Skip to content

SINODE GKPS

Primary Menu
  • Beranda
  • TENTANG GKPS
    • KANTOR SINODE GKPS
    • PIMPINAN SINODE GKPS
    • VISI GKPS 2011-2030
    • STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SINODE
    • TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GKPS
    • PERATURAN RUMAH TANGGA GKPS
  • LOGO TAHUN GKPS
    • LOGO TAHUN 2008
    • LOGO TAHUN 2009
    • LOGO TAHUN 2010
    • LOGO TAHUN 2011
    • LOGO TAHUN 2012
    • LOGO TAHUN 2013
    • LOGO TAHUN 2014
    • LOGO TAHUN 2015
    • LOGO TAHUN 2016
    • LOGO TAHUN 2017
    • LOGO TAHUN 2018
    • LOGO TAHUN 2019
    • LOGO TAHUN 2020
    • LOGO TAHUN 2021-2025
    • LOGO JUBILEUM 120
  • DEPARTEMEN-BIRO
    • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN
    • DEPARTEMEN KESAKSIAN
    • DEPARTEMEN PELAYANAN
      • PELAYANAN RBM
      • PELAYANAN BKM
      • PELAYANAN WCC
    • DEPARTEMEN PEMBINAAN
    • BIRO ADMINISTRASI
    • BIRO KEUANGAN
    • BIRO LITBANG
    • SATUAN PENGAWAS INTERNAL
    • BIRO HUKUM
    • BIRO USAHA
  • Download
    • VIDEO
    • DOWNLOAD TATA IBADAH
    • DOWNLOAD TONAH
    • DOWNLOAD DODING HALELUYA
  • PARMAHAN NA MADEAR
    • JANUARI 2025
    • FEBRUARI 2025
    • MARET 2025
    • APRIL 2025
    • MEI 2025
    • JUNI 2025
    • JULI 2025
    • AGUSTUS 2025
    • SEPTEMBER 2025
    • OKTOBER 2025
    • NOVEMBER 2025
    • DESEMBER 2025
GKPS CHANNEL
  • Home
  • Bahan PA
  • Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 10 Agustus 2025 (8 Set. Trinitatis)
  • Bahan PA

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 10 Agustus 2025 (8 Set. Trinitatis)

Dep. Pembinaan 1 Agustus 2025
Namaposo, 10 Agustus 2025

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 10 Agustus 2025 (8 Set. Trinitatis)

Nas                  : Yohanes 15 : 21-24

Usul doding    : Haleluya No. 102 : 1-3

Tema               : Mengasihi Yesus

Tujuan             : Agar Namaposo memahami bahwa mengasihi Yesus sama dengan mengasihi Allah dengan cara melakukan firman Tuhan

 

MENGIKUT YESUS KEPUTUSANKU!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus..

Sebuah lirik lagu rohani mengatakan, “Tuhan tak pernah janji, langit selalu biru. Tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata, tetapi Dia berjanji berikan kekuatan”. Ini adalah sebuah lirik lagu kesaksian rohani tentang perjalanan dan tantangan orang Kristen di dunia ini. Tuhan tidak menjanjikan kepada kita bahwa hidup kita akan tenang tanpa masalah jika kita percaya dan mau mengikut Dia. Tuhan juga tidak menjanjikan kepada kita hidup tanpa masalah jika kita percaya kepada-Nya. Tapi yang Dia janjikan adalah, kekuatan dan kemampuan melewati setiap musim dalam hidup kita, baik suka maupun duka. Mengikut Yesus dan percaya kepada-Nya tidak semata-mata hidup kita akan berjalan mulus. Apabila kita sudah mengasihi Yesus dengan segenap hati kita, tentu kita tidak akan meninggalkan Dia dalam situasi apapun. Kita akan tetap di dalam Dia, dan Dia di dalam kita.

Saudara-saudari, kotbah kita hari ini berbicara tentang bagaimana kita mengasihi Yesus dengan sepenuh hati, tidak hanya pikiran kita. Kasih adalah salah satu bentuk ungkapan emosi yang ada dalam diri setiap manusia, yang akan terlihat dari tindakan kita. Ketika kita mengasihi seseorang dengan tulus, kita tidak akan mudah untuk meninggalkannya bahkan dalam kondisi sulit sekalipun. Sebaliknya, ketika kita mengasihi hanya dengan setengah hati, maka kita mungkin akan meninggalkannya ketika kita menghadapi masalah atau tantangan. Begitu pula halnya ketika kita mengasihi Yesus dengan tulus. Kita tidak akan berpaling dari-Nya sekalipun banyak tantangan dan rintangan yang akan kita hadapi. Ini adalah kasih yang tulus dari hati.

Saudara-saudari, teks kotbah ini adalah perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya tentang konsekuensi yang akan mereka hadapi ketika mereka hidup dan percaya kepada-Nya. Tuhan tidak mengatakan bahwa hidup murid-murid itu akan mulus dan lurus tanpa tantangan. Atau mereka akan segera menemukan bantuan dan dipuji ketika memberitakan Injil. Pemberitaan Injil tidak memperoleh upah dan pujian. Dunia tidak menyanjung pemberita Injil. Di dalam ayat 21 dikatakan, “tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku”. Hal ini mengarah kepada penderitaan yang akan dialami oleh para murid Yesus. Mereka akan dibenci sebab Yesus juga dibenci oleh dunia ini. Mereka akan menganiaya para murid seperti mereka menganiaya Yesus. Hal ini terjadi karena murid-murid itu tidak berasal dari dunia sehingga dunia membenci mereka oleh karena kebenaran. Apa yang membuat dunia melakukan itu? Karena dunia ini tidak mengenal Allah Bapa, yang mengutus Yesus ke dunia ini (ay. 21). Karena dunia ini tidak mengenal Dia, maka dunia ini membenci Dia. Dunia yang dimaksud disini adalah orang-orang yang tidak menerima kehadiran Yesus dan ajaran-Nya. Merekalah orang yang menolak Yesus dalam kehiduapnnya. Tentu bagi orang yang benar-benar mengasihi Yesus, hal ini tidak menjadikan hati kita gentar dan mundur.

Di dalam ayat 22 Yesus menjelaskan, “sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa”. Mereka yang dimaksud disini adalah orang-orang yang menolak Yesus. Yesus menekankan bahwa kehadiran-Nya membawa terang dan pengetahuan. Orang yang tidak mengetahui kebenaran tidak berdosa dan tidak dituntut atas ketidak-tahuannya. Kemudian Yesus menjelaskan lagi, “tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!” Dalam konteks itu, Yesus sudah membawa pengetahuan dan terang ke tengah-tengah dunia. Sehingga tidak ada alasan pembenaran atas perbuatan orang yang menolak kehadiran Yesus. Orang yang membenci Yesus, juga berarti membenci Bapa yang disorga (ay.23) karena Bapa yang mengutus Yesus ke dunia ini. Penolakan terhadap Yesus, sama dengan penolakan terhadap Bapa. Karena setiap hamba Tuhan adalah utusan Tuhan, maka setiap penolakan terhadap pekerjaan pemberitaan Injil oleh hamba Tuhan juga adalah penolakan terhadap Tuhan Yesus.

Apakah kita menjadi salah satu dari orang yang menolak Yesus? Menolak Yesus dari tindakan kita, menolak Yesus dari perkataan kita, menolak Yesus dengan pikiran kita yang membenarkan setiap kesalahan yang kita lakukan. Ketika Yesus meminta kita untuk tetap setia mengikut dia dengan disiplin rohani, ketekunan dalam memelihara kejujuran tetapi kita sering mendapat olok-olok dari orang sekitar. Apakah kita masih bertahan dalam mengikut Yesus? Paulus bersaksi kepada jemaat di korintus bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebih kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan ketika kita dicobai, Ia akan memberikan kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya (1 Kor. 10:13). Itu berarti setiap olok-olok yang kita dapatkan, Tuhan akan memberikan kita kemampuan untuk sabar dan tetap teguh sehingga kita dapat menanggungnya, asalkan kita mau berserah kepada-Nya dengan setulus hati kita.

Barang siapa yang ingin mengikut Yesus, dia harus memikul salib. Salib yang dimaksud disini adalah penderitaan duniawi. Bukan masalah yang dijauhkan dari orang yang mengikut Yesus, tetapi kemampuan yang akan ditambahkan dalam melewati setiap persoalan dalam hidupnya. Asal tidak menyerah kalah, percayalah Tuhan tau kemampuan kita. Dalam konteks khotbah ini, banyak orang yang sudah melihat mujizat yang dilakukan Yesus di dunia. Tetapi meskipun mereka sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri, masih banyak juga yang belum percaya dan menerima kehadiran-Nya. Jika Yesus hanya melakukan hal yang dapat dilakukan oleh orang lain, mereka tidak berdosa (ay.24). Pekerjaan Yesus adalah bukti ke-Ilahian-Nya bahwa Dialah Mesias. Menyembuhkan perempuan yang pendarahan 12 tahun, menyembuhkan yang lumpuh, membangkitakan yang mati, berkhotbah, mujizat 5 roti dan 2 ikan, bahkan mengusir setan.

Penolakan yang dilakukan oleh dunia ini menunjukkan kebencian kepada Allah. Apa yang dikatakan Yesus adalah peringatan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka juga akan merasakan hal yang sama, ditolak dan dibenci. Begitu juga dengan kita. Ketika kita mengikut Yesus dengan hati kita maka jangan mundur sekalipun kita akan dibenci, karena Yesus yang mengutus kita juga dibenci oleh dunia ini. Sebagai manusia tentu kita akan mengalami penderitaan dengan porsi yang berbeda. Tuhan memberikan kita kemampuan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tuhan juga mengizinkan penderitaan kita berbeda dengan orang lain. Tetapi percayalah bahwa disaat penderitaan karena mengikut Yesus menimpa kita, disaat itu juga Tuhan memberikan kekuatan. Yang paling penting adalah bagaimana kita berserah dan percaya pada kuasa Allah yang mampu menjadikan apa yang tak mungkin menjadi mungkin.

Saudara-saudari, mengikut Yesus bukanlah paksaan. Sebagai orang yang diselamatkan, hendaknya mengikut Yesus adalah keputusan kita. Kesetiaan kita mengikut Yesus akan membuahkan hasil, yaitu mahkota kehidupan. Mengasihi Yesus tidak bisa dibuktikan hanya dengan ucapan. Mengikut Yesus juga harus dibuktikan dengan tindakan nyata bahwa kita tidak akan berpaling sekalipun cobaannya besar. Ketika hati kita disakiti, hidup kita dihakimi, tetapi kita memilih untuk mengampuni, itu adalah salah satu bukti kita mengasihi Yesus. Ketika kita berani mengatakan yang benar dan tidak kompromi dengan dosa, mungkin kita akan dijauhi dan diolok-olok. Tetapi jika kita tetap teguh, ini adalah bukti bahwa kita mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh. Mengasihi Yesus lahir dari hati, tidak hanya dari pikiran. Orang yang mengasihi Yesus akan terlihat dari karakter dan perbuatannya menegakkan kebenaran dan menghormati orang lain tanpa pandang bulu. Ketika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, maka kita akan mencintai setiap aturannya dan menjauhi setiap larangannya. Mengasihi adalah sebuah karya nyata, tidak hanya karya kata.

Jika kita mengatakan bahwa kita adalah anak-anak Bapa tetapi kita menolak Yesus dalam kehidupan kita, itu berarti kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Dia. Meskipun kita dibenci dan dijauhi ditengah dunia ini, bukan berarti kita bersikap cuek kepada mereka. Tugas kita adalah mendoakan hati mereka agar menerima Yesus dan percaya kepada-Nya. Kita juga bertanggung jawab untuk memberitakan kebenaran agar semakin banyak orang yang mengasihi Dia. Mari kita mendekatkan diri kepada Yesus. Pengenalan yang benar tentang Yesus akan menumbuhkan iman di dalam hati kita sehingga kita mengerti apa yang benar, yang berkenan kepada-Nya dan yang tidak berkenan dihadapan-Nya.

Saudara-saudari, Yesus sudah mengajarkan kepada kita kesabaran dan kesungguhan dalam menghadapi penganiayaan. Yesus tidak mengajarkan kita untuk memelihara amarah dan membalaskan dendam. Bagaimana dengan kita? Ketika kita dihakimi dan dianiaya sebagai orang yang sok suci ketika menunjukkan kasih kita terhadap Yesus, apakah kita memaki orang itu? Atau kita membalaskan dendam kita dengan menyakitinya? Semua yang kita miliki adalah pemberian dari Allah. Kepintaran, orang tua, keluarga, harta, kesehatan, itu adalah pemberian dari Allah yang hendaknya kita gunakan untuk kemuliaan-Nya. Sebagai orang yang sudah menerima Injil, baiklah kita tidak menolah Allah dalam hidup kita.

Kehidupan namaposo GKPS yang menghadapi banyak tantangan di perantauan, di dunia pendidikan menjadi salah satu wadah bagi kita untuk menunjukkan kasih kita kepada Yesus. Dalam kesibukan kita, tetaplah kita berserah secara totalitas kepada Allah. Seperti lagu rohani yang mengatakan, “mengikut Yesus keputusanku, ku tak ingkar”. Tidak berpaling pada kenikmatan dunia dan meninggalkan Allah adalah ciri namaposo Kristen yang mengasihi Yesus. Sehingga lewat kehidupan kita, nama Allah dimuliakan.

Dalam kemajuan zaman yang sudah memasuki era revolusi 5.0, kita akan menghadapi banyak tantangan dan permasalahan. Mungkin bisa jadi kemajuan teknologi membuat kita diperhadapkan dengan tantangan bahwa teknologi sudah dapat memberikan banyak hal yang kita butuhkan. Banyak hal menjadi serba cepat. Makanan, alat transportasi, perkembangan iptek, dan lain sebagainya. Hal ini dapat berdampak kepada bagaimana kita melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Ketika kita tidak melibatkan Allah dalam kehidupan kita, itu sama dengan kita menolak Yesus. Di dalam kemajuan teknologi sekarang, sebagai namaposo Kristen marilah kita tetap melibatkan Allah dalam mengambil keputusan tentang pendidikan kita, karier kita, kekhawatiran kita dalam masa muda kita sebagai bukti bahwa kita juga sangat mengasihi Yesus, bukan menyangkal pekerjaan Tuhan dalam kehidupan kita. Kemajuan zaman tidak membuat kita jauh dengan Allah, tetapi membuat kita semakin dekat dengan Allah. Maka dari itu, marilah mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh. Mengikut Yesus adalah sebuah keputusan yang tidak akan pernah sesali dan kita ingkari. Tuhan akan menguatkan kita dalam melewati penganiayaan yang akan kita hadapi. Amin.

 

Post Views: 545

Continue Reading

Previous: Ibadah Harian Keluarga GKPS: Jumat, 1 Agustus 2025
Next: Renungan Mingguan Seksi Bapa GKPS, Minggu 10 Agustus 2025 (8 Set. Trinitatis)

Related News

  • Bahan PA

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu 07 September 2025

Dep. Pembinaan 1 September 2025
  • Bahan PA
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN

RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA GKPS, MINGGU 07 SEPTEMBER 2025

Dep. Pembinaan 1 September 2025
WhatsApp Image 2025-08-20 at 09.57.26
  • Bahan PA
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN

BAHAN RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA 31 AGUSTUS 2025

Dep. Pembinaan 20 Agustus 2025

ARSIP BERITA

KATEGORI

  • AMBILAN (9)
  • ARTIKEL (201)
  • Bahan PA (209)
  • BERITA (279)
  • BERITA PEMUDA (7)
  • BIRO ADMINISTRASI (54)
  • BIRO KEUANGAN (4)
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (14)
  • BIRO USAHA (4)
  • DEPARTEMEN KESAKSIAN (34)
  • DEPARTEMEN PELAYANAN (65)
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN (40)
  • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN (33)
  • DISTRIK II (1)
  • DISTRIK III (3)
  • DISTRIK IV (2)
  • DISTRIK IX (1)
  • DISTRIK V (2)
  • DISTRIK VII (2)
  • DISTRIK X (2)
  • DISTRIK XI (6)
  • DOWNLOAD TATA IBADAH (11)
  • GKPS DISTRIK I (2)
  • GKPS DISTRIK II (5)
  • GKPS DISTRIK VIII (4)
  • GKPS DISTRIK XII (1)
  • KEUANGAN (4)
  • OIKOUMENE (2)
  • PANITIA SSB GKPS KE-46 (2)
  • PESAN PASTORAL PIMPINAN SINODE GKPS (1)
  • PIMPINAN SINODE GKPS (19)
  • RBM GKPS YAYASAN IDOP NI UHUR (2)
  • SEKSI NAMAPOSO (2)
  • SEKSI SEKOLAH MINGGU (19)
  • SIBASAON (42)
  • TATA IBADAH (1,635)
  • TONAH PIMPINAN SINODE (23)
  • TUGAH-TUGAH (65)
  • VIDEO (1)
  • YAYASAN BKM GKPS (1)
  • YAYASAN KESEHATAN GKPS (1)
  • YAYASAN PENDIDIKAN GKPS (8)

Tentang

  • KANTOR SINODE GKPS
  • Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 23 Pematang Siantar - 21142 . Kel. Bane Kec. Siantar Utara - Sumatera Utara - INDONESIA
  • (0622)23676
  • gkps@gkps.or.id
Site Statistics
  • Today's visitors: 35
  • Today's page views: : 42
  • Total visitors : 18,061
  • Total page views: 26,221
Copyright © GKPS | MoreNews by AF themes.