Skip to content

SINODE GKPS

Primary Menu
  • Beranda
  • TENTANG GKPS
    • KANTOR SINODE GKPS
    • PIMPINAN SINODE GKPS
    • VISI GKPS 2011-2030
    • STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SINODE
    • TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GKPS
    • PERATURAN RUMAH TANGGA GKPS
  • LOGO TAHUN GKPS
    • LOGO TAHUN 2008
    • LOGO TAHUN 2009
    • LOGO TAHUN 2010
    • LOGO TAHUN 2011
    • LOGO TAHUN 2012
    • LOGO TAHUN 2013
    • LOGO TAHUN 2014
    • LOGO TAHUN 2015
    • LOGO TAHUN 2016
    • LOGO TAHUN 2017
    • LOGO TAHUN 2018
    • LOGO TAHUN 2019
    • LOGO TAHUN 2020
    • LOGO TAHUN 2021-2025
    • LOGO JUBILEUM 120
  • DEPARTEMEN-BIRO
    • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN
    • DEPARTEMEN KESAKSIAN
    • DEPARTEMEN PELAYANAN
      • PELAYANAN RBM
      • PELAYANAN BKM
      • PELAYANAN WCC
    • DEPARTEMEN PEMBINAAN
    • BIRO ADMINISTRASI
    • BIRO KEUANGAN
    • BIRO LITBANG
    • SATUAN PENGAWAS INTERNAL
    • BIRO HUKUM
    • BIRO USAHA
  • Download
    • VIDEO
    • DOWNLOAD TATA IBADAH
    • DOWNLOAD TONAH
    • DOWNLOAD DODING HALELUYA
  • PARMAHAN NA MADEAR
    • JANUARI 2025
    • FEBRUARI 2025
    • MARET 2025
    • APRIL 2025
    • MEI 2025
    • JUNI 2025
    • JULI 2025
    • AGUSTUS 2025
    • SEPTEMBER 2025
    • OKTOBER 2025
    • NOVEMBER 2025
    • DESEMBER 2025
GKPS CHANNEL
  • Home
  • ARTIKEL
  • RENUNGAN MINGGUAN PA NAMAPOSO GKPS 31 AGUSTUS 2025
  • ARTIKEL

RENUNGAN MINGGUAN PA NAMAPOSO GKPS 31 AGUSTUS 2025

Dep. Pembinaan 20 Agustus 2025

Minggu           : 31 Agustus 2025 (11 Set. Trinitatis)

Nats                 : Roma 8 : 1-8

Usul doding    : Hal. No.381:1-2

Tema               : Hidup oleh Roh

 

DIMERDEKAKAN DARI IKATAN DOSA, HIDUP DALAM PIMPINAN ALLAH

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus Yesus,

Kitab Roma ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di kota Roma, yang terdiri dari orang Kristen Yahudi dan non-Yahudi. Paulus sebelum bertobat adalah Saulus. Saulus menjadi salah satu orang yang menganiaya gereja awal di Yerusalem. Saulus adalah seorang Farisi yang taat dan memiliki semangat yang kuat untuk mempertahankan tradisi Yahudi. Saulus percaya bahwa Yesus dan semua pengikut-Nya merupakan sebuah ancaman bagi agama Yahudi dan tradisi nenek moyangnya. Itulah alasan Saulus menjadi pengejar dan penganiaya orang-orang kristen pada masa itu. Saulus memperoleh surat dari imam besar untuk menangkap orang-orang Kristen di Damsyik. Tetapi dalam perjalanannya ke Damsyik. Ia bertemu dengan Yesus. Peristiwa ini menjadi titik balik hidup Saulus yang berubah nama menjadi Paulus, dan kini dia tidak lagi menganiaya orang Kristen tetapi justru menjadi penyebar Injil yang paling semangat. Dia menjadi salah satu rasul yang banyak menulis surat kepada orang-orang kristen untuk tetap teguh mengikut Kristus sekalipun banyak penderitaan dan rintangan yang akan dialami.

