
1. Mandoding Haleluya No. 407:1
Puji ma Jahowa Tuhan Naibata, ai marjumbalang do Goran-Ni in.
Haganupan jolma sai marsombah ma, sai hagoluhkon Hata-Ni in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malasni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap, rap mangolobkon Goran-Ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 92:2
“Na madear do mamuji Jahowa ampa mandodingkon goran-Mu, Ham ale Sitimbulan,”
“Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada hal menarik yang disampaikan firman Tuhan bagi kita melalui ayat ini; firman Tuhan memang tidak mengatakan adalah mudah atau gampang untuk bersyukur kepada Tuhan, tetapi dikatakan adalah baik untuk bersyukur kepada Tuhan. Memang semua yang baik itu biasanya tidak mudah untuk dilakukan. Contohnya, semua orang tahu bahwa berolah raga itu baik, tetapi tidak mudah untuk dilakukan, bukan? Banyak orang tahu bahwa merokok itu tidak baik dan mengganggu kesehatan, tetapi banyak orang yang tidak mampu berhenti merokok. Demikian juga dengan bersyukur; tidak mudah untuk bersyukur, apalagi di saat keadaan kita sedang tidak baik karena kebanyakan orang lebih mudah mengeluh, bersungut-sungut, kecewa atau bahkan marah dibanding untuk mengucap syukur dan memuji Tuhan. Tetapi lewat ayat harian ini, pemazmur ingin menekankan bahwa sekalipun bersyukur itu tidak mudah, tetapi itu baik.
Pemazmur mengalami limpahan rahmat yang membangkitkan syukur dan pujian. Pengalaman dengan Tuhan diekspresikan dalam bentuk syair dan nada (nyanyian). Nyanyian adalah suatu ungkapan pemazmur akan kebesaran kasih setia Tuhan kepadanya dan umat Tuhan, di mana pemazmur merasakan bahwa hidupnya yang penuh dengan sukacita tidak terlepas karena perbuatan tangan Tuhan. Memang dalam nas kita ini tidak disebutkan sukacita apa yang sedang dirasakan oleh pemazmur. Namun dalam ayat yang tertulis pada Mazmur 92:6-8, disebutkan bahwa pemazmur bersukacita karena Tuhan, Hakim yang Adil itu, memberikan kemenangan kepadanya melawan orang fasik/orang jahat, sehingga nyanyian ini disebut juga nyanyian kemenangan yang dinyanyikan pada hari Sabat. Nyanyian yang diiringi dengan berbagai alat musik (Mazmur 94:4).
Dengan demikian, kita diminta untuk selalu menyanyikan syukur bagi Tuhan. Ini adalah semangat yang harus kita tumbuhkan. Tidak masalah apakah kita bernyanyi dengan baik atau buruk, atau berapa banyak orang yang bersama-sama bernyanyi. Puji-pujian adalah pusat ibadah yang Tuhan saksikan dan hargai. Kita bernyanyi bukan untuk pertunjukan tetapi untuk pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan kita yang agung. Saat kita memuji Tuhan dengan nyanyian yang penuh sukacita, semangat kita juga menjadi terangkat. Semangat rasa syukur harus ditumbuhkan, lalu diteruskan ke orang lain, terutama untuk orang-orang di dalam rumah kita sendiri. Kita harus mencari berkat dari Tuhan, berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan berkat Tuhan yang tersembunyi, tidak begitu kelihatan, dan tidak langsung, atau menerima berkat dalam keseharian hidup kita begitu saja.
Bersyukur kepada Tuhan dan orang lain harus diungkapkan tidak hanya secara teratur tapi juga di depan umum. Mazmur 35:18 mengatakan, “Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau.” Jiwa dan hati yang bersyukur merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan seorang Kristen. Seseorang yang bersyukur dan memiliki hati yang penuh dengan pujian membawa sukacita kepada Tuhan dan kemuliaan untuk namaNya. Kesaksian adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur dalam hati kita. Rasa bersyukur akan membawa sejumlah berkat ke dalam hati kita dan membuat kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin.
5. Mandoding “T’rimakasih Tuhan”
T’rima kasih Tuhan untuk kasih setiaMu,
yang kualami dalam hidupku.
T’rima kasih Yesus untuk kebaikanMu sepanjang hidupku.
T’rima kasih Yesusku, buat anug’rah yang Kau b’ri.
S’bab hari ini Tuhan adakan, syukur bagiMu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS