
1. Mandoding Haleluya No. 326:1
Tentera ni Jesus maju ma torus,
porsan ma silang-Ni ase monang ham.
Ia puanglima sai ihutkon ma,
masuk ham marporang lawan munsuhmin.
Tentera ni Jesus maju ma torus
sai ajamkon Jesus ase monang ham.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Timoteus 2:3
“Ra ma ham marsitaronon, songon tentara ni Kristus Jesus na bujur.”
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kata “prajurit” dalam ayat harian hari ini memiliki makna yang sama dengan prajurit atau militer dalam konteks kita sekarang. Paulus hanya dua kali menggunakan kata “prajurit” dalam surat-suratnya, dan salah satu ada dalam ayat harian ini. Dalam ayat ini, rasul Paulus menulis kata “prajurit” ini kepada anak rohaninya yang terkasih, yaitu Timotius. Konteks kitab 2 Timotius ini adalah ketika rasul Paulus sedang menjalani hari-hari terakhir masa hidupnya, karena tidak lama lagi ia akan menjadi martir dan dibunuh atas perintah Kaisar Nero pada masa itu. Paulus berpesan kepada Timotius untuk menjadi seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus (2 Timotius 3:3b).
Ada yang perlu kita perhatikan sesuai dengan ayat ini untuk menjadi seorang prajurit yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Pertama, menjadi prajurit berarti harus siap menderita (ayat 3a). Kita tahu bahwa proses pendidikan militer bukanlah proses yang mudah. Mereka harus bisa disiplin dalam segala hal, mulai dari bangun tidur, mandi, makan, dan segala aktivitas lainnya. Mereka dididik dengan keras dan berat, hanya untuk satu tujuan, yaitu agar mereka dapat menjadi prajurit-prajurit yang berkualitas. Pesan yang sama juga disampaikan Paulus kepada Timotius dan juga kepada kita saat ini, bahwa jika suatu saat kita menderita karena mengalami proses didikan Tuhan, maka itu adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kita adalah prajurit Kristus yang setia dan supaya kita menjadi dewasa dan siap menjadi prajurit Kristus.
Kedua, menjadi prajurit yang baik berarti tidak memusingkan diri kita dengan soal-soal yang mendistraksi kita. Seorang prajurit tidak akan bertanya kepada komandannya, “Hari ini saya makan apa? Hari ini saya tidur dimana? Kapan gaji saya dibayar?” dan lain sebagainya. Seorang prajurit akan fokus kepada tugas utamanya, yaitu untuk berperang atau untuk menjaga kedamaian. Ia memiliki kepercayaan penuh kepada komandannya (atau kepada satuannya) bahwa segala sesuatunya akan diurus dan disediakan, dan tugasnya sebagai prajurit hanyalah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Pesan yang sama juga disampaikan kepada kita bahwa kita juga sebagai pengikut Kristus dan prajurit Kristus yang setia akan tetap mengutamakan melakukan kehendak Tuhan dan melaksanakan pelayanan dan kesaksian sebagai bukti kesetiaan kepada Tuhan.
Ketiga, menjadi prajurit berarti harus berfokus untuk berkenan di pandangan komandannya. Sebagai prajurit Kristus yang baik, maka kita akan melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Kita diminta untuk tidak membiarkan fokusnya bergeser ke hal-hal lain, selain tujuan yang ditetapkan bagi Tuhan. Kita dapat melihat prajurit-prajurit yang berjaga di pintu masuk kompleks militer (yang biasanya berdiri di pos kecil di depan pintu masuk), mereka bisa berdiri diam sambil menjaga selama berjam-jam lamanya, sehingga mereka dapat berkenan kepada komandannya dan juga korpsnya.
Keempat, menjadi prajurit berarti harus selalu berkata “Siap!” terhadap instruksi komandannya (Mat. 8:9). Bagian seorang prajurit adalah menjalankan perintah dari komandannya. Sebagai prajurit Kristus, maka kita harus berani berkata “Siap!” ketika Tuhan berbicara kepada kita. Kita tidak boleh menolak dengan alasan apapun, tetapi kita harus taat sepenuhnya kepada perintah Tuhan. Sebagai seorang prajurit Kristus, kita harus selalu siap untuk berjuang, menderita dan patuh kepada komandan kita, yaitu Tuhan Yesus. Kita harus sadar bahwa hidup di dunia ini ibarat berada di medan perang, kita harus terus berjuang mempertahankan iman dan berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan (iblis) dan kuasa dunia yang menginginkan kita menjauh dari Tuhan. Oleh karena itu, sebagai prajurit Kristus yang baik, kenakanlah “…seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis;” (Efesus 6:11). Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 114:1-2
Gopas parugasnima ganupan balani
Tuhanta Jesus Kristus hu parmunsuhan in.
Ai seng tarbaen lang monang manlawan malah ho;
Ai munsuh ni Tuhanta maningon talu do.
Tangihon pandilo-Ni hu parmunsuhan in;
Irikkon ma hata-Ni mangimbang dousa in.
Tuhanmu hasomanmu manahan munsuh in.
Tongtong sai hatengerhon Tuhanta Jesus in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS