam tesisnya yang berjudul “Pelatihan Ramah Disabilitas untuk Meningkatkan Pemahaman Pendeta tentang Pelayanan terhadap Penyandang Disabilitas di GKPS”.
Pimpinan Sinode GKPS menyambut baik sumbangsih pemikiran Pdt. Donna ini. Lewat Bagian Personalia Biro Administrasi, Pdt. Donna diberi kesempatan memaparkan tesisnya tersebut, pada Kamis (30/10/2025) pagi, bertempat di chapel doa kantor sinode GKPS.
Dihadapan Kepala Departemen Pelayanan Pdt. Jenny Purba, Kepala SPI Pdt. Nolden Lingga, Sekretaris YI GKPS Pdt. Edi Jasin Saragih, Sekretaris Yayasan Pendidikan Pdt. Jhon Martin Damanik, Litbang, Kepala Bagian Personalia Pdt. Elizabeth Purba, dan pendeta serta pegawai GKPS, Pdt. Donna dengan lugas dan runut memaparkan tesisnya.
Alumnus STT Abdi Sabda Medan ini menegaskan perlunya peningkatan pemahaman para pelayan GKPS tentang pelayanan terhadap penyandang disabilitas di GKPS. Ia pun menawarkan modul pelatihan ramah disabilitas, yang dapat dipakai dalam pembinaan para pelayan di GKPS.
“Modul Pelatihan Ramah Disabilitas sudah ada dan telah saya uji kepada 30 orang Pendeta. Hasilnya 27 orang diantaranya menyatakan bahwa modul ini berguna untuk meningkatkan pemahaman para pelayan serta pemberdayaan terhadap disabilitas”, terang Pdt. Donna.

Disesi tanya jawab yang dipandu Pdt. Elizabeth, beberapa peserta menyampaikan terima kasih atas presentasi yang disampaikan Pdt. Donna. Peserta semakin memahami pemberdayaan terhadap disabilitas menjadi tanggung jawab pelayan gereja. Modul pelatihan akan ramah disabilitas akan membantu pelayanan dalam pemberdayaan.
“Pertemuan pagi ini semakin meningkatkan pemahaman saya terhadap saudara kita yang disabilitas, terlebih dengan adanya modul pelatihan. Memang GKPS harus dapat berangsur-angsur bergerak dari melihat disabilitas sebagai objek pelayanan kemudian memberi ruang bagi mereka hingga akhirnya dapat memberdayakan mereka dalam pelayanan. Ada baiknya modul ini juga dapat dipakai dalam pembinaan vikar Pendeta dan Penginjil dalam waktu dekat,” ucap Pdt. Jhon Marthin Damanik.
Pewarta: Pdt. Elizabeth Purba
Foto: Ailsa Saragih
Editor: Pdt. Bima Gustav Saragih