
1. Doding: Haleluya No. 3:1-2
Sai puji Naibata, ai holong tong atei-Ni.
Malayak tong homa bai ganup tinompa-Ni.
Megah ma hita on, mamuji Naibata.
Ai sasap dousa on, ibahen Naibata.
Tuhanta Naibata, marsuruh Jesus Kristus.
Jadi harga tumang do hita on itobus.
Iporsan Jesus in dousanta in ganup.
Ase daroh-Ni in papansing haganup.
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Dear hinan do pardalan nasiam, ise do na manlanglangi nasiam, gabe seng be pambalosi nasiam bani hasintongan in?” (Galatia 5:7)
“Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?” (Galatia 5:7)
4. Renungan: Tetap Hidup dalam Kemerdekaan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
seorang tukang sayur dari desa memikul dagangannya berjalan menuju pasar di kota. Sebuah mobil bak terbuka berhenti di sampingnya. Supirnya mempersilakan tukang sayur itu naik ke bak belakang supaya tidak usah berjalan menuju pasar. Tetapi anehnya, sementara mobil melaju menuju kota, si tukang sayur berdiri di bak mobil dengan masih memikul barang dagangannya. Ilustrasi ini merupakan gambaran mengenai seseorang yang sudah dimerdekakan dari dosa oleh Kristus, tetapi masih memikul dosanya sendiri, seolah-olah ia belum dimerdekakan. Ilustrasi tersebut bisa jadi tidak terlalu tepat untuk menjelaskan perikop hari ini.
Oleh karena itu, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa kalau orang sudah tahu bahwa keselamatan itu terjadi oleh karena iman kepada Kristus, lalu ia sudah mengalami kemerdekaan dari dosa oleh Kristus. Tetapi kemudian ia berpaling dari Kristus lalu menghambakan diri lagi pada penegakan tuntutan Taurat, misalnya dengan menyunatkan dirinya, maka itu berarti orang tersebut tidak menganggap karya Kristus berguna dan berkuasa. Itu artinya ia menolak anugerah Tuhan dan memilih mengerjakan sendiri keselamatannya. Para pemimpin atau orang-orang yang berpengaruh di jemaat Galatia, ditegur keras oleh Paulus. Karena mereka ikut mengeruhkan suasana dengan ajaran dan ajakan mereka yang mengacau. Paulus sendiri tetap konsisten dengan ajaran tersebut.
Kita menaati kebenaran karena alasan yang sama dengan alasan kita menyambutnya. Anugerah keselamatan dari Tuhan telah kita terima melalui Anak-Nya Yesus Kristus, sehingga seharusnya tidak membiarkan diri kita disesatkan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa hasil karya Kristus adalah kemerdekaan. Kemerdekaan itu berarti bahwa tindakan orang percaya tidak diikat oleh berbagai peraturan. Melalui kemerdekaan dari Kristus, kita harus mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Tanpa diikat peraturan, kemerdekaan menuntun kita bertindak secara tepat dalam relasi dengan Tuhan dan sesama. Kemerdekaan itu menjadi suluh bagi kita untuk menjalani cara hidup yang tidak serupa dengan dunia ini. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 348:1+3
Sauhur sapanriah ma ganup kuria in.
Marhasadaon na dear, ibagas Tuhan in.
Riap ma hita haganup, mamuji Tuhan rup.
Mardamei, marsiurupan, marsihaholongan.
Ipasu-pasu Tuhan in ganupan hita on.
Ase pongkut ma uhurmu marhorja pe ringgas.
Patoruh uhurmu homa bai Tuhan Naibata.
Totap bani hata-Ni da ibagas holong in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS