Renungan Minggu Seksi Namaposo GKPS, 05 Oktober 2025
Nas : Roma 16: 1-4
Thema : Menyisihkan Sebagian dari apa yang Kita Miliki
Tujuan : Agar Namaposo mau menyisihkan Sebagian dari yang dimiliki untuk berdiakonia bagi orang-orang yang Membutuhkan
Pdt. Jaharianson Saragih pernah mengucapkan sebuah pantun sederhana namun sangat menarik. Beliau mengatakan “ikat teri ikan tenggiri -makin memberi makin diberkati. Buah kuini buah alpukat, makin membeti makin dilimpahi berkat.” Memberi adalah salah satu ciri dan gaya hidup orang beriman, sebab hidup kitapun sejatinya adalah pemberian Tuhan. Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi umat Tuhan untuk saling menolong dan saling menopang. Yang kuat menolong yang lebih lemah dan yang lemah tidak menjadi kehilangan harapan dan iman. Itulah sebagaimana yang duicapkan oleah Paulus dalam kitab Korintua, bahwa yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan dan yang mengumpulkan banyak tidak berkelebihan atau yang disebut dengan istilah teologi keseimbangan.
Saudara-saudara yang dikasih Yesus Kristus, Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul Roma 16 ini “Salam”. Salam semacam ini lazim ditemui dalam surat-surat di antara sesama teman. Namun, melalui ungkapannya yang sedap didengar, Paulus menguduskan kata-kata yang lazim itu. Salam ini dicatat sebagai sebagian dari penutup surat Paulus yang di bawa oleh Febe ke jemaat di Roma. Febe adalah seorang pelayan jemaat di Kengkrea, yang karena punya usaha maka ia perlu pergi ke Roma, tempat yang masih asing baginya. Oleh sebab itu, Paulus memperkenalkan dia dengan pujian kepada orang-orang Kristen di situ, sebagai ungkapan persahabatannya yang sejati dengan Febe. Supaya jemaat memperlakukan dia dengan baik, sebagai seorang yang pantas diperhatikan dengan hormat khusus.
Febe telah membantu dengan pemberian terhadap banyak orang yang kekurangan dan mengalami kesusahan. Ini adalah teladan yang pantas ditiru oleh para namaposo GKPS perempuan dan kita juga yang memiliki kemampuan seperti dia. Dia baik hati kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan hal ini tersirat melalui bantuan yang diberikannya kepada mereka. Kekayaannya pasti berlimpah, sebab dia mampu membantu orang banyak. Amatilah rasa terima kasih Paulus saat menyebutkan kebaikan hati Febe terhadap dirinya “juga kepadaku sendiri.”
Penghargaan terhadap kebaikan hati seseorang adalah ungkapan balas budi terkecil yang bisa kita tunjukkan. Demi kehormatannyalah Paulus mencatat hal ini, karena di mana pun surat ini dibaca, kebaikan hati Febe terhadap Paulus disebutkan demi mengingat dia.
Sudahkah orang mengingat kita dengan kebaikan hati seperti yang dilakukan oleh Febe? Tinggal di kota besar dengan banyak kesibukan membuat kita kurang dapat memberi perhatian kepada orang lain. Paulus mengingatkan kita agar menyambut dan melayani mereka yang bekerja keras bagi Injil. Melalui firman Tuhan ini kita diingatkan untuk lebih hormat dan mendukung para pelayan Tuhan di mana pun kita beribadah.
Jemaat namaposo GKPS yang dikasihi Yesus Kristus
Paulus begitu menghormati dan mendukung rekan kerjanya yang berjuang bagi Injil Kristus. Dengan karunia berbeda, mereka bersatu melayani gereja. Ia ingat seperti Priskila dan Akwila yang telah mempertaruhkan nyawa baginya; yang pernah di penjara bersama-sama dia. Alangkah beragamnya orang-orang yang disapa Paulus: ada laki-laki dan perempuan, ada orang Yahudi dan ada orang non Yahudi. Dalam persekutuan Kristen, setiap orang dengan berbagai latar belakang apa pun boleh menikmati kasih persaudaraan dan bahu-membahu dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Paulus amat terkesan, mengingat, memuji dan menghargai pengabdian rekan- rekannya kepada Tuhan guna melayani jemaat. Dengan karunia berbeda, mereka bersatu melayani gereja. Paulus tidak melupakan kebaikan mereka yang membantunya dalam pelayanan.
Ada 28 orang Roma yang dicatat mendapatkan salam dari Paulus. Meskipun setiap harinya Paulus disibukkan dengan urusan semua jemaat di mana-mana, hingga mampu membuat pusing siapa pun, dia tetap tidak lupa untuk mengingat begitu banyak orang. Hatinya begitu dipenuhi dengan kasih dan kasih sayang sehingga ia mengirimkan salam kepada masing-masing mereka, lengkap dengan sifat-sifat mereka serta ungkapan kasih dan perhatian bagi mereka. Sampaikan salam kepada mereka, salam untuk mereka. Istilah yang sama digunakan adalah aspasasthe: “Biarlah mereka tahu bahwa aku mengingat mereka, mengasihi mereka, dan mengharapkan yang baik bagi mereka.”
Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus, tentulah kita juga dilimpahi oleh Tuhan berkat yang cukup untuk kehiduoan kita sehari-hari. Tuhan tidak menuntut lebih dari yang kita dapat lakukan. Untuk itu kebijaksanaan dalam mengelola apa yang kita miliki adalah kunci untuk dapat menyisihkan sebahagian bagi mereka yang membutuhkan. Dengan demikian kita adakn dapat dikatakan sebagai gereja yang berdiakonia, sebab tanpa diakonia sesuangguhnya gereja adalah mati. Biarlah kiranta kehadiran kita menjadi kehadiran yang membawa berkat dan keperdulian bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan yang kita punya sebagaimana Tuhan telah terlebih dahulu memberikannya bagi kita. Ingatlah bahwa semakin kita mau memberi maka semakin pula kita akan diberkati. Tuhan Yesus memberkati.