PA NAMAPOSO Minggu, 14 Desember 2025
Nats : Yohanes 3:14-20
Tema : Yesus adalah Jalan Keselamatan
Bagian ini berada dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yoh.3:1-21). Yesus menjelaskan tentang kelahiran baru dan bagaimana manusia dapat diselamatkan. Ayat 14-20 menekankan karya keselamatan Kristus dan respons manusia terhadap terang. Ia memulai dengan mengingatkan peristiwa ketika Musa meninggikan ular tembaga di padang gurun, sehingga siapa pun yang memandangnya dengan iman akan hidup. Peristiwa Musa mengangkat ular tembaga adalah bayangan profetik tentang karya Kristus. Ular tembaga tidak menyembukam oleh kekuatannya, tetapi menjadi tanda keselamatan yang harus dipandang; demikian pula Yesus yang “diangkat” di kayu salib menjadi pusat keselamatan, bukan sebagai symbol, tetapi sebagai realitas penebusan. Peristiwa itu menggambarkan karya Yesus yang kelak ditinggikan di kayu salib; melalui pengorbanan-Nya, setiap orang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.
Kemudian Yesus menegaskan bahwa alasan utama Ia datang ke dunia adalah karena kasih Allah yang begitu besar. Menekankan motif ilahi dalam keselamatan: bukan karena manusia layak, tetapi karena kasih Allah yang bersifat universal, aktif, dan menyelamatkan. Kasih itu dinyatakan dengan pemberian Anak-Nya yang tunggal, sehingga siapa saja yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Yesus menekankan bahwa Ia tidak diutus untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Hal ini memperlihatkan bahwa keselamatan adalah anugerah murni (grace), bukan hasil usaha atau kesalehan manusia. Kasih Allah tidak hanya perasaan, tetapi tindakan yang berpuncak pada pengorbanan Kristus. Namun, manusia tetap harus memberi respons: mereka yang percaya tidak akan dihukum tetapi mereka yang menolak terang itu sebenarnya telah berada di bawah penghakiman karena menolak Anak Allah.
Selanjutnya Yesus menjelaskan mengapa ada orang yang menolak keselamatan itu. Terang telah datang ke dalam dunia yaitu diri-Nya Sendiri tetapi banyak orang lebih memilih kegelapan karena perbuatan mereka jahat. Kehadiran terang membuat apa yang tersembunyi menjadi tampak, sehingga orang yang hidup dalam dosa merasa tidak ntaman dan menjauhinya. Sebaliknya, mereka yang datang kepada terang adalah orang yang mau terbuka di hadapan Allah dan membiarkan hidupnya diperbaharui. Dengan demikian, bagian ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah anugerah kasih Allah. Nats ini mengajarkan fondasi utama doktrin keselamatan Kristen, yaitu bahwa keselamatan bersumber dari inisiatif kasih Allah dan digenapi melalui karya penebusan Kristus, yang diterima oleh manusia melalui iman. Injil Yohanes tidak menggambarkan penghakiman sebagai sesuatu yang menanti di akhir zaman saja, tetapi sebagai realitas yang sedang berlangsung. Penghakiman bukan sekadar hukuman yang dijatuhkan, tetapi konsekuensi dari penolakan manusia terhadap terang Allah. Keseluruhan nats ini memperlihatkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan karena hanya melalui Dia kasih Allah dinyatakan, hanya melalui penyalibanNya dosa dotebus, dan hanya melalui iman kepada-Nya seseorang dapat berpindah dari kegelapan menuju terang hidup yang kekal. Yohanes menekankan bahwa keselamatan adalah pemberian Allah yang sempurna, tetapi juga keputusan manusia yang menentukan posisinya terhadap terang yang hadir dalam diri Kristus.
Nats Firman ini mengingatkan pemuda bahwa hidup sejati hanya ditemukan ketika kita menoleh kepada Yesus sebagai satu-satunya sumber keselamatan. Dunia menawarkan banyak hal untuk diandalkan (prestasi, pergaulan, atau pengakuan), tetapi hanya Kristus yang memberi kehidupan yang kekal. Nats ini juga menantang kita untuk memilih hidup dalam terang, bukan dalam kompromi atau dosa yang disembunyikan. Kasih Allah yang begitu besar mengundang kita untuk merespons dengan iman yang nyata: percaya, berubah, dan berjalan bersama-Nya setiap hari. Dengan memusatkan hidup pada Yesus, pemuda Kristen menemukan arah, kekuatan, identitas yang tidak bisa diberikan oleh dunia .