
1. Doding Haleluya No. 472:1
Seng adong na dos, songon Ham o Tuhan, na sai sirsir mangkasomani hanai on.
Pitah Ham tongon, Naibata na sintong, ganup pambaenan-Mu gok halongangan do.
Sagala bangsa do, na jinadihon-Mu, marsombah roh hu lobei-Mu.
Pasangapkon Ham, ronsi sadokahnin, timbul janah pansing do goran-Mu ijin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Samuel 17:45
“Tapi nini si Daud ma dompak halak Palistim ai, “Ia ho da, roh do ho hu bangku mangunsagahkon podang pakon tanja ampa gantar-gantar; tapi anggo ahu roh do hubam mangunsagahkon goran ni Jahowa Zebaot, Naibata ni bala ni halak Israel, na niapasanmin.”
“Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ”Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
seorang penjaga wilayah perburuan di Afrika Selatan yang bernama Giles Kelmanson, menggambarkan sebuah peristiwa yang luar biasa saat dua ekor musang madu bertarung melawan enam ekor singa. Dengan jumlah dan kekuatan yang terbatas musang madu pantang mundur melawan predator ganas yang besarnya 10 kali ukuran tubuh mereka. Singa-singa itu mengira akan menang mudah, tetapi rekaman video menunjukkan justru musang madu yang meninggalkan kawanan singa dengan kepala tegak. Kisah tentang Facing The Giant (menghadapi raksasa) menjadi sebuah inspirasi bahwa tidak menjadi jaminan, dalam sebuah pertarungan, pihak yang besar dan mempunyai jumlah yang banyak menjadi pemenang, karena kisah di atas telah mematahkan anggapan tersebut.
Jemaat Tuhan,
hal itu juga terjadi dalam kisah yang dialami oleh Daud dan Goliat, seperti yang tertulis dalam nas kita hari ini, bahwa pertarungan antara Daud dan Goliat sering digambarkan sebagai pertarungan antara 2 pihak yang sangat berbeda, baik dari postur tubuh, kepiawaian dalam peperangan, dan juga persenjataan yang dimiliki. Jika kita melihat akhir pertarungan ini sebagai sesuatu yang normatif, maka Daud akan kalah, dan Goliat yang menjadi pemenangnya. Tetapi yang normatif itu dipatahkan dengan realita yang terjadi. Goliat adalah seorang yang berasal dari Filistin dengan tubuh yang tingginya mencapai 3,2 meter, dilengkapi dengan baju zirah tembaga dan lembing tajam yang mematikan (1 Sam. 17:5-6) melawan Daud yang adalah seorang muda yang mempunyai tanggung jawab untuk menggembalakan domba-domba orang tuanya, tidak memiliki pengalaman, namun hanya memiliki ketapel. Meskipun secara normatif setiap orang meyakini bahwa Goliat akan menjadi pemenang, tetapi faktanya adalah bahwa dengan iman percayanya kepada Allah yang besar, maka hanya dengan sebutir batu yang dilontarkannya ke kening raksasa itu, iman Daud terbukti benar.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
yang besar yang menang, yang kuat yang menang. Itulah hukum alam. Namun bagi Allah tidaklah demikian. Allah tidak melihat dengan mata dan pandangan manusia. Allah tidak terikat dan tidak tunduk di bawah aturan hukum alam. Allahlah yang membuat aturan hukum tersendiri. Ia penguasa semesta, bahwa Allah lebih besar, lebih berkuasa, lebih piawai dari siapapun, karena sejatinya Dialah Allah. Agaknya pemahaman iman yang seperti ini yang seharusnya dihidupi oleh setiap orang percaya hari ini, sehingga kita tidak menyerah dengan besarnya tantangan hidup. Kita tidak merasa kalah dengan masalah yang datang dalam hidup ini. Kisah Daud menjadi sebuah semangat bagi kita bahwa keikutsertaan dan penyertaan Allah menentukan kemenangan dan keberhasilan kita dalam menghadapi masalah di kehidupan kita, sehingga ketika terjadi Facing The Giant maka “si kecil” menang. Karena “si kecil” memiliki Allah yang besar. Selamat mengikutsertakan Allah dalam hidup, sehingga kita menjadi pemenang dalam setiap persoalan. Amin.
5. Doding Kidung Jemaat No. 410:1-2
Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tangan-Nya.
Tuhanlah yang membimbingku, tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh.
Di malam yang gelap benar, di taman indah dan segar.
Di taufan dan di laut tenang, tetap tanganku dipegang.
Tuhanlah yang membimbingku, tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh, tanganku dipegang teguh.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS