
1. Mandoding Haleluya No. 353:1-2
Marsora do Tonduy ni Tuhanta in.
Gati lang itangar, itulak ham in.
Sai tanda dousamu sopotkon homa.
Holong do atei-Ni isasap do in.
Marunduk ni uhur sopotkon ma in,
pambaen mu na jahat ampa jungkatmin.
Ondoskon bai Jesus bulat dirimin,
tongtong ma sai dingat pangkopkop-Ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Kronika 7:14
“gabe ipaunduk bangsang-Ku, na targoran bani goran-Ku uhurni, anjaha martonggo sidea mangindahi bohing-Ku, anjaha mulak sidea humbani dalan ni sidea na bajan ai, jadi tangihonon-Ku ma ai hun nagori atas, sasapon-Ku ma dousa ni sidea ai, anjaha pamalumon-Ku ma tanoh ni sidea ai.”
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
setiap keputusan selalu mempunyai konsekuensi, baik yang positif, maupun yang negatif. Maka atas apapun yang kita alami saat ini, itu merupakan konsekuensi dari segala keputusan yang kita ambil sebelumnya. Seperti yang dialami oleh bangsa Israel dalam 2 Taw. 7:13, bahwa karena kemerosotan moral, tidak mementingkan kehidupan rohani, dan selalu kompromi dengan dunia, maka mereka harus menanggung konsekuensi dari keputusan mereka yang hidup jauh dari kehendak Allah. Bahaya kekeringan, wabah belalang dan penyakit sampar menjadi bagian dari konsekuensi itu. Tetapi Allah tidak berlama-lama membiarkan umat itu hidup menanggung konsekuensi atas sikap mereka. Melalui nas hari ini, Allah meminta mereka untuk mengubah hidup dan sikap dengan cara yang diharapkan Allah. Lalu apa yang harus dilakukan oleh umat Israel tersebut?
Jemaat Tuhan,
ada 4 kata yang semestinya dilakukan oleh umat itu atau kita yang membaca nas hari ini. Pertama, merendahkan diri. Hal yang pertama adalah menyadari dan mengakui kesalahan, dosa, lalu dengan merendahkan diri di hadapan Allah mengakui segala kesalahan dan dosa. Hanya orang yang merendahkan diri yang mampu mengakui kesalahan dan dosanya di hadapan Allah. Kedua, berdoa. Berdoa menunjukkan sebuah sikap bahwa manusia itu lemah dan hanya melalui doa dan permohonan kepada Allah saja agar Ia memampukan manusia kembali ke jalan-Nya. Sehebat dan sekuat apapun manusia itu, tanpa berdoa maka ia sama sekali tidak berdaya. Berdoa juga merupakan sebuah sikap bergantung dan berserah hanya kepada Allah. Ketiga, “mencari wajah-Ku.” Sikap meninggalkan hidup yang lama, berbalik dan hidup sesuai dengan kehendak Allah, hanya dapat dilakukan ketika umat-Nya (kita), selalu mendambakan kehadiran Allah dalam hidup kita. Relasi yang erat dengan Allah adalah bagian dari upaya kita untuk tidak terpisah dengan-Nya, dan saat kita mencari wajah Allah, menerima kehadiran-Nya dalam kehidupan kita, maka pada saat itu juga kita akan “hidup.” Lalu yang terkahir adalah, “Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat.” Kesungguhan dalam pertobatan dengan berbalik dari dosa dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan sikap kompromi dengan dunia, dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan, dan penyucian dari setiap dosa yang melekat dalam hidup umat-Nya, itulah yang semestinya dilakukan oleh orang berdosa. Pertobatan dapat terukur dengan kesungguhan dan totalitas perubahan pola dan gaya hidup. Bila keempat sikap itu sudah dilakukan umat-Nya, maka Allah akan mengampuni dosa umat-Nya, dan memberi kepulihan kepada mereka.
Jemaat Tuhan,
sesungguhnya tujuan nas ini bukan hanya kepada umat Israel pada saat itu, tetapi sejatinya nas ini juga ditujukan kepada kita umat percaya saat ini. Sadar atau tidak sadar, kita sering melakukan dan hidup dalam kesalahan kita, bahkan kita cenderung mempertahankan dosa dan kesalahan kita dengan bersikap seolah-olah kita tidak berdosa. Nas ini menyebutkan bahwa segala keputusan dan tindakan mempunyai konsekuensi. Agaknya ini perlu kita antisipasi dengan mampu merendahkan diri di hadapan Tuhan, berdoa pada-Nya, mencari wajah-Nya, dan berbalik ke jalan-Nya. Bahwa Tuhan selalu menanti pertobatan orang yang berdosa itu benar adanya. Hanya saja, orang yang berdosa itu juga seharusnya melihat dan menyikapi apa yang akan dilakukan dengan segala keberdosaaanya, sehingga setiap kita menerima pengampunan dari Tuhan dan beroleh kepulihan dari-Nya. Tidak ada kata terlambat dalam menerima pemulihan dari Allah, maka sadarilah kehidupan kita, datanglah kepada Allah, dan memohon ampunlah kepada-Nya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 132:1+4
Ai ambil lang do Ham, parholong atei Ham huja ma au?
Halani holong-Mu ampakon layak-Mu, hu surga au.
Isuruh Anak-Mu hu bangku Tonduy-Mu na hun Bamu,
manogu tonduyhin hu hasonangan in, na puji Ham.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS