Renungan Mingguan Namaposo GKPS
Tanggal, 09 Nopember 2025
Markus 13:21-23
Tema : Kemunjulan nabi-nabi Palsu
Tujuan : Agar naposo gereja berhati-hati dan kritis terhadap munculnya nabi-nabi palsu yang mengadakan tanda-tanda dan mujizat.
Sadara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus,
Beberapa minggu lagi kita akan memasuki miunggu adven, dimana kita diajak untuk menatap ke depan, masa yang akan datang. Oleh karena itu, masa Adven sering disebut pula sebagai masa penantian. Orang yang menanti adalah orang yang mengarahkan hatinya ke depan. Bagi kita, orang-orang percaya, apa yang sedang dinantikan? Bukankah bayi Yesus telah lahir? Bukankah Tuhan Yesus sudah datang ke dunia ini? Memang betul, kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia sudah terjadi! Namun kita masih menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Orang Kristen itu hidup di antara yang “sudah” dan yang “belum”. Pada satu pihak, Tuhan Yesus sudah datang. Namun di pihak lain, Ia juga belum datang kembali untuk ke dua kalinya. Kita hidup di antara Adven pertama dan Adven kedua. Jadi kita, sebagai orang Kristen selalu hidup dalam suasana Adven terus menerus. Saat ini kita masih menantikan Yesus yang masih akan datang. Pertanyaannya: Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali?
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus,
Dalam masa penantian atau menunggu, bisa muncul pelbagai sikap atau reaksi. Seperti yang dikisahkan dalam film singkat berjudul “Gadis di ruang tunggu” karya Garin Nugroho. Film itu menceritakan tentang suasana di ruang tunggu dokter, yang berisi para pasien yang menunggu giliran. Ada pemuda yang terus menerus batuk. Ada juga seorang oma yang marah-marah karena tidak sabaran. Ada juga pasien yang bernama Jaka, yang telah mendaftar melalui telepon dan merasa berhak masuk lebih dahulu. Namun ada juga pasien, seorang gadis yang bernama Hana, yang tetap tenang walaupun ia sedang menderita sakit berat, yakni terkena virus yang menyerang satu per satu dari inderanya. Ia telah kehilangan indera penglihatannya.
Saudara-saudara, kita telah menyaksikan pelbagai macam sikap orang dalam menanti. Kalau kita sedang menanti, seperti tokoh yang mana? Apakah kita menanti dengan tenang, atau protes dan marah-marah, atau menanti dengan kuatir dan takut? Hidup dalam penantian memang tidak selalu menyenangkan karena kita hidup dalam ketidakpastian. Nah saudara-saudari satu hal yang pasti Yesus menyebut bahwa kedatangan Yesus itu tidak pernah disebutkan, bahkan Yesus sendiri tidak pernah mau mengatakannya. Yang disebutkan Yesus adalah tanda-tanda kedatangan Yesus kedua kali.
Kapan waktu kedatangan Tuhan kembali? Tidak ada yang tahu! Tuhan Yesus mengatakan: ”Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Mrk. 13:32). Jika ada orang yang mengatakan bahwa ia tahu kapan hari kedatangan Tuhan, tentulah orang itu berdusta dan tidak mengatakan kebenaran, sebab para malaikat di sorga dan Anak sendiri di dalam inkarnasi-Nya sebagai manusia juga tidak mengetahuinya.
Tuhan Yesus mendorong murid-murid-Nya untuk belajar dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, mereka tahu, bahwa musim panas sudah dekat (Mrk. 13:28). Demikian juga bila mereka melihat tanda-tanda kedatangan-Nya, hendaklah mereka mengetahui bahwa waktu kedatangan Tuhan sudah dekat, sudah di ambang pintu. Tuhan Yesus telah memberi-tahukan tanda-tanda kedatangan-Nya kembali (Mrk. 13:3-23). Tanda-tanda kedatangan-Nya antara lain, muculnya nabi palsu dan mesias palsu yang hendak menyesatkan manusia, terjadi penganiayaan berat, deru perang atau kabar-kabar tentang perang, gempa bumi di berbagai tempat, kelaparan dan penyakit menular, serta Injil diberitakan ke seluruh dunia. Meskipun kita tidak tahu dengan pasti kapan Tuhan datang, tetapi dengan melihat tanda-tanda kedatangan-Nya, kita dapat mengetahui bahwa hari kedatangan-Nya sudah dekat. Kita tidak tahu kapan hari kedatangan-Nya, oleh karena itu kita harus senantiasa berhati-hati dan berjaga-jaga. Ingatlah perkataan Tuhan: “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba” (Mrk. 13:33).
Satu hal yang pasti diberitakan melalui teks kita ini adalah ketika terjadi masa-masa ketika kedatangan Yesus yang ke dua kali, maka muncul juga mesias-mesias palsu dan guru-guru palsu. Mereka mampu membuat berbagi muzijat dan tanda-tanda keajaiban. Tapi yang jelas tujuannya bukan membuat orang percaya, tetapi membuat orang tersesat. Memang secara spesipik tidak disebutkan bagaimana tanda-tanda dan ciri-ciri nabi-nabi palsu tersebut. Namun jika tidak didasari dengan keimanan, umat Kristen akan mengalami kebingungan ketika berhadapan dengan nabi palsu tersebut. Apalagi jika pelayanan nabi palsu tersebut disertai dengan tanda supranatural dan mukjizat tertentu.
Menurut Matius 7:15-23, nantinya akan muncul nabi-nabi palsu yang memiliki kuasa, namun tidak memiliki buah yang baik. Artinya, mereka hanya berbicara dan tidak melaksanakan apa yang diajarkan kepada jemaat. Kebenaran Firman Tuhan dipakai oleh nabi palsu sebagai alat untuk mengiming-imingi jemaat akan berkat yang melimpah. Jemaat dijanjikan kekayaan, kehormatan, serta mujizat untuk memuaskan kesenangan jasmani mereka. Tuhan Yesus sangat menentang keberadaan nabi palsu. Dalam Matius 7:22 Tuhan berfirman: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan.”
Untuk itu kaum muda Kristen diminta untuk lebih hati-hati ketika menerima pengajaran-pengajaran dari para pengajar Kristen. Perlu jaga diri dan mawas diri dari ajaran-ajaran yang berseliwaran di tengah-tengah masyarakai. Ketika anda bingung tetang sesuatu pengajaran dan kedengarannya agak aneh, tidak ada salahnya bertanya kepada pendeta anda di gereja mana anda terdaftar. Tuhan Memberkati, Amen.