
1. Doding: Haleluya No. 249:1-2
Seng tadingkononku Ham, ale Jesus Sipagoluh.
Sai irikkononku Ham, sadokahni au manggoluh.
Ham do hagoluhankin, seng tadingkononku in.
Ganup binere-Mu in, tonduy pakon angkulangku.
Hosah ampa gogohkin ronsi haganup artangku;
Huondoskon in Bamu, seng paosoronku in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 51:13
“Ulang ma pabali Ham ahu hun lobei-Mu, anjaha ulang ma buat Ham Tonduy-Mu Na Pansing in humbangku.”
“Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Mazmur 51 merupakan pengakuan dosa perzinahan dan pembunuhan yang dilakukan oleh raja Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba (Mazmur 51:1). Dalam 2 Samuel 11 disebutkan bahwa ketika berjalan di sotoh istana, Daud melihat seorang perempuan cantik yang sedang mandi. Daud kemudian menanyakan identitas perempuan tersebut. Rupanya, ia adalah Batsyeba, istri dari Uria, seorang panglima perang. Setelah mengetahui identitasnya, Daud mengundang Batsyeba ke istana. Ia akhirnya tidur dengan wanita itu. Beberapa waktu kemudian, Batsyeba mengaku bahwa dirinya hamil. Daud menyuruh Uria pulang ke rumah, namun panglima tersebut enggan pulang ke rumahnya. Daud akhirnya menyusun rencana licik untuk menutupi dosanya. Ia menempatkan Uria di barisan paling depan dalam pertempuran agar pria itu mati dan Daud bebas memperistri Batsyeba. Setelah menjalankan rencana liciknya, Uria tewas dalam peperangan dan Daud mengambil Batsyeba sebagai istrinya.
Dosa yang dilakukan Daud membuat Tuhan sangat murka. Tuhan mengutus nabi Natan untuk menegur Daud atas dosanya. Kedatangan nabi Natan membuat Daud sadar dan mengakui dosanya. Ia juga berjanji untuk bertobat. Janji pertobatan Daud tercatat dalam Mazmur 51. Doa pengakuan dosa dipanjatkan oleh Daud dengan penuh rendah hati sebagai laki-laki yang hancur hatinya. Dalam doa pengakuan dosa tersebut, Daud mengakui dosa-dosanya kepada Allah dan memohon agar pelanggarannya dihapuskan. Ia juga meminta Tuhan membasuhnya dari kesalahan dan menyingkirkan dosanya dengan hisop. Dalam ayat harian ini disebutkan bahwa Daud bermohon supaya Tuhan jangan membuangnya dari hadapan Tuhan. Sikap berdiri di hadapan Tuhan adalah sebuah pengakuan kesediaan untuk dipakai Tuhan. Sikap ini juga adalah sikap yang menyatakan kesediaan untuk mengaku dosa dan pelanggaran dengan jujur kepada Tuhan. Oleh karena itu, ketika Daud bermohon supaya jangan dirinya dibuang dari hadapan Tuhan, berarti bahwa ia masih bersedia untuk dipakai Tuhan, dan juga bersedia mengaku dosa dan pelanggaran di hadapan Tuhan. Daud juga berseru supaya Tuhan jangan mengambil Roh-Nya dari Daud. Dalam tradisi raja-raja Israel, setiap raja yang dipilih Tuhan, berarti Roh Tuhan juga berdiam dalam dirinya sebagai bukti penyertaan dan kepemimpinan Tuhan. Daud juga meminta ini dengan sungguh, karena ia masih merasakan pentingnya penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Hanya karena bimbingan dan pertolongan Tuhanlah maka Daud dapat memimpin dan melayani Tuhan. Oleh karena itu, Daud dengan sadar memohon dalam kerendahan hati kepada Tuhan.
Melalui ayat harian ini kita disadarkan akan pentingnya menyadari kesalahan dan bertobat. Seperti Daud yang tidak marah ketika Tuhan menegurnya, kiranya kita juga mempunyai sikap dan hati yang terus ingin dibaharui oleh Tuhan. Mazmur 51 ini adalah ungkapan penyesalan dan pertobatan Daud. Ia berseru agar Allah membersihkan dirinya dari semua kesalahannya, serta menahirkan dia dari dosanya (Mazmur 52:2). Allah pun mengampuni Daud, sekalipun Daud tetap harus menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Dalam kehidupan ini, kita diminta untuk terus menyadari semua perbuatan dan tindakan kita yang tidak berkenan kepada Tuhan. Terkadang, teguran Tuhan dapat hadir melalui teguran dari hamba Tuhan atau saudara seiman yang kita kenal. Barang siapa membuka hatinya untuk mengaku dosa dan pelanggaran serta memohon ampun kepada Tuhan, maka ia akan mengalami kesembuhan dan pemulihan, seperti yang dialami oleh Daud. Sebaliknya, barang siapa menolak teguran Allah, kesembuhan dan pemulihan dari Allah tidak akan pernah dialami. Jika saat ini Allah sedang ingin “mengobati” kehidupan kita, maukah kita membuka hati supaya disembuhkan? Amin.
5. Doding: Haleluya No. 236:1-2
Seng na tarhatahon haholongan ni,
uhur ni Tuhanta bai pardousa in;
Pusok do uhurNi bani jolma in,
na so ra unduk bani HataNi in.
Sol pagoluhon-Ni ganup jolma in,
sol pasonangon-Ni ‘ge parjahat in;
Asal itangihon haganupan in,
Hata hagoluhan binoan-Ni in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS