
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 2 Mei 2025
1.Doding Haleluya No. 449:1-2
Porluhon holong o, hasoman, in do tonah banta humbai Tuhan.
Ase malas uhurta tong bani goluh on, rapkon Tuhanta, i tanoh on.
Porluhon damei o, hasoman, in do tanda ni hita susian.
Ase malas uhurta tong bani goluh on, rapkon Tuhanta, i tanoh on.
2.Tonggo
3.Ayat Harian
Ipajongjong do pardingatan bani haholongan-Ni, paridop ni uhur anjaha pardear layak do Jahowa (Psalmen 111:4).
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan, TUHAN itu pengasih dan penyayang (Mazmur 111:4).
4.Renungan: TUHAN Itu Pengasih dan Penyayang
Jemaat yang dikasihi Tuhan. Ayat harian ini adalah bagian dari Mazmur yang memberikan penjelasan tentang siapakah Allah itu. Secara metaforis digunakan istilah yang menunjukkan bahwa TUHAN itu adalah Allah yang sangat dekat kepada umat-Nya. Sebelum ayat harian ini dituliskan tentang Tuhan sebagai raja (Maz. 114:3, Bdk. Mazmur 93, 95-99). Allah seperti raja yang agung, memerintah dengan kekuasaan dan kekuatan. Tetapi ternyata Allah yang perkasa yang memerintah itu juga adalah yang perduli dan dekat dalam urusan domestik. Dengan memakai istilah dan kata yang sering dipakai dalam ranah keluarga, mazmur ini merujuk kepada Allah sebagai “pengasih dan penyayang”. Istilah penyayang menunjukkan gambaran Allah sebagai ibu, karena di balik istilah “belas kasihan” terdapat kata Ibrani untuk rahim yaitu rechem. Metafora orang tua dilanjutkan, karena Allah digambarkan sebagai orang yang menyediakan makanan (Mazmur 111:5).
Pengakuan dan kredo iman yang menyebutkan bahwa TUHAN itu pengasih dan penyayang adalah pengakuan yang menggemakan yang pernah ditulis dalam Keluaran 34:6-7a: TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Terhadap TUHAN yang pengasih dan penyayang itu, maka ayat harian ini meminta kita untuk merayakan pekerjaan Tuhan, sebagai bagian dari ibadah kita. Kita perlu mengingat semua perbuatan TUHAN dan pribadi-Nya yang pengasih dan penyayang sehingga kita akan selalu bersyukur dan terpanggil untuk memuji dan memuliakan TUHAN.
Kita juga harus merenungkan Allah yang memiliki kasih karunia yang melimpah-limpah dengan tetap mengingat dan yakin akan kebesaran TUHAN. Dengan mengingat kebesaran TUHAN maka kita akan memiliki sikap kebencian yang mutlak terhadap dosa, dan terhadap segala ketidakadilan yang ada di dunia. Dengan tetap mengingat kasih sayang dan perbuatan TUHAN yang ajaib, maka kita akan mempunyai iman dan pengharapan yang kuat ketika menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan dalam hidup, bahkan di kala kita menghadapi situasi jalan buntu dan pergumulan yang sulit untuk dipecahkan, dengan mengingat kasih sayang dan perbuatan TUHAN, maka kita akan diberi kekuatan bahwa bersama TUHAN kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar.
Maka kita layak bersyukur dan bersukacita karena kita memiliki Allah yang telah melakukan perbuatan yang sangat besar, Dia yang berkasih karunia kepada kita dan memberikan kita belas kasih-Nya yang nyata dan sempurna. Inilah pusat dari perenungan kita, yaitu Allah yang berkasih karunia, Allah yang memberikan kita Anak tunggal-Nya. Yesus telah disalibkan, bukan hanya itu Dia hidup secara sempurna, memberikan kepada kita gambaran sempurna dari kehidupan ini. Kepada Yesus ditimpakan semua dosa. Dia merasakan perbuatan dosa kita. Yesus yang benar, kudus dan hidup sempurna taat kepada Allah Bapa, menjadi dosa untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa. Untuk membebaskan kita dari hukuman dosa dan menjadikan kita anak Allah. Terpujilah Tuhan yang telah menganugerahkan kehidupan yang penuh kasih dan sayang pada kita. Marilah kita hidup dalam kuasa kasih sayang TUHAN dan tetap mengingat semua karya TUHAN yang ajaib. TUHAN senantiasa mendidik kita dan Dia yang memberikan pengertian yang sangat lemah lembut, agar kita semakin serupa dengan Kristus dan menikmati kebajikan Allah di dalam Injil. Amin
5.Doding: Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ) No. 37:1-2
Bila kurenung dosaku pada-Mu, Tuhan,
Yang berulang kulakukan dihadapan-Mu,
Kasih sayang-Mu perlindunganku.
Di bawah naungan sayap-Mu damai hatiku.
Kasih sayang-Mu pengharapanku.
Usapan kasih setia-Mu s’lalu kurindu.
Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,
Iri hati dan benciku kadang menjelma.
Kasih sayang-Mu perlindunganku.
Di bawah naungan sayap-Mu damai hatiku.
Kasih sayang-Mu pengharapanku.
Usapan kasih setia-Mu s’lalu kurindu.
6.Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Kantor Sinode GKPS