
1. Mandoding Haleluya No. 448:1
Mantin ni in do hape, padanni Tuhan Jesus,
pamalas uhur tene, bai ganup na tinobus.
Dear tumang padanNin, na gabe sijoloman,
patoguh uhur do in, bai na marpangarapan.
Sai hagoluhkon ma in baen rudang hajengeson,
ase sonang ham ijin gok Tonduy hasintongan.
HinalayakNi do in pasirsir haluahon,
janah damei uhurmin jumpahan hagoluhan.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Job 6:14
“Halak na lang padalan holong atei bani hasomanni, ai ma na manalduskon biar dompak Pargogoh Na So Tarimbang in.”
“Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam Perjanjian Lama, buku Ayub termasuk ke dalam buku kebijaksanaan. Di dalamnya terdapat begitu banyak kalimat-kalimat bijak, yang sebagian besar keluar dari diri Ayub sebagai seorang yang sedang mengalami penderitaan yang berat. Dalam pasal 6 ini, Ayub melampiaskan kekecewaannya terhadap para sahabatnya yang telah menuduh Ayub berbuat curang. Sebagai orang yang menganggap diri tidak berbuat curang, ia berharap lebih kepada para sahabatnya. Tetapi ia tidak mendapatkannya. Ia meminta pertolongan kepada para sahabatnya, tetapi para sahabatnya menjauhinya. Ayub begitu terpukul dan frustrasi terhadap kejadian yang menimpanya, terlebih lagi setelah menerima kenyataan bahwa ekspektasinya terhadap para sahabatnya bertolak belakang. Sampai-sampai, ia meminta, “Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tanganNya dan menghabisi nyawaku!” (Ayub 6:9).
Apa yang diharapkan Ayub dari para sahabatnya? Menurut ayat harian kita hari ini: kasih sayang. Kasih sayang yang dimaksudkan oleh Ayub di sini adalah turunan dari takut akan Tuhan. Itulah kalimat kebijaksanaan yang keluar dari diri Ayub, yang menjadi ayat harian bagi kita hari ini. Alih-alih mendapatkan kasih sayang, Ayub justru mengatakan bahwa ia diperlakukan sebagai “barang dagangan” oleh para sahabatnya (Ayub 6:27). Bagaimana mungkin ia mendapatkan kasih sayang kalau ternyata ia pun diperlakukan sebagai barang dagangan? Inilah keluh kesah sekaligus kesaksian yang keluar dari mulut seseorang yang begitu menanti-nantikan pertolongan dari Tuhan. Ia menganggap, sesamanya sebenarnya bisa menjadi bukti bahwa Allah menolong dan mengasihinya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Yesus juga telah memberi perintah baru kepada kita, yaitu supaya kita saling mengasihi; sama seperti Dia telah mengasihi kita maka demikian pula kita harus saling mengasihi (Yoh. 13:35). Dan Amsal 3:27-28 mengatakan, “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: ”Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,” sedangkan yang diminta ada padamu.” Melalui firman Tuhan ini, kita sebenarnya semakin memahami bahwa tanda kedekatan dan ketakutan kita kepada Tuhan adalah jika kita tidak menahan-nahan diri kita untuk mengasihi sesama kita. Ini dua hal yang selaras: semakin dekat dengan Allah dan semakin mengasihi sesama. Dari mengasihi sesama itu juga bisa terbukti kedalaman iman kita kepada Tuhan. Apa bentuk mengasihi sesama yang bisa kita lakukan? Membagikan baju kepada yang tidak punya jika kita mempunyai dua helai, memberikan makanan kepada yang tidak punya jika kita mempunyai makanan, jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan, jangan merampas dan jangan memeras (Lukas 3:11-13). Jika itu belum cukup, kita bisa mengasihi sesama kita dengan cara cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yak. 1:19). Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 490:2
Sonang rapkon Jesus in, rapkon Jesus tongtong, rapkon Jesus tongtong,
Ia Panondang bai na golap in, rap Jesus daoh biar ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS