
- Doding: Haleluya No. 9:1-2
Tuhan Naibata, sai parorot Ham.
Dading pakon tonduynami, in ma na pinindonami,
sai pajorgit Ham, ganup hanai on.
Jesus Ham botul, Raja na bujur;
Ham paluah tonduynami humbai pardousaonnami;
Pasu Ham tongtong, ganup hanai on.
- Tonggo
- Ayat harian: Epesus 5:15-16
“Halani ai paruhurhon ma, sonaha patut parlahou nasiam, ulang ma songon halak na so maruhur, tapi songon halak siparuhur ma, pangkei manggunahon panorang, ai ari hasunsahan do nuan.”
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hidup yang produktif adalah hidup yang selalu diperbaharui. Pembaharuannya pun harus konstruktif. Salah satu cara agar dapat dibaharui secara konstruktif adalah dengan memperhatikan. Memperhatikan itu bisa berupa mendengar, melihat, atau memikirkan. Evaluasi dari memperhatikan adalah berhadapan dengan sebuah masalah dan mampu mencari jalan keluar serta memecahkan masalah tersebut.
Dalam kekristenan, dari sekian banyak hal yang perlu kita perhatikan, ayar harian hari ini mengingatkan kita untuk memperhatikan satu hal, yaitu: dengan cara seperti apa kita hidup. Jawabannya adalah: 1) tidak seperti orang bebal, 2) menjadi seperti orang arif, dan 3) mempergunakan waktu yang ada.
Pertama, siapa yang disebut sebagai orang bebal? Bebal berarti sukar mengerti, tidak cepat menanggapi sesuatu. Bebal juga bisa berarti tidak mau mendengar nasihat orang, tidak mau diberi tahu, atau keras kepala. Sukar sekali rasanya berhadapan dengan orang bebal. Bahkan, kata bijak mengatakan, “Berdebat dengan orang bebal sama seperti menggosok gigi dengan cokelat. Tidak ada gunanya dan hanya mengotori dirimu.” Menjadi bebal sama sekali membuat kita tidak produktif. Menjadi bebal sama sekali tidak akan memperbaharui hidup kita.
Kedua, siapa yang disebut sebagai orang arif? Arif itu berarti bijaksana, cerdik dan pandai, berilmu. Arif juga berarti paham dan mengerti. Jadi, bisa kita simpulkan, kebalikan dari bebal adalah arif. Jika hidup kita mau menjadi produktif, bersikap ariflah. Dengan menjadi arif, kita tidak hanya sedang mengembangkan diri kita sendiri, melainkan juga membangun orang lain.
Ketiga, mempergunakan waktu yang ada. Zaman akan beralih dan musim akan bertukar. Waktu tidak akan berulang. Maka, kita akan menjadi rugi jika menyia-nyiakan waktu yang ada. Dengan menjadi arif dan menggunakan waktu yang ada, maka kita sedang berusaha untuk menjadi orang yang produktif di dalam hidup. Maka melalui ayat harian hari ini, kelebihan kita ada pada memberikan perhatian pada hal-hal yang produktif dan konstruktif. Roh Kudus bekerja dalam diri kita untuk setiap pembaharuan yang Tuhan kerjakan dalam diri kita. Amin.
- Doding: Haleluya No. 254:1-2
Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin;
Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in;
Sai idilohon Jesus: “Irikkon ma lah Au.
Tadingkon hagolapan, janah haposi Au.”
Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin;
Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in;
Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin.
Ianan na tarsulur do i lambungNi in;
Domma sirsir itagang hasonanganta in,
ase marhasonangan na roh hu Jesus in.
Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin.
Ianan na tarsulur do i lambungNi in;
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS