
Bahan PA Seksi Namaposo Minggu 23 April 2023 (Misericordias Domini)
- Nas : Mazmur 103: 1-5
- Usul doding/lagu : Lagu Rohani, “Bagi Dia segala pujian”: 1.
- Tema : Pujilah Tuhan hai jiwaku dan ingatlah segala kebaikanNya.
- Tujuan : Agar pemuda tahu memuji Tuhan dengan segenap jiwa raga, karena Tuhan adalah baik, dan kasih setia Tuhan tetap pada orang-orang percaya.
Pujilah Tuhan
“Karena nila setitik rusak susu sebelanga”, satu peribahasa yang dapat menggambarkan karakter manusia pada zaman sekarang. Mudah melupakan kebaikan seseorang hanya karena satu kesalahan yang diperbuat padanya. Tetapi ketika beroleh kebaikan dari seseorang, tidak akan berhenti untuk menyanjung dan memuji orang tersebut. Begitu pula sebaliknya ketika menerima satu kesalahan maka pujian yang semula diberikan akan berubah menjadi kalimat umpatan dan kalimat menjatuhkan. Namun ada pula orang yang haus akan pujian. Demi mendapat pujian dia rela melakukan segala cara termasuk menjadi orang lain dan meninggalkan pribadinya yang sebenarnya. Rasanya sangat sulit menjumpai orang yang tulus hati pada zaman sekarang ini. Semua kalimat pujian hanya lips service semata.
Demikian juga yang hendak disampaikan pemazmur dalam perikop ini, untuk mengingat kebaikan, kasih setia, dan anugerah Tuhan setiap waktu serta mengajak jiwa untuk memuji Tuhan. Dasar pujiannya adalah kasih setia Allah. Dalam perikop ini pemazmur mengajak jiwanya terlebih dahulu untuk memuji Tuhan. Hal ini dilakukan pemazmur karena ia mengingat kebaikan Tuhan setiap waktu, pengampunan, penyembuhan, penebusan, mahkota, dan kepuasan yang Tuhan berikan baginya. Pemazmur melihat bahwa kasih setia Tuhan terbukti dan teruji. Dosa diampuni, sakit disembuhkan, hari-harinya menjadi bersemangat seperti rajawali. Kasih setia dan rahmat Tuhan yang memahkotai kehidupan umat-Nya. Tuhanlah yang melakukan dan memberikan segala yang baik kepada manusia. Namun manusia cenderung melupakan kasih setia Tuhan. Manusia sering mengumpat, menyalahkan Tuhan ketika diterpa badai kehidupan, sedikit pun manusia tidak melihat kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai mereka. Aku dan dirimu sering menampilkan sifat yang demikian.
Di tengah dunia yang bengkok dan penuh kejahatan Tuhan terus berkarya, selalu memberikan keadilan bagi seluruh ciptaan-Nya. Dia berlaku layaknya seorang Bapa pada anaknya, yang berlimpah kasih setia bagi anak-anakNya. Pengampunan-Nya yang sangat luarbiasa, seharusnya dia menghukum manusia setimpal dengan dosanya namun karena kasih-Nya dia berikan pengampunan dan kebebasan bagi umat-Nya. Tuhan tahu tidak ada seorang pun dalam kefanaannya yang mampu bertahan terhadap hukuman dahsyat dosa. Tuhan sangat membenci dosa tetapi tidak dengan manusia. Tuhan bebaskan manusia dari jerat dosa agar kembali kepada-Nya. Kasih setia Tuhan itu setinggi langit dari bumi dan pengampunan-Nya itu sejauh timur dari barat. Jarak yang sangat jauh yang bisa dibayangkan oleh manusia. Rangkulan Tuhan pemazmur gambarkan bagai rangkulan seorang Bapa pada anaknya. Sefatal apapun kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak, Bapanya tidak akan pernah membencinya. Yang dilakukan oleh seorang Bapa hanya dapat menegur anaknya agar membaharui dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Pujian yang pemazmur maksudkan di sini bukan hanya sekedar menaikkan pujian dengan suara tetapi meninggikan Allah dengan segenap hidup. Hal yang tidak ingin dilupakannya adalah segala kebaikan Allah. Merenungkan perbuatan Allah tidak hanya akan membuat kita makin sadar akan keberdosaan kita yang terancam kebinasaan tetapi juga membuka mata dan pikiran kita untuk takjub bagaimana Allah dapat menyerasikan kasih setia-Nya dengan kedaulatan dan keadilan-Nya. Ketakjuban ini menjadi hal yang membawa pengaruh lebih besar bagi hidup kita untuk tahu bersyukur kepada Allah. Jangan jadikan kesusahan, kegelisahan dan problem hidup mu membuat mu berkecil hati dan mengeluh tetapi gantikanlah semuanya itu dengan semangat yang penuh dengan sukacita untuk memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Ingatlah kebaikan Allah dalam hidup mu, pengampunan, kesembuhan, penebusan dari kebinasaan, dan melimpahkan kita dengan kasih sayang, dengan kebenaran dan keadilan. Ingat jugalah bahwa semuanya itu diberikan Allah kepada kita bukan karena kita berhak untuk memperolehnya, melainkan karena kasih anugrah Tuhan Allah semata. Mari kenalilah Tuhan Allah lebih dalam lagi, makin dekatlah kepada-Nya maka kita akan melihat dan merasakan kuasa dan kasih-Nya yang memampukan kita dan menjadi hormat bagi-Nya. Bagi Dia-lah segala pujian, hormat serta syukur kekal selama-lamanya.