Tujuan dari penulisan kitab ini adalah untuk meneguhkan iman jemaat yang ada di kota Roma. Pasal 8 dari kitab Roma berbicara tentang kehidupan dalam Roh dan kebebasan yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang percaya. Pada waktu itu, jemaat di kota Roma mengalami tekanan dan penganiayaan dari pemerintah Romawi yang tidak mengakui agama Kristen. Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan dorongan kepada jemaat agar tetap teguh dalam iman mereka. Keteguhan mereka tidak akan sia-sia. Mereka akan menuai apa yang mereka tanam. Begitupun dengan kita. Jika kita tetap teguh dalam iman percaya kepada Allah, kita akan menabur ketekunan itu, yaitu hidup yang kekal bersama Bapa.

Saudara sudari, setelah menjelaskan ajaran pembenaran secara penuh pada pasal 7, Rasul Paulus dalam pasal ini memberi penghiburan kepada umat Tuhan. Rasul Paulus menjelaskan tentang hak istimewa orang percaya yang luar biasa yang menjadi milik orang Kristen yang sungguh-sungguh. Dosa memang tetap tinggal tetapi dosa tidak lagi mengikat dan membawa manusia kepada maut.

Di dalam ayat 1 dijelaskan, “tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”. Artinya bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus tidak lagi mendapat maut, karena mereka sudah ditebus dari dosa melalui kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Orang-orang di kota Roma pada saat itu diingatkan bahwa sebenarnya bisa saja Allah menghukum mereka, tetapi tidak bersama-sama dengan dunia. Hal ini terjadi karena mereka ada di dalam Kristus Yesus. Mereka yang hidup di dalam Yesus seperti di dalam kota perlindungan, dan dengan demikian terlindung dari para penumpah darah. Yesus adalah pembela orang yang percaya. Orang yang percaya akan aman di dalam Yesus. Orang yang ada di dalam Kristus Yesus berarti orang yang tetap tinggal dan menetap di dalam Dia, bukan hanya sebatas mengenal dan mengetahui. Orang yang didalam Yesus adalah orang yang hidupnya benar-benar bergantung pada Yesus. Orang seperti inilah yang tidak lagi menerima penghukuman. Orang yang ada di dalam Kristus akan terlihat dari sikap mereka dalam kehidupannya. Mereka menyangkal diri dan tidak mementungkan ego sendiri. Mereka tidak fokus pada diri mereka, tetapi tetap fokus pada Tuhan. orang-orang yang didalam Kristus fokus hidupnya adalah Kristus, misi nya adalah memuliakan Tuhan dalam kehidupannya melalui semua yang dimilikinya.

Kemudian Paulus menjelaskan kembali dalam ayat 2, “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut”. Roh yang dimaksud disini adalah Roh Allah, yang membebaskan kita dari belenggu dosa sehingga kita menjadi orang merdeka di dalam Kristus. Kita tidak lagi hamba dosa. Roh Kudus memberikan hidup baru kepada orang-orang yang percaya kepada Kristus. Hidup yang penuh dengan sukacita. Hidup yang penuh denga damai sejahtera dan pengharapan di dalam hati. Orang yang mengalami ini adalah orang yang sudah dimerdekakan. Dimerdekakan dan dibebaskan dari ikatan dosa, sehingga merdeka untuk mengasihi Allah dan sesama. Merdeka untuk terus menabur kedamaian. Itu adalah pekerjaan Roh Allah di dalam diri kita.

Pada hakikatnya kita adalah ciptaan yang tidak dapat menaati semua hukum taurat yang diberikan Allah. Oleh karena itu kita adalah manusia berdosa, dan upah dosa adalah maut. Tetapi Paulus berkata dalam ayat 3, “sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging”. Kemustahilan kita menjalankan seluruh hukum taurat telah digenapi Allah melalui kehadiran Yesus Kristus ke dunia ini yang menjadi sama dengan manusia. Pencurahan darah Yesus di kayu salib membuat seluruh manusia sudah dibayar lunas sehingga menjadi orang merdeka, bukan lagi tawanan dosa. Dia yang tidak berdosa, menanggung dosa kita karena kasih-Nya (Yoh. 3:16).

Dengan demikian tuntutan hukum taurat sudah digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (ay.4). Tuntutan hukum taurat adalah menjalankan dan menaati seluruh hukum itu. Keterbatasan kita karena daging, sudah dibayar oleh Kristus. Dia datang ke dunia, menjadi sama seperti kita. Dia menderita, mati disalibkan dan bangkit dari maut untuk menebus kita dari dosa yang mengikat kita. Ini berlaku kepada semua orang yang hidupnya sesuai dengan Roh Allah. Kemerdekaan itulah yang kita pertanggung-jawabkan dan kita hidupi di dalam kehidupan kita, dan itu terlihat dari kehidupan kita yang mencerminkan hidup sebagai orang merdeka, bebas dari dendam, iri, dengki, dan melepaskan semua beban hati yang dapat merusak citra kita sebagai anak Allah. Hidup menurut Roh adalah hidup yang berkenan kepada Allah. Sebagai orang merdeka tentu kita akan lebih mencintai kebaikan daripada amarah.

Sebab orang yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup dari Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh (ay.5). orang yang masih hidup menurut daging akan berfokus pada hal-hal duniawi. Memuaskan keinginan daging, mengumpulkan harta dunia, dan perjuangannya hanyalah tentang hal yang bersifat duniawi. Tetapi sebaliknya, orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh, fokusnya adalah hal-hal yang bersifat sorgawi. Suka menaburkan kasih, mencintai kedamaian, memupuk rasa peduli kepada orang lain dan mengumpulkan harga disorga. Orang yang hidup menurut Roh, mengerti apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan sesuai dengan kehendak Bapa disorga. Keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera (ay.6). keinginan daging adalah kematian rohani. Keinginan daging berarti kematian jiwa dari Allah, sementara hidup jiwa ada di dalam persatuan dan persekutuannya dengan Allah. Jiwa yang bersifat kedagingan adalah jiwa yang mati. Dan kematian yang dimaksud disini mencakup semua kesengsaraan, penderitaan, dan kesakitan. Jiwa yang bersifat kedagingan adalah jiwa yang sengsara. Keinginan daging adalah hal-hal yang akan sia-sia di dunia ini, yang tinggal di dunia dan tidak bisa kita bawa ke sorga. Tetapi keinginan Roh adalah hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan di masa yang akan datang, yang fokusnya adalah harta sorgawi. Keinginan Roh adalah ketenteraman dan kebahagiaan jiwa, kehidupan jiwa kita terdapat pada persatuannya dengan hal-hal yang bersifat rohani. Keinginan Roh akan membawa kita untuk menghadirkan damai sejahtera dimanapun kita berada. Hal ini merupakan suatu tanda yang pasti akan penyempurnaannya kelak.

Keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah karena tidak takluk kepada hukum Allah (ay.7-8) dan keadaan ini lebih buruk daripada menurut daging. Lebih sederhana dapat kita katakan bahwa orang yang hidup dalam keinginan daging adalah manusia ihlis, karena dia menentang hukum Allah. Keinginan daging adalah hawa nafsu, yang membuat kita jauh dari Allah. Keinginan daging adalah pertengkaran, dendam, amarah, bahkan membunuh. Keinginan daging mencakup semua hal yang berhubungan dengan Allah. Bukanlah hal yang mudah untuk melawan keinginan daging karena memang kita adalah manusia biasa. Tetapi di dalam Kristus, dengan kekuatan dari Kristus kita dapat melawan keinginan daging itu.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus Yesus, orang yang hidup di dalam daging tidak dapat melakukan apa yang berkenan dihadapan Allah. Hidupnya tidak penuh dengan kedamaian. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk namaposo yang hidup dalam keinginan daging atau keinginan Roh? Apakah kehidupan kita sudah mencerminkan kehidupan anak-anak terang yang di pimpin oleh Roh Allah? Rasul Paulus mengatakan dalam ayat 9, “kamu tidak hidup di dalam daging, melainkan di dalam Roh”. Ini adalah kabar baik yang mengatakan bahwa orang Kristen di kota Roma pada saat itu adalah milik Allah dan hidup di dalam Allah. Ini adalah berita yang menghibur mereka, agar mereka tetap teguh di dalam Allah.

Allah adalah sumber keselamatan kita. Maka dari itu hendaknya kita menomorsatukan perkara Allah daripada perkara yang ada di dunia ini. memang, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Apa yang dapat kita lakukan agar hidup kita di pimpin oleh Roh Allah? Tetaplah bergantung pada Roh Kudus. Karena hanya dengan pertolongan Allah saja kita dapat melawan keinginan daging kita. Sekarang kita akan diperhadapkan dengan dua pilihan. Yang mana yang kita pilih? Menuruti daging atau menuruti kehendak Allah?

Sudara-saudari, melakukan memang tidak semudah mengucapkan. Tetapi Firman Tuhan hari ini menjadi peneguhan dan penguatan kita bahwa kesabaran kita dalam membangun relasi yang intim dengan Allah menandakan bahwa kita di dalam Dia, dan Dia di dalam kita. Kita menjadi satu dengan Allah. Kita selamat hanya karena belas kasihan Allah yang menyelamatkan. Sola Gracia. Hanya karena anugerah Allah, pemberian Allah yang diberika secara gratis kepada kita. Bagian kita adalah mempertahankan kemerdekaan yang sudah diberikan Allah kepada kita sehingga setiap orang yang melihat perbuatan dan kehidupan kita, memuliakan nama Bapa yang di sorga.

Departemen Pembinaan GKPS

 

 

 

 

Post Views: 792

Continue Reading

Previous: BAHAN RENUNGAN MINGGUAN SEKSI BAPA 31 AGUSTUS 2025
Next: Ibadah Harian Keluarga, Kamis 21 Agustus 2025

Related News

  • ARTIKEL

Renungan Mingguan Seksi Bapa GKPS Minggu, 12 Oktober 2025 (Minggu 17 dob trinitatis)

Dep. Pembinaan 7 Oktober 2025
  • ARTIKEL

Renungan Mingguan Pemuda Tgl 12 Oktober 2025

Dep. Pembinaan 7 Oktober 2025
  • ARTIKEL

Renungan Minggu Seksi Namaposo GKPS, 05 Oktober 2025

Dep. Pembinaan 30 September 2025

ARSIP BERITA

KATEGORI

  • AMBILAN (9)
  • ARTIKEL (201)
  • Bahan PA (209)
  • BERITA (279)
  • BERITA PEMUDA (7)
  • BIRO ADMINISTRASI (54)
  • BIRO KEUANGAN (4)
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (14)
  • BIRO USAHA (4)
  • DEPARTEMEN KESAKSIAN (34)
  • DEPARTEMEN PELAYANAN (65)
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN (40)
  • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN (33)
  • DISTRIK II (1)
  • DISTRIK III (3)
  • DISTRIK IV (2)
  • DISTRIK IX (1)
  • DISTRIK V (2)
  • DISTRIK VII (2)
  • DISTRIK X (2)
  • DISTRIK XI (6)
  • DOWNLOAD TATA IBADAH (11)
  • GKPS DISTRIK I (2)
  • GKPS DISTRIK II (5)
  • GKPS DISTRIK VIII (4)
  • GKPS DISTRIK XII (1)
  • KEUANGAN (4)
  • OIKOUMENE (2)
  • PANITIA SSB GKPS KE-46 (2)
  • PESAN PASTORAL PIMPINAN SINODE GKPS (1)
  • PIMPINAN SINODE GKPS (19)
  • RBM GKPS YAYASAN IDOP NI UHUR (2)
  • SEKSI NAMAPOSO (2)
  • SEKSI SEKOLAH MINGGU (19)
  • SIBASAON (42)
  • TATA IBADAH (1,635)
  • TONAH PIMPINAN SINODE (23)
  • TUGAH-TUGAH (65)
  • VIDEO (1)
  • YAYASAN BKM GKPS (1)
  • YAYASAN KESEHATAN GKPS (1)
  • YAYASAN PENDIDIKAN GKPS (8)

Tentang

  • KANTOR SINODE GKPS
  • Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 23 Pematang Siantar - 21142 . Kel. Bane Kec. Siantar Utara - Sumatera Utara - INDONESIA
  • (0622)23676
  • gkps@gkps.or.id
Site Statistics
  • Today's visitors: 25
  • Today's page views: : 31
  • Total visitors : 18,051
  • Total page views: 26,210
Copyright © GKPS | MoreNews by AF themes.