
Minggu 2 Set Trinitatis, 18 Juni 2023
Nats : Mazmur 31:1-9
Usulan Lagu : KJ. 388:1-2
Tema : Aman dalam Tangan Tuhan
Tujuan : Agar pemuda selalu berserah ke dalam tangan Tuhan dalam suka dan derita, karena Tuhan akan selalu membuat hidup pemuda yang berseru kepada-Nya mendapatkan ketenangan.
Berserah, Berharap dan Mengandalkan Tuhan
Menjadikan TUHAN tempat perlindungan kita adalah sikap yang tepat dan benar. Entah apa pun yang terjadi dalam hidup kita, jadikanlah TUHAN tempat perlindungan kita. Jika kita membaca Mazmur 31 secara lengkap, maka kita akan melihat bagaimana pemazmur sedang mengalami situasi yang genting di dalam hidupnya. Nama baik pemazmur dijatuhkan oleh para musuhnya, ia dicela (Mzm. 31:12) oleh persekongkolan orang (Mzm. 31:21), ia dikejar-kejar (Mzm. 31:16), dia ditinggalkan orang (Mzm. 31:12-13), menderita sakit (Mzm. 31:10-11), dipermalukan, seakan-akan ia tidak lagi orang dikasihi Tuhan, bahkan dia adalah orang yang dibuang Tuhan (Mzm. 31:23). Dalam situasi yang genting tersebut pemazmur berdoa dan meminta tolong kepada Tuhan; situasi yang genting tersebut membuat pe-mazmur memohon supaya Tuhan bersegera melepaskan dia. Pemazmur menyerahkan permasalahan hidup yang dihadapinya kepada Tuhan dengan harapan bahwa dia tidak akan malu oleh karena musuh-musuhnya. Pemazmur hanya mengandalkan Tuhan dan dengan penuh percaya dia berkata: “Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku” (ay. 6). Jika di sini Daud memandang dirinya sendiri sebagai orang yang sedang meregang nyawa, maka dengan perkataan ini ia merelakan jiwanya yang akan melayang kepada Allah, yang telah memberikan roh kepadanya, dan kepada siapa rohnya itu akan kembali saat ia mati. “Manusia hanya dapat membunuh tubuh, tetapi aku percaya bahwa Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati”.
Berserah kepada Allah berarti kita memercayakan diri sepenuhnya kepada-Nya. Sepenuhnya berarti seluruh kehidupan kita, seperti: pekerjaan, pendidikan, keluarga, pelayanan, kesehatan, keuangan, dan lainnya. Mengapa perlu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan? Supaya hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya. Ini tidaklah mudah karena sebagai manusia kita cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran sendiri dibanding tunduk kepada kehendak Tuhan. Berserah kepada Allah tidak secara otomatis membuat hidup kita terhindar dari masalah. Mungkin akan ada banyak masalah yang datang. Saat itulah kita akan tahu bahwa Allah adalah Pelindung dan Penolong yang dapat dipercaya. Marilah belajar dari Daud yang tidak mengandalkan dirinya, melainkan berserah hanya kepada Allah yang setia. Orang percaya seperti halnya semua orang lain, mengalami situasi hidup berubah-ubah. Bedanya adalah, orang percaya tidak membiarkan kehidupan rohaninya terhempas turun-naik mengikuti turun-naik situasi hidup yang tak menentu. Juga orang percaya tidak menjadi tidak realistis atau aneh di dalam menghadapi situasi nyata hidup ini. Ia tetap dapat tersenyum penuh suka ketika hidup nyaman, ia pun meratap ketika hidup menghadirkan kesusahan. Namun semua itu dialaminya dalam iman yang semakin tumbuh dan hubungan dengan Tuhan yang semakin akrab.
Bagaimana dengan kita saat ini. Siapakah yang kita andalkan di dalam kehidupan kita? Pada masa-masa sulit dan genting kepada siapakah kita berlindung? Nas ini mengingatkan kita hanya Tuhanlah yang harus kita andalkan. Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan oleh dunia ini dan oleh musuh-musuh kita sebaliknya Tuhan akan meluputkan kita dengan keadilan-Nya. Dia tidak akan menyerahkan kita ke tangan musuh-musuh kita, tetapi Dia akan membebaskan kita dari segala kesesakan yang kita hadapi. Hidup percaya dan mengandalkan Tuhan itu artinya di dalam hidup kita tidak ada ilah-ilah lain, sebab Tuhan membenci orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia. Karena itu, dalam menghadapi pergumulan-pergumulan di dunia ini, kita tidak perlu takut dan kuatir sebab kita mempunyai Tuhan yang telinga-Nya tajam mendengar teriakan kita minta tolong dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat selalu tepat dan indah pada waktunya. Apapun persoalan dan beban hidup kita saat ini firman Tuhan memerintahkan atau mengajak kita untuk Berharaplah pada Tuhan. Mungkin saat ini ada yang bermasalah di keluarga, persoalan studi: dengan dosen, guru, dan biaya studi, persolan usaha dan pekerjaan, ada yang berusaha menjatuhkan atau menjanjikan sesuatu tetapi tidak kunjung datang; persolan pelayanan gerejawi, kita sudah bekerja keras tetapi orang lain tidak menghargai; persolan dosa yang susah untuk dilepaskan: melawan orangtua, mabuk-mabukan, narkoba, sabu, suka keluyuran malam/liar. Itu semua adalah musuh-musuh kita yang mengintai kita untuk menentang Allah dan atau putus asa dan bisa membuat hidup kita rusak. Untuk mengatasi masalah ini, mari belajar dari Daud yaitu berharaplah pada Tuhan.
Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan dalam hidup kita, masalah yang datang dalam hidup kita adalah alat di tangan Tuhan untuk membuat kita menanjak naik pada tangga kehidupan berikut dan yang lebih baik. Seorang pujangga pernah berkata “Harapan bisa membuat manusia bangun pagi dengan senyuman, harapan bisa membuat air mata yang tadinya mengucur deras berganti dengan senyuman, yakin bahwa hari esok akan lebih baik”. Tuhan tidak akan membuat malu orang yang berharap kepada-Nya. Dan mari kita Berkata: Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setiamu. Selamat mengandalkan Tuhan.