
- Doding: Haleluya No. 102:1-2
Ham tongtong ihutkononku Jesus Sipagoluh au.
Seng anjai tadingkononku Ham na paluahkon au.
Humbai haganup dousangku, pakon humbai uhum in.
Na tongtong habiaranku ibaen pardousaonkin.
Ai ija ma jumpah ahu sada Tuhan songon Ham.
Na manogu-nogu ahu bai na sonang songon Ham.
Na manaron hamateian, lao mangkopkop tonduyhin.
Ase masuk au manean, ugas sisurungan in.
- Tonggo
- Ayat harian: Johannes 6:67
“Jadi nini Jesus ma hubani na sapuluh dua ai, “Ai seng dihut hanima sihol laho?””
“Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?””
- Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
ayat harian ini adalah perkataan Tuhan Yesus kepada dua belas orang murid-Nya setelah banyak dari antara murid-murid-Nya yang mengundurkan diri serta tidak lagi mau mengikut Yesus (Yoh. 6:66). Mereka yang mengundurkan diri dan berhenti mengikut Yesus adalah orang-orang yang tidak memahami dengan baik tentang ungkapan Yesus bahwa Dia adalah Roti Hidup. Yesus, yang adalah Roti Hidup, mengatakan bahwa siapa pun yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, maka akan tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam pribadi-Nya. Pernyataan Yesus ini adalah ungkapan yang menandakan adanya hubungan yang dalam dan intim dengan Yesus. Untuk menerima Tuhan Yesus dan “kuasa penyelamatan” yang Ia berikan kepada para pengikut-Nya, maka orang percaya harus “memakan-Nya.”
Ungkapan “memakan Yesus” (daging dan darah-Nya) menggambarkan keintiman dalam hubungan tersebut. Memakan Yesus berarti “menyerap ajaran-Nya, karakter-Nya, pikiran-Nya, dan cara-cara-Nya;” serta mengambil kebajikan di dalam Dia sampai pikiran-Nya menjadi pikiran kita dan cara-cara-Nya menjadi cara kita; sampai kita berpikir seperti yang akan Ia lakukan jika Ia berada di tempat kita, dan dapat menjadi serta melakukan apa yang tanpa Dia tidak akan dapat kita lakukan. Dengan kata lain, pengakuan akan Yesus adalah Roti Hidup dan kita menerima-Nya dengan “memakan-nya,” yang berarti bahwa kita sedang membuka diri akan kuasa-Nya yang telah berpindah ke dalam kita dan menjadi kuasa kita. Di satu sisi, pernyataan ini memang “berat dan membingungkan” bagi mereka yang mengikut Yesus dengan setengah hati, atau bagi mereka yang mengikut Yesus dengan tidak tulus. Oleh karena itu, pertanyaan Tuhan Yesus dalam ayat harian ini kembali relevan menjadi pengingat bagi kita pada saat ini.
Dengan peringatan dari Tuhan Yesus ini, maka kita diminta untuk tetap setia dan memahami lebih dalam lagi tentang maksud dan perkataan Tuhan. Jawaban terbaik yang kita berikan dari pertanyaan Tuhan Yesus ini adalah seperti jawaban Simon Petrus dalam Yohanes 6:68, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan hidup yang kekal.” Sama seperti Simon Petrus yang mengakui penerimaannya terhadap undangan untuk bersama Yesus dan untuk tetap bersama Yesus dalam hubungan yang mendalam, maka kita juga harus tetap setia dan berada bersama Yesus dalam segala keadaan.
Ajaran dan perintah Tuhan Yesus sering menantang kita karena berada di luar nalar dan logika kita. Bahkan dalam situasi yang sulit, Ia terus menawarkan kebenaran yang sulit yang membuat kita susah memberikan jawaban. Tetapi ketika kita tetap bersama-Nya, maka kita akan mendapat manfaat yang sangat besar. Apakah kita bersedia untuk tetap bersama Guru kita bahkan ketika ajaran-ajaranNya tampak rumit? Dapatkah kita, seperti Petrus, berkata, “Kepada siapakah kami akan pergi?” dan berkomitmen kepada Yesus, yang sabda-Nya memberikan hidup? Dapatkah kita merangkul hubungan itu, “memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, sehingga kita mempertahankan hubungan yang lebih dalam dengan-Nya?” Kita harus meyakini bahwa Firman Tuhan dapat mengajar lebih baik daripada segala situasi dalam hidup. Biarlah kita terus berada dalam hubungan yang lebih dalam dan melekat dengan-Nya. Semakin banyak tantangan dan kesulitan dalam hidup, semakin dalam dan melekat kita bersama Yesus. Amin.
- Doding: Kidung Jemaat No. 370:1-2
‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku, di lembah berbunga dan berair sejuk.
Ya, ke mana juga aku mau mengikut-Nya. Sampai aku tiba di neg’ri baka.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ya, ke mana juga ‘ku mengikut-Nya!
‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku, di lembah gelap, di badai yang menderu.
Aku takkan takut di bahaya apa pun, bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ‘ku tetap mendengar dan mengikut-Nya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus; ya, ke mana juga ‘ku mengikut-Nya!
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS