

PEMATANG SIANTAR. GKPS.OR.ID. Sebagai upaya tindak lanjut pengembangan Hutan Wisata Sigiring-giring pada tahun 2025 ini, GKPS tetap menjadikannya sebagai salah satu program strategis di Departemen Pelayanan Bidang Peningkatan Ekonomi dan Perkoperasian (Agrowisata) dan juga Bidang Pelayanan Pembangunan (Wisata Rohani di hutan Sigiring-giring). Guna menindaklanjuti program ini bisa berjalan dengan baik maka GKPS melalui Departemen Pelayanan pada Kamis, 27 Pebruari 2025 telah duduk bersama berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti tokoh masyarakat dan gereja. Kemudian pada Senin, 03 Maret 2005 kembali melakukan upaya persuasif dengan berdiskusi melalui acara Temu Ramah dengan Keuskupan Agung Medan.
Dalam kegiatan diskusi dengan tokoh masyarakat dan gereja setempat, dari beberapa elemen yang diharapkan hadir pada pertemuan diskusi tersebut, yang hadir diantaranya, dari utusan Pimpinan Majelis Jemaat (PMJ) GKPS Purba Saribu St. Dear H. P. Purba; PMJ GKPS Sauhur Simpang Haranggaol St. S Saragih, St. Fra Dimata Saragih, St. Harlina Juniaty S; Pangulu Nagori Sipinggan John Verdy Sipayung; Pendeta GKPS Resort Gajapoki Pdt Bungaran Damanik, S. Th; Pengurus GKPS Resort Hinalang Pdt Rameyana Damanik, S.Th, Oki Malau; UPT KPH Wilayah 2 Siantar di hadiri sebanyak 3 orang; dan dari Departemen Pelayanan GKPS Pdt. Dr. Jenny R.C Purba, Pdt. Hotmaida Malau, MA, Pdt Sarmen Girsang, MA, Pdt. Jhon Winsyah Raja Saragih.
Diskusi ini diadakan dengan materi tunggal tentang Tindak Lanjut Pengembangan Hutan Wisata Sigiring-giring, dengan tujuan agar melalui diskusi ini segala hambatan dan permasalahan tertundanya pengembangan hutan wisata Sigiring-giring bisa selesai dan pengembangannya terus bisa dilanjutkan.
Diskusi ini dibuka dengan kebaktian singkat yang dibawakan oleh Pdt. Rameyana Damanik, S.Th dan Oki Malau. Setelah kebaktian singkat, sebagai kata pengantar pembukaan diskusi disampaikan oleh Pdt. Jhon Winsyah Raja Saragih dan Kepala Departemen Pelayanan Pdt. Dr. Jenny R.C Purba, yang memuat tentang tujuan diskusi dan beberapa hambatan rencana pengembangan hutan Wisata Sigiring-giring yang terjadi selama ini. Dalam kata pengantarnya Pdt. Jenny R.C Purba mengangkat sedikit mengenai sejarah dilakukannya pembangunan hutan wisata Sigiring-giring dan hambatan yang tengah dihadapi dan upaya penyelesaian hambatan-hambatan tersebut ke depan.
Dari seluruh masukan yang disampaikan oleh peserta diskusi maka didapat kesimpulan bahwa pengembangan hutan wisata Sigiring-giring disetujui untuk tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan dampak positif kepada masyarakat sekitar, agar hutan dan ekosistem di dalamnya tetap dijaga dengan baik dan memiliki manfaat guna menunjang ekonomi masyarakat sekitar. Setelah mendapatkan kesepakatan bersama tentang dilanjutkannya pembangunan hutan wisata Sigiring-giring dengan berbagai pemangku kepentingan, maka pada hari tersebut juga Departemen Pelayanan GKPS melanjutkan diskusi dengan utusan UPT KPH Wil. 2 Siantar, dan dari hasil diskusi dengan kedua belah pihak maka beberapa kesepakatan bersama sebagai kesimpulan, didapatkan:
- Pembangunan hutan Sigiring-giring bisa dilanjutkan.
- Pembangunan tersebut dilakukan dengan mengakomodir kepentingan masyarakat dan melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaannya sehingga masyarakat sekitar bisa menjadi penerima manfaat.
- Akan dilakukan pemetaan di hutan Sigiring-giring untuk rencana lokasi pengadaan pembangunan salib, hutan kopi, hutan buah, tempat camping, penginapan, parkir, dll.
- Departemen pelayanan membuat konsep Road Map pengembangan hutan wisata untuk kemudian disampaikan kembali kepada masyarakat untuk menerima masukan-masukan.
- Sebelum pembuatan Road Map, Departemen Pelayanan dan UPT KPH Wil. 2 Siantar akan melakukan survei ke hutan Sigiring-giring untuk pemetaan ulang lokasi.
Selanjutnya Untuk menghadiri temu ramah ke Keuskupan Agung Medan, GKPS mengutus Pdt Dr. Jenny Purba, Pdt. Jan Sudiaman Sinaga, Pdt. Mardison Simanjorang, Pdt. Jhon Winsyah Saragih, Pdt. Hotmaida Malau, Pdt. Sarmen Girsang, Pdt. Hamonangan Sinaga, dan didampingi oleh Pimpinan Sinode GKPS (Ephorus) Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba. Sementara dari pihak Keuskupan Medan dihadiri langsung oleh Uskup Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung, OMFCap dengan jajarannya.
Pertemuan ini dimulai pukul 11.00 Wib dengan dibuka dalam doa, selanjutnya Uskup Agung memberikan sambutannya yang sangat hangat kepada rombongan GKPS dan dilanjutkan dengan memperkenalkan jajaran Keuskupan Agung Medan. Selanjutnya penyambutan hangat Keuskupan Agung direspon Ephorus GKPS dengan mengatakan bahwa suatu suka cita besar bagi GKPS boleh duduk bersama dan disambut hangat oleh Keuskupan Agung Medan. Kemudian setelah Pdt. Jenny Purba menyampaikan maksud kedatangan GKPS ke Keuskupan Agung Medan, maka diskusipun dilakukan sepanjang kurang lebih 2 jam. Dari hasil diskusi dalam temu ramah ini, menghasilkan beberapa poin:
- Keuskupan Agung (Jemaat Katolik) membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam pengembangan Hutan Wisata Sigiring-giring.
- Jemaat Katolik membuka kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan hutan wisata tersebut.
- Kedua belah pihak menindaklanjuti hasil diskusi dengan melakukan pertemuan lanjutan.
- GKPS membuat konsep Road Map, untuk dibicarakan pada pertemuan selanjutnya.
Demikianlah upaya tindak lanjut pengembangan Hutan Wisata Hutan Sigirng-giring ini terus dilakukan, dalam harapan agar pengembangan yang telah dimulai dan sedang berlasung ini boleh terus berjalan dengan baik. Departemen Pelayanan GKPS berharap dan mengajak keterlibatan semua pihak, baik jemaat GKPS maupun berbagai elemen masyarakat yang boleh menjadi mitra dalam mewujudkan tujuan luhur ini.
Pewarta: Pdt. Jhon Winsyah Raja Saragih, M.Th