Skip to content

SINODE GKPS

Primary Menu
  • Beranda
  • TENTANG GKPS
    • KANTOR SINODE GKPS
    • PIMPINAN SINODE GKPS
    • VISI GKPS 2011-2030
    • STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SINODE
    • TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GKPS
    • PERATURAN RUMAH TANGGA GKPS
  • LOGO TAHUN GKPS
    • LOGO TAHUN 2008
    • LOGO TAHUN 2009
    • LOGO TAHUN 2010
    • LOGO TAHUN 2011
    • LOGO TAHUN 2012
    • LOGO TAHUN 2013
    • LOGO TAHUN 2014
    • LOGO TAHUN 2015
    • LOGO TAHUN 2016
    • LOGO TAHUN 2017
    • LOGO TAHUN 2018
    • LOGO TAHUN 2019
    • LOGO TAHUN 2020
    • LOGO TAHUN 2021-2025
    • LOGO JUBILEUM 120
  • DEPARTEMEN-BIRO
    • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN
    • DEPARTEMEN KESAKSIAN
    • DEPARTEMEN PELAYANAN
      • PELAYANAN RBM
      • PELAYANAN BKM
      • PELAYANAN WCC
    • DEPARTEMEN PEMBINAAN
    • BIRO ADMINISTRASI
    • BIRO KEUANGAN
    • BIRO LITBANG
    • SATUAN PENGAWAS INTERNAL
    • BIRO HUKUM
    • BIRO USAHA
  • Download
    • VIDEO
    • DOWNLOAD TATA IBADAH
    • DOWNLOAD TONAH
    • DOWNLOAD DODING HALELUYA
  • PARMAHAN NA MADEAR
    • JANUARI 2025
    • FEBRUARI 2025
    • MARET 2025
    • APRIL 2025
    • MEI 2025
    • JUNI 2025
    • JULI 2025
    • AGUSTUS 2025
    • SEPTEMBER 2025
    • OKTOBER 2025
    • NOVEMBER 2025
    • DESEMBER 2025
GKPS CHANNEL
  • Home
  • Bahan PA
  • Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu 07 September 2025
  • Bahan PA

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu 07 September 2025

Dep. Pembinaan 1 September 2025

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu 07 September 2025

Nas. : Kisah Para Rasul 11: 1-18

Tema : Allah Mengaruniakan Pertobatan Kepada Bangsa-Bangsa

Tujuan : Agar Namaposo Mengerti bahwa berita Injil tidak diperuntukkan bagi orang Yahudi, tetap juga bagi umat di seluruh dunia.  

 

Sesuatu yang pasti dalam hidup ini adalah perubahan. Walaupun demikian perubahan dalam banyak hal selalu mengundang kontroversi dan bahkan pertentangan dari banyak upihak baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak terlibat di dalam perubvahan itu secara langsung. Terlebih lagi perubahan itu berkaitan dengan peraturan atau kebijakan baru,. Sering sekali justru perubahan itu menyebabkan konflik yang tidak mudah untuk diselesaikan. Akan tetapi meskipun demikian, setuju atau tidak untuk mencapai kemajuan memang harus mengalami perubahan, tapi apakah ajaran agama (jalan keselamatan) dapat di ubah? Tentu hal ini akan menjadi bahasan yang menarik di dalam  pembahasan Firman Tuhan ini, yaitu tentang sikap atau reaksi orang-orang Yahudi atas pembaruan dan perubahan pemahaman  keslamatan yang telah mereka pertimbangkan berdasarkan pendapat, pengalaman, pengetahuan, budaya, kebiasaan dan kepentingannya melawan keputusan Tuhan mengadakan perubahan oleh karena kasih dan kuasa-Nya.

Pembahasan
Karya keselamatan yang telah disampaikan Yesus terus berlanjut sekalipun Dia telah terangkat ke surga. Karya keselamatan itu dilanjutkan oleh Roh Kudus melalui para Rasul dan orang-orang percaya. Gerakan Roh ini memperbarui cara hidup berjemaat; mengubah pandangan lama seperti yang dipahami dan dipertahankan oleh orang orang Yahudi yang memahami bahwa memperoleh keselamatan  hanya oleh karena menjadi keturunan Abraham, menjadi orang Yahudi sebab kepada Abraham dan keturunannyalah  Allah telah  menjanjikan  keselamatan yang kekal  (band Kej. 17:7-13). Menurut orang-orang Yahudi hanya kaumnya yang layak menjadi umat Allah karena itu sebagai umat pilihan mereka dilarang bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi apalagi memasuki rumah mereka adalah najis.

 

Pemahaman orang-orang Yahudi tersebut terkesan sangat “kaku” dalam memahami keselamatannya. Mereka terkurung dan hanya menjadi dirinya sendiri,  menutup diri kepada orang yang bukan Yahudi dan  tidak menghargainya. Melihat Petrus dituntun Roh Kudus melayani ke Kaisarea kepada Kornelius dan orang orang yang bukan Yahudi membuat orang-orang Yahudi marah dan menuduh Petrus bersalah telah melanggar aturan tradisi yang selama ini mereka pelihara  “Orang-orang Yahudi seolah marbesan dengan orang-orang yang bukan Yahudi apalagi memasuki rumah mereka.” Karena itu Petrus harus mempertanggung jawabkan sikapnya tersebut. Orang-orang Kristen dari kelompok Yahudi berdebat dengan Petrus tentang kelayakan untuk memasuki persekutuan orang-orang yang bukan Yahudi, masuk rumah mereka dan makan bersama mereka.  Orang-orang Yahudi mempertahankan tradisi Abraham, yaitu tradisi sunat “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” (Kis. 15:1). Mereka mengartikan ayat tersebut bahwa jika orang-orang yang bukan Yahudi ingin menjadi Kristen maka mereka harus disunakan terlebih dahulu (di Yahudikan terlebih dahulu), kemudian dibaptis menjadi kristen.

 

Petrus tidak cukup memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk mengubah tradisi lama Yahudi tersebut tapi Allah melalui Roh Kuduslah yang melakukan-Nya. Pada mulanya pemahaman Petrus sama dengan pemahaman orang-orang Yahudi, tapi melalui penglihatan yang ditunjukkan Allah kepadanya telah mengubah pemahamannya  yaitu; dari langit turun suatu benda yang berbentuk kain lebar yang di dalamnya terdapat berbagai jenis binatang yang haram dan tidak tahir dan Allah memerintahkan supaya Petrus menyembelih dan memakannya, tetapi Petrus menolaknya. Peristiwa itu terjadi sampai tiga kali sampai akhirnya Petrus memahami bahwa itulah petunjuk Allah supaya ia pergi ke Kaisarea kepada Kornelius dan jemaat yang bukan orang Yahudi (Kis 10). Ketika Petrus sedang mengajar orang orang kristen di Kaisarea Roh Kudus turun atas mereka sehingga mereka dipenuhi Roh dan mereka berkata-kata dalam bahasa Roh. Melihat kejadian tersebut membuat jemaat yang dari kelompok Yahudi tercengang-cengang keheranan.

 

Hasoman namaposo yang terkasih, Apa yang dilakukan Allah melalui Roh Kudus di dalam pelayanan Petrus bukanlah awal dari pembaruan tentang pemahaman kesalahan bagi  orang-orang Yahudi. Pembaruan terjadi oleh karena kasih Allah seperti keterangan Yohanes di dalam injilnya tentang tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16). Tujuan objek Kasih Allah adalah dunia yaitu supaya setiap orang dari segala bangsa dan suku yang oleh karena pelayanan injil menjadi percaya di menangkan dan menerima keselamatan.

 

“Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Matius 15:21-28). demikianlah terjadi ketika suatu hari Yesus di datangi wanita Kanaan (bukan Yahudi) dan berteriak kepada Yesus memohon keselamatan anak perempuannya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Kepada perempuan itu Yesus menjawab: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi wanita itu mendekati Yesus dan menyembahNya dan terus memohon. Tapi jawab Yesus: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Yesus ternyata ada bagi semua orang dan untuk semua orang. Kasih Allah membawa harapan bagi semua orang termasuk bagi namaposo GKPS sehingga dapat menjadi anak-anak pilihan Allah dan mengalami berkat serta keselamatan. Kasih Allah memungkinkan semua orang menjadi umat pilihan-Nya, tidak ada yang kecuali, bahwa setiap orang  yang mau datang kepada-Nya, membuka hati dan menerima hidup baru menjadi umat pilihanNya yang akan mendapat pertolongan Allah dan bagian di dalam Kerajaan-Nya.

 

Perenungan Reflektif

Namposo yang dikasihi oleh Tuhan. ketika Petrus menanyakan kepada Yesus tentang upah yang akan diterimanya  oleh karena pemberitaan injil dan karena segala sesuatu yang telah dikorbankannya oleh karena Injil, maka Yesus memberi pengajaran,  yang ditutup dengan peringatan yang  keras  “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” (Matius 19:30). Kesetiaan harus dipelihara dengan memperhitungkan kasih Allah bukan menghitung apa yang telah di perbuat.

 

Menjadi namaposo anak pilihan Tuhan adalah anugerah yang senantiasa harus di syukuri, yaitu dengan cara setiap hari semakin penuh kasih dan murah hati. Sikap orang percaya yang benar, ketika mereka melihat orang  yang tidak diperhitungkan (dianggap tidak layak) mendapat kasih Allah, tetapi kepada mereka Allah menyatakan kasihNya maka oleh karena melihat bukti kasih Allah tersebut akan membangkitkan suka cita dan ucapan syukurnya  kepada Allah.  Mereka bersukacita bukan menjadi cemburu atau berkecil hati atau merasa tersaingi oleh karena kasih Allah tersebut.

 

Melalui sikap orang-orang Yahudi ini namaposo GKPS hendaknya  belajar; tidak boleh “sombong rohani”. Mereka menganggap dirinya  yang lebih layak dan benar di hadapan Allah dan menutup diri terhadap pembaruan. Itulah yang membuat mereka menjadi terbelakang. Manusia memiliki kecerdasan untuk mempertimbangkan keputusannya, sehingga apabila manusia itu mau belajar dan memelihara hikmat Allah akan mengajarnya  memahami segala sesuatu yang terjadi dan memampukannya merespon dengan  benar.

 

Post Views: 559

Continue Reading

Previous: Ibadah Harian Keluarga, Selasa 2 September 2025
Next: Pos Berikutnya

Related News

  • Bahan PA
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN

RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA GKPS, MINGGU 07 SEPTEMBER 2025

Dep. Pembinaan 1 September 2025
WhatsApp Image 2025-08-20 at 09.57.26
  • Bahan PA
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN

BAHAN RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA 31 AGUSTUS 2025

Dep. Pembinaan 20 Agustus 2025
Salinan dari Salinan dari PA BAPA_20250818_001418_0000
  • Bahan PA
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN

RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA GKPS, MINGGU 24 AGUSTUS 2025

Admin1 17 Agustus 2025

ARSIP BERITA

KATEGORI

  • AMBILAN (9)
  • ARTIKEL (195)
  • Bahan PA (209)
  • BERITA (278)
  • BERITA PEMUDA (7)
  • BIRO ADMINISTRASI (54)
  • BIRO KEUANGAN (4)
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (14)
  • BIRO USAHA (4)
  • DEPARTEMEN KESAKSIAN (34)
  • DEPARTEMEN PELAYANAN (65)
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN (40)
  • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN (32)
  • DISTRIK II (1)
  • DISTRIK III (3)
  • DISTRIK IV (2)
  • DISTRIK IX (1)
  • DISTRIK V (2)
  • DISTRIK VII (2)
  • DISTRIK X (2)
  • DISTRIK XI (6)
  • DOWNLOAD TATA IBADAH (11)
  • GKPS DISTRIK I (1)
  • GKPS DISTRIK II (5)
  • GKPS DISTRIK VIII (4)
  • GKPS DISTRIK XII (1)
  • KEUANGAN (4)
  • OIKOUMENE (1)
  • PANITIA SSB GKPS KE-46 (2)
  • PESAN PASTORAL PIMPINAN SINODE GKPS (1)
  • PIMPINAN SINODE GKPS (19)
  • RBM GKPS YAYASAN IDOP NI UHUR (2)
  • SEKSI NAMAPOSO (2)
  • SEKSI SEKOLAH MINGGU (19)
  • SIBASAON (42)
  • TATA IBADAH (1,613)
  • TONAH PIMPINAN SINODE (23)
  • TUGAH-TUGAH (65)
  • VIDEO (1)
  • YAYASAN BKM GKPS (1)
  • YAYASAN KESEHATAN GKPS (1)
  • YAYASAN PENDIDIKAN GKPS (8)

Tentang

  • KANTOR SINODE GKPS
  • Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 23 Pematang Siantar - 21142 . Kel. Bane Kec. Siantar Utara - Sumatera Utara - INDONESIA
  • (0622)23676
  • gkps@gkps.or.id
Site Statistics
  • Today's visitors: 71
  • Today's page views: : 119
  • Total visitors : 15,793
  • Total page views: 22,722
Copyright © GKPS | MoreNews by AF themes.