
- Doding: Haleluya No. 133:1+4
Holong do atei ni Naibatangku parholong atei mangidah au.
Ai ipasirsir do haluahonku marhitei Jesus Anak-Ni in.
Na roh do Jesus pardameianku, Parmahan Banggal na bujur in.
Ai do ‘se ningku tong: Holong do atei ni Naibatangku mangidah au.
- Tonggo
- Ayat harian: Lukas 6:27-28
“Tapi Huhatahon ma bani nasiam sipanangi-nangi: Haholongi nasiam ma munsuh nasiam, na madear ma bahen nasiam bani na marsogam ni uhur bani nasiam. Pasu-pasu nasiam ma na mamurai nasiam, tonggohon nasiam ma na mandoruni nasiam.”
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
baru saja pada Minggu Sexagesima yang lalu kita menerima khotbah Minggu tentang mengasihi musuh. Hari ini, kita kembali diingatkan untuk melakukan hal serupa. Ya, pesan yang baik, dengan tujuan dan harapan yang baik, memang harus berkali-kali disampaikan. Artinya, pesan itu penting. Mengasihi musuh bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Namun, itu adalah hal yang penting. Jika kemarin kita gagal melakukannya, hari ini kita berkesempatan untuk melakukannya. Jika hari ini masih gagal, maka besok kita memiliki waktu untuk melakukannya lagi. Setiap saat, kita sebaiknya selalu berusaha untuk melakukan perintah yang baik ini, yaitu, “kasihilah musuhmu.”
Bagaimana cara mengasihi musuh? Ayat harian hari ini memberikan jawabannya. Ada tiga cara mengasihi musuh. Pertama, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kita. Apakah kita sulit menilai seseorang itu membenci kita atau tidak? Rasanya tidak sulit. Jika memang tidak sulit dan kita tahu siapa yang membenci kita, maka sebagai murid Kristus dan anak Allah, kita harus berbuat baik kepadanya. Bagaimana cara berbuat baik kepadanya? Jika ia lapar, beri makan. Jika ia haus, beri minum. Jika ia kedinginan, beri baju penghangat. Jika ia bingung, beri bantuan dan jalan keluar. Jika ia sakit, jenguklah. Jika ia marah, sabarlah. Dan lain sebagainya.
Kedua, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kita. Kedua hal ini memang bertolak belakang, yaitu berkat dan kutuk, namun hanya kedua inilah yang memang bisa kita berikan atau terima dari dan kepada orang lain. Jika kita tidak mendapat berkat dari orang lain, maka kita mendapat kutuk darinya. Namun, sebagai murid Kristus dan anak Allah, yang kita berikan kepada orang lain adalah berkat. Bukan kutuk. Namun, jika kita menerima kutuk dari orang lain, maka cara kita mengasihinya adalah dengan meminta Tuhan memberkatinya.
Ketiga, berdoalah bagi orang yang mencaci kita. Tidak bisa kita atur bahwa semua orang pasti akan menyukai kita. Yang bisa orang lain lakukan saat ia atau mereka tidak menyukai kita adalah dengan mencaci kita. Itu bisa saja terjadi terhadap diri kita. Maka, jika kita mau mengasihinya, kita mendoakan dia, bukan membalas mencacinya. Dengan demikian, kita telah mengasihi orang-orang yang memusuhi kita. Inilah yang disukai Tuhan atas kita, yaitu jika kita memgasihi musuh-musuh kita. Sebab, Ia pun telah melakukannya. Amin.
- Doding: Haleluya No. 341:2-3
Sai huondoskon ma nuan ‘ge diringkon Bamu Tuhan.
PandiloMu hubangku on, sai hubalosi do tongtong.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin, janah iungkab uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Sai sonang do pangahapkon, anggo hujolom Hata-Niin.
Sai na totap do uhurhin, ai huhaposi Tuhankin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
Ai ipatalar dalankin janah iungkab uhurhin.
Tuahkin ari in sanggah isasap dousangkin.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS