
Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu, 2 Maret 2025 (Estomihi)
Nas : Markus 1:35-39
Usul Doding : Haleluya No 307:1-2 “Bani Na Martonggo Ahu”
Tema : Yesus Berdoa
Tujuan : Agar Namaposo selalu mengawali aktivitasnya dengan berdoa seperti Yesus yang berdoa sebelum memberitakan Injil.
MENYERAHKAN DIRI SEPENUHNYA KEPADA TUHAN DENGAN DOA
(Tim Penulis)
Shalom ! Saudara-saudari yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus, kita patut bersyukur atas setiap berkat yang Tuhan berikan kepada kita, Tuhan tetap memberikan apa yang kita perlukan didalam perjalanan kehidupan kita ini, Tuhan juga tetap menyertai setiap langkah yang kita jalani, untuk itu kita juga harus memuji dan menyembahNya dalam segala aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui Firman Tuhan yang sampai kepada kita pada hari ini, Yesus mengajarkan kita untuk bisa selalu meluangkan waktu kita untuk berdoa kepada Tuhan, mengucap syukur atas setiap berkat yang telah diberikan Tuhan dan meminta pertolongan kepada Tuhan agar Tuhan melalui Roh KudusNya tetap mengajarkan serta mengarahkan kita untuk tetap berbuat yang baik dan menjadi berkat dalam hidup kita. Markus 1:35-39 adalah salah satu bagian Alkitab yang memberikan pelajaran berharga, khususnya bagi para pemuda, tentang prioritas, fokus, dan tujuan hidup melalui doa yang harus dipanjatkan kepada Tuhan. Sebagai namaposo, kita harus bisa berbeda dari namaposo lain yang ada di luar sana (luar Gereja), mungkin banyak yang belum terpanggil untuk bisa bersekutu memuji dan memuliakan Tuhan ke Gereja, kita harus bisa menjadi berkat kepada mereka dan menjadi teladan bagi namaposo-namaposo lainnya agar mereka juga bisa ikut didalam persekutuan yang kita laksanakan pada hari ini.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus. Firman Tuhan yang sampai kepada kita pada hari ini mengingatkan kita agar tetap berdoa dalam setiap aktivitas, kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai Namaposo yang baik, kita harus bisa meluangkan waktu kita setiap harinya untuk berkomunikasi kepada Tuhan. Seperti Yesus kita berada di dunia ini, Yesus tidak menghabiskan waktunya selama dua puluh empat jam hanya untuk melayani manusia dan memberitakan Firman Tuhan, Yesus juga berdoa kepada BapaNya Tuhan Allah agar setiap hal yang dilakukan Yesus di dunia bisa berjalan dengan baik. Dalam Markus 1:35 kita bisa melihat bahwa Yesus meluangkan waktunya untuk tetap berdoa kepada Tuhan, pagi-pagi benar Yesus memulai hariNya dengan berdoa. Dalam hal ini kita melihat bahwa doa adalah sarana yang paling penting dalam kehidupan orang percaya. Jika Yesus merasa perlu memiliki waktu untuk menyendiri dan memulai komunikasi dengan Bapa dengan berdoa, maka kita pun sebagai namaposo harus meniru teladan yang sudah diberikan Yesus kepada kita. Kita juga harus meluangkan waktu dan membutuhkan waktu untuk berdoa kepada Tuhan sama seperti yang Yesus lakukan pada saat itu. Kita juga harus bisa mengerti bahwa Berdoa itu bukanlah hanya tugas orang-orang yang melayani secara khusus di Gereja atau bekerja dalam bidang kerohanian saja, tetapi kita namaposo yang percaya kepada Yesus harus menjadi doa sebagai dasar dalam melakukan segala hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Siapa pun kita yang meyakini bahwa segala hal yang kita lakukan sesungguhnya merupakan pelayanan kita kepada Tuhan, oleh karena itu kita harus mengutamakan dan berdoa untuk meminta kekuatan dan arahan dari Tuhan untuk setiap hal yang kita lakukan. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan urusan-urusan dunia sehingga kita tidak punya waktu untuk meluangkan waktu menyendiri dengan Tuhan dan berdoa kepadaNya. Kita tidak boleh hanya berfokus kepada berkat yang diberikan Tuhan kepada kita sehingga melupakan Sang pemberi berkat tersebut kepada kita yaitu Tuhan Allah yang luar biasa.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus. Seorang Teolog yang bernama Ignatius dari Loyola pernah mengatakan dan menuliskan tentang apa itu doa, Ignatius dari Loyola mengatakan “Berdoalah seperti segalanya bergantung kepada Allah, dan bekerjalah seperti segalanya bergantung kepadamu” Tentu hal ini menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang Kristen, Doa dan bekerja adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada yang satu dianggap lebih penting daripada yang lain, Doa dan Bekerja (Ora et Labora) harus tetap berjalan beriringan. Ora et Labora adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang berarti “Berdoa dan Bekerja”. Istilah ini mencerminkan filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara doa (hubungan spiritual dengan Tuhan) dan kerja (aktivitas atau tanggung jawab sehari-hari). Kita sebagai namposo tentu memiliki aktivitas-aktivitas dalam kehidupan kita sehari-hari, yang pasti kita bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, bekerja bukan hanya perihal mendapatkan uang, membantu orangtua juga bisa dikatakan sebagai bekerja, untuk itu untuk memulai pekerjaan dan aktivitas yang akan kita lakukan setiap hari, kita harus terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan. Doa adalah penghubung antara manusia dan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus dimulai, disertai, dan diselesaikan dengan doa, sebagai bentuk pengandalan dan penyerahan diri kepada Tuhan. Kemudian kita juga harus tetap bekerja, jika kita hanya berdoa tetapi tidak melakukan pekerjaan itu sama saja dengan kesia-siaan. Bekerja adalah panggilan manusia untuk berkontribusi dalam dunia ini, baik melalui pekerjaan fisik maupun intelektual. Bekerja adalah respon seseorang terhadap penyertaan Tuhan sebagai bentuk ibadah apabila dilakukan dengan kesungguhan hati dan untuk kemuliaan Tuhan, oleh karena itu kedua hal ini adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam kehidupan kita masing-masing.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus ! Firman Tuhan yang sampai kepada kita pada hari ini juga menjelaskan bagaimana Yesus berdoa sebelum melakukan pelayananNya kepada orang-orang banyak. Dalam pelayanan yang dilakukan oleh Yesus, Yesus memperlihatkan bahwa ada sebuah harmonisasi antara doa dan kerja. Meskipun pada saat itu Yesus memiliki kesibukan yang padat dan lelah dalam melakukan pelayanan-Nya, ia tetap meluangkan waktu untuk tetap berdoa kepada Tuhan. Saking sibuknya, melalui Firman yang sampai kepada kita pada saat ini, sering kali Yesus dan murid-muridNya tidak memiliki waktu istirahat karena terus diikuti oleh orang banyak atau orang-orang yang memanggilNya untuk dilayani. Meskipun begitu, Yesus selalu menyediakan waktu untuk melayani mereka dan menyediakan waktu untuk berdoa hingga saat-saat terakhir dalam pelayananNya. Melalui Doa, Yesus bisa dimampukan untuk bisa tetap fokus pada tugas dan misi-Nya untuk dunia ini, ketika Yesus selesai berdoa ditempat yang sunyi dan Simon dan murid-murid Yesus lainnya menyusul. Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya melayani dan memberitakan Injil ke seluruh Galilea. Melalui apa yang dilakukan oleh Yesus, kita bisa melihat bahwa ada kerendahan hati yang bisa menjadi teladan yang harus kita tiru dan laksanakan. Meskipun Yesus adalah Allah, Yesus tetap berdoa kepada Bapa sebelum melakukan pelayananNya. Dalam berdoa Yesus memperoleh kekuatan yang baru untuk melayani orang banyak. Melalui Doa Yesus bisa berfokus menjalankan tugas pemberitaan Injil bukan untuk menikmati perhatian orang banyak. Yesus meluangkan waktu terbaikNya untuk berkomunikasi dengan Bapa dalam doa di pagi hari, oleh sebab itu Yesus begitu bersemangat memberitakan Injil ke berbagai kota yang ada di Galilea, mengajar di rumah-rumah ibadat, dan mengusir setan-setan yang mengganggu orang banyak pada saat itu.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ! Melalui Firman yang sampai kepada kita pada saat ini, ada beberapa refleksi dan hal-hal yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai namaposo tentu kita belum matang untuk melakukan segala hal, kita memerlukan bantuan dari Tuhan untuk melakukan sesuatu hal dalam perjalanan kehidupan kita. Sesuai tema yang sampai kepada kita pada saat ini yaitu “Yesus Berdoa” kita juga harus bisa menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan dengan doa permohonan yang kita panjatkan. Seperti Yesus yang berdoa di pagi hari sebelum melakukan aktivitasNya, kita juga harus bisa mengikuti teladan yang diajarkan Yesus kepada kita, mari kita luangkan waktu kita di pagi hari untuk bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan dalam saat teduh. Doa pagi hari sebelum melakukan segala sesuatu merupakan tindakan strategis untuk bisa merencanakan dan merancang kegiatan yang hendak kita lakukan setiap hari. Doa pada pagi hari adalah saat kita menata hati dan waktu untuk setiap pikiran, kata dan tindakan yang akan kita lakukan.
Yesus memberikan teladan bahwa di tengah kesibukan dan perhatian dari banyak orang, Yesus memprioritaskan doa dan hubungan dengan Bapa-Nya. Sebagai namaposo/pemuda, sering kali kita terjebak dalam kesibukan duniawi, belajar, bekerja, atau asyik dalam media sosial. Namun, kita diingatkan untuk menyisihkan waktu khusus setiap hari untuk berdoa, membaca Firman Tuhan, dan mencari kehendak-Nya. Sebagai namaposo dan pemuda yang takut akan Tuhan, kita harus bisa menyediakan waktu kita untuk berdoa dan menikmati relasi yang indah bersama dengan Tuhan. Melalui Doa kita dapat bekerja dan melakukan segala aktivitas kita dengan benar untuk kemuliaan namaNya. Kehidupan Yesus dalam dunia ini sepenuhnya menjadi contoh bagi kita orang-orang yang percaya kepada-Nya. Sebagai namaposo, kita adalah makhluk yang lemah, yang tidak mengerti dan tidak mengetahui bahwa apakah yang kita lakukan berdampak buruk atau baik dalam kehidupan kita, kita juga tidak mengerti dan tidak mengetahui bahwa apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita yang akan datang, oleh karena itu berkomunikasi dengan Sang Pemilik Kehidupan merupakan hal harus dilakukan agar setiap perjalanan kehidupan kita diberikati olehNya hal ini lah yang menggambarkan bahwa pentingnya waktu bersama dengan Tuhan.
Kemudian, sebagai namaposo/ pemuda Gereja. Bagi pemuda, ini adalah pelajaran tentang memiliki visi hidup yang jelas. Jangan biarkan pengaruh dunia, ekspektasi orang lain, atau kesenangan sesaat menjauhkan kita dari panggilan dan tujuan yang Tuhan tetapkan. Tuhan Yesus aktif melayani, namun Tuhan Yesus tetap menjaga keseimbangan dengan mengutamakan hubungan pribadi dengan Bapa. Sebagai pemuda kita sering kali merasa terbebani oleh tanggung jawab atau ambisi dan kesibukan-kesibukan duniawi, sehingga melupakan aspek rohani. Kesehatan yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan, dengan kesehatan tersebut kita bisa melakukan segala aktivitas kita dengan baik, oleh sebab itu kita harus mengingat bahwa kehidupan kita harus berjalan bersama dengan Tuhan melalui doa. Tetaplah membangun relasi yang baik dengan Tuhan, agar Tuhan tetap menyertai segala hal yang kita lakukan. Tuhan Memberkati kita semua. Amin